Kabar Duka
Harapan Imas Tinggal Kenangan, Guru Honorer yang Viral Digendong Ketika Seleksi PPPK itu Meninggal
Kabar Duka Menyelimuti Dunia Pendidikan, Guru Honorer yang Stroke hingga Harus Digendong Ketika Hendak Mengikuti Seleksi PPPK Akhirnya Meninggal Dunia
WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG - Harapan tinggal impian, Imas Kustiani (53) seorang guru honorer yang sebelumnya viral mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021 dengan digendong petugas akhirnya meninggal dunia.
Guru honorer yang telah mengabdi selama 17 tahun di Karawang, Jawa Barat itu meninggal dunia dengan tenang.
Kabar duka itu disampaikan Nana Suhana (54) suami Imas.
"Iya betul pak meninggal tadi subuh pukul 04.00 WIB di ruang ICU rumah sakit," kata Nana singkat saat dikonfirmasi, pada Selasa (7/12/2021).
Nana mengungkapkan istrinya dirawat di rumah sakit sejak tiga hari lalu karena kondisi kesehatannya terus menurun.
Perjuangan Imas pun berakhir, dirinya dipanggil yang Maha Kuasa pada Selasa (7/12/2021).
Imas pun segera dimakamkan pihak keluarga di tanah kelahirannya, Purwakarta, Jawa Barat pada Rabu (8/12/2021).
"Sudah dirawat tiga hari, barusan sudah dimakamkan di Purwakarta," ucap Nana.
Baca juga: Mirisnya Nasib Imas, Guru Honorer 17 Tahun di Karawang yang Stroke Dinyatakan Tak Lulus Ujian PPPK
Perjuangan Imas Meraih Status Guru Tetap
Kisah Imas Kustiani, 53 tahun, guru honorer di Karawang, Jawa Barat masih tetap semangat mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021 viral di media sosial.
Kisah itu diunggah di akun instagram @infokrw dari sumber pgri_kotabaru.fc, pada Kamis 16 September 2021.
Dalam unggahan itu, Imas yang usianya tak lagi muda menderita stroke. Imas tetap semangat mengikuti seleksi PPPK tersebut. Imas awalnya berjalan dengan menggunakan tongkat untuk menuju ruangan seleksi.
Akan tetapi karena kesulitan berjalan, langkahnya terlalu lambat sehingga khawatir terlambat.
Untuk itu, petugas pengawas seleksi dengan sigap menggendong Imas agar dapat lebih cepat sampai ke ruangan tes di SMAN 3 Karawang.
Imas Kustiani (53) seorang guru honorer menderita stroke di Kabupaten Karawang, Jawa Barat tidak lulus ujian seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).