Kecelakaan

Omongannya Terus Dipotong, Fraksi PKB-PPP Damprat Dirut Transjakarta: Ketahuan Kamu Nggak Becus

Pernyataannya Terus Dipotong, Fraksi PKB-PPP Sutikno Damprat Dirut Transjakarta: Ketahuan Kamu Nggak Becus. Berikut selengkapnya

Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Rapat kerja antara Direksi PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta pada Senin (6/12/2021) siang. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Rentetan kecelakaan bus Transjakarta yang terjadi selama sebulan terakhir memicu kegeraman Anggota Dewan.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PKB-PPP Sutikno bahkan naik pitam dan mendamprat Direktur Utama PT Transjakarta Mochamad Yana Aditya yang berulang kali memotong pembicaraan.

Peristiwa tersebut terjadi dalam rapat kerja antara Direksi PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta pada Senin (6/12/2021) siang.

Hal ini menyusul rentetan kecelakaan bus Transjakarta yang terjadi selama 40 hari terakhir.

Di antaranya Yana membantah dan mengkonfirmasi kebenaran video yang disinggung anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta lainnya, yakni Adi Kurnia.

Di mana Adi mengaku, menyimpan video yang menayangkan pegawai Transjakarta sedang menonton tari perut (belly dance), di tengah maraknya kasus kecelakaan.

Saat itu, Adi menyebut pegawai Transjakarta kurang berakhlak karena rapat sambil menonton belly dance.

Baca juga: Bintangi Film Karya Garin Nugroho, Ariel Tatum Merasa Unik dan Terkesan

Baca juga: Pengendara Motor Honda Supra X dengan Baju Loreng Santai saat Masuk Jalan Tol Viral di Medsos

Baca juga: Sektor UMKM di Medan Mulai Bangkit, Pelaku Usaha Kuliner Youtap Meningkat Hingga 122 Persen

“Kamu diundang di sini sebagai Dirut pak, ini di internal, kalau di luar nggak masalah. Jangan menunjukan emosional di sini, ketahuan bahwa kamu nggak becus megang perusahaan Transjakarta,” damprat Sutikno saat rapat kerja dengan PT Transjakarta di DPRD DKI Jakarta pada Senin (6/12/2021)

Sutikno menyinggung, maraknya insiden kecelakaan hingga enam kasus selama 40 hari terakhir, yang menunjukkan bahwa direksi gagal mengelola Transjakarta.

Kata dia, direksi tidak mampu membina dan mengawasi pelayanan yang diberikan mitra operator kepada pelanggan.

Baca juga: Sektor UMKM di Medan Mulai Bangkit, Pelaku Usaha Kuliner Youtap Meningkat Hingga 122 Persen

Baca juga: Pengerjaan Sumur Resapan Amburadul dan Undang Polemik, Ida Mahmudah: Evaluasi Menyeluruh

Baca juga: KONI Gandeng PT TWC Kembangkan Sport Touris Lewat Paket Bepeda dan Lari di Kawasan Candi

“Kamu diktator, kamu emosional, kamu nggak bisa menahan diri. Ini rapat resmi, kamu diundang sebagai Dirut Perusahaan Transjakarta, berarti ini perlu pergantian dan rekrutmenmu apa yang kami sampaikan (saat asesmen) nggak konssisten dan nggak sesuai aturan,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Sutikno meminta Yana agar menghargai anggota Komisi B saat menggelar rapat.

Komisi B sengaja menggelar rapat demi kepentingan masyarakat Jakarta, terutama yang menjadi pelanggan Transjakarta.

“Kita di Komisi B ini ada harga diri, kamu jadi Dirut biarpun kamu S2 atau S3, kami nggak peduli,” imbuhnya.

 

Dalam Sebulan Enam Kali Kecelakaan

Akhir-akhir ini bus Transjakarta kerap mengalami kecelakaan yang parah dan fatal, bahkan hingga memakan korban jiwa.

Hari Kamis (2/12/2021) sekitar pukul 13.30 WIB misalnya, bus Transjakarta berpelat nomor B 7069 PGA menabrak Pos Polisi Simpang PGC, di Jalan Mayjen Sutoyo, Kramatjati, Jakarta Timur, 

 Ketika itu bus yang melaju dari arah Harmoni dan ingin berputar arah menuju Jatinegara tiba-tiba menabrak Pos Polisi Simpang PGC Cililitan. 

Video: Bus Transjakarta Seruduk Pos Polisi Simpang PGC Cililitan

"Kalau penyebabnya apa saya nggak tahu, pokoknya tiba-tiba bus menabrak pos," kata Nugroho, Kamis (2/12/2021).

Nugroho menambahkan bus yang juga membawa penumpang diduga menabrak pos polisi dengan sangat kencang.

Pasalnya, bangunan tersebut mengalami rusak parah dan nyaris ambruk dan mengakibatkan seorang petugas jaga terluka.

Baca juga: Pemicu Kecelakaan Bus Transjakarta Terkuak, Penyebabnya Sepele, Hanya karena Botol Air Mineral

Baca juga: Kernet Bus Transjakarta Tabrak Pos Polisi Diperiksa Untuk Tahu Alasan Simpan Dongkrak di Bawah Kursi

Sehari kemudian, Jumat (3/12/2021) siang, bus TransJakarta menabrak separator jalan di Depan Ratu Plaza di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, .

Bus TransJakarta yang mengalami kecelakaan berlogo Scania produk asal Swedia.

Kasi Laka Lantas Polda Metro Jaya Komisaris Eko Setio Budi mengatakan, kecelakaan itu terjadi karena pengemudi bus kurang hati-hati. 

"Kemudian karena tidak konsentrasi saat mengemudi, sehingga terjadi kecelakaan tersebut," kata dia.

Akibat kecelakaan itu, bagian depan bus mengalami kerusakan cukup parah karena menghantam barrier beton.

Baca juga: Banyak Kemungkinan Penyebab Bus TransJakarta Hantam Pos Polisi di PGC Jakarta Timur

Beruntung, kata Eko, tidak ada korban luka atau meninggal dunia usai menabrak pembatas jalan di sana.

Para penumpang bus katanya langsung dievakuasi ke bus TransJakarta lain agar sampai ke Halte tujuan.

Minta maaf

Meski memiliki jalur khusus, jalur busway, ternyata tidak membuat Transjakarta aman dan steril dari kecelakaan lalu lintas.

Padahal, Transjakarta termasuk salah satu pilihan utama warga Ibu Kota menggunakan moda transportasi darat, selain MRT dan kereta api atau commuter.

Baca juga: Botol Air Mineral Timpa Pedal Gas Membuat Bus Transjakarta Alami Kecelakaan di Depan Ratu Plaza

Atas kejadian dan rentetan kecelakaan yang menimpa beberapa armada perusahaan jasa transportasi tersebut, Badan Usaha Milik  Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) meminta maaf kepada masyarakat.

"Saya atas nama Direksi PT TransJakarta mohon maaf terkait kecelakaan pada hari Kamis dan Jumat kemarin," kata Direktur Utama TransJakarta Mochammad Yana Aditya saat konferensi pers di Jakarta Timur, Sabtu (4/12/2021).

Mochammad Yana menjelaskan, saat ini manajemen berupaya melakukan perbaikan termasuk melaksanakan audit menyeluruh dengan menggandeng Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

Mochammad Yana menjelaskan, audit tersebut meliputi:

Baca juga: Bus Transjakarta Kecelakaan Lagi Depan Ratu Plaza, Botol Air Mineral Jatuh Menimpa Pedal Gas

- Aspek kondisi jalan dan lalu lintas,

- Kondisi pengemudi dan kondisi berkendara,

- Kemudian armada yang mencakup perawatan dan pemeliharaan.

- Pembenahan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Di sisi lain, manajemen TransJakarta mengambil langkah preventif dengan memberhentikan operasi kepada dua operator yang mengalami kecelakaan dengan total armada 119 unit dari Steady Safe dan 110 unit dari Mayasari Bhakti.

Baca juga: Ditlantas Polda Metro Jaya Interogasi Kernet Bus TransJakarta yang Menaruh Dongkrak di Bawah Kursi

Dengan penghentian sementara itu, pihaknya memastikan tidak mengganggu operasional karena akan merelokasi beberapa kendaraan.

"Kami memiliki cukup armada untuk melayani rute-rute di mana operasi dua operator tadi agar tidak downgrade. Kami bisa melakukan relokasi beberapa kendaraan. Dalam hal ini kendaraan kendaraan bus yang ada sudah kami hitung cukup," ujar Mochammad Yana.

Per hari, rata-rata jumlah armada yang beroperasi mencapai sekitar 3.500 armada bus TransJakarta dengan menggandeng 17 mitra operator.

Selama pemberhentian operasi, dua operator tersebut wajib memeriksa secara menyeluruh terhadap armada, meliputi rem, sistem kemudi, mesin dan sistem transmisi.

Baca juga: Tabrak Pospol, Polisi Mencari Tahu Alasan Kernet Bus TransJakarta yang Taruh Dongkrak di Bawah Kursi

Selain itu, pengecekan kesehatan fisik dan mental seluruh pramudi serta perbaikan prosedur standar dalam berkendara.

Meski terjadi insiden yang beruntun, BUMD DKI ini tetap menyakini masyarakat tetap percaya menggunakan TransJakarta.

Hingga Jumat kemarin, lanjut Mochammad Yana, TransJakarta melayani sekitar 505.000 per hari, yang termasuk salah satu capaian harian tertinggi.

Dalam kurun 40 hari setidaknya ada lima kecelakaan, yakni:

Baca juga: Lagi, Bus Transjakarta Alami Kecelakaan, Kali Ini di Depan Ratu Plaza Sudirman, Penumpang Dievakuasi

1. Halte Cawang, Jakarta Timur yang menyebabkan dua orang tewas, yakni sopir dan penumpang bus TransJakarta.

2. Insiden bus terbakar di Senen, Jakarta Pusat

3. Kecelakaan tunggal di Gandaria, Jakarta Selatan

4.  Kecelakaan menabrak Pospol di depan Pusat Grosir Cililitan (PGC) Kramatjati, Kamis (2/12/2021).

5. Kecelakaan tunggal di dekat Halte Bundaran Senayan Jakarta.​​ pada Jumat (3/12/2021).

6. Kecelakaan tunggal di Halte Puri Beta 2, Ciledug, Kota Tangerang, Banten pada Senin (6/12/2021)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved