Kisah TKI Hilang 12 Tahun di Arab Ditemukan Pekerja Sesama WNI, Kini Keluarga Menanti Kedatangannya

Keluarga beberapakali melaporkan ke perusahaan penyalurnya tersebut di Jakarta, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan BNP2TKI tapi tak ada kabar.

Editor: murtopo
ISTIMEWA
Hilang selama 12 tahun Munirah akhirnya ditemukan dan segera akan dipulangkan ke Karawang setelah salah seorang warga Indonesia yang bekerja di Arab Saudi, Hanafi (41), menemukan Munirah dan membawanya ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, KARAWANG -- Tenaga kerja wanita (TKW) asal Karawang, Jawa Barat mendapatkan perlakukan tidak baik oleh majikannya di Riyadh Arab Saudi.

Munirah atau nama aslinya ialah Siti Halimah disekap selama 12 tahun dan tanpa kabar kepada orangtuanya.

Niat mengadu nasib ke negeri orang justru menjadi petaka bagi Siti Halimah.

Beruntung dia ditemukan warga Indonesia yang juga sedang di Arab Saudi hingga dibawa ke Keduataan Besar Republik Indonesia (KBRI).

Yanto (35), keluarga Munirah atau Siti mengungkapkan kakak iparnya itu berangkat menjadi TKW sejak 24 April tahun 2009.

Awalnya di tahun 2009-2011, pihak keluarga bisa berkomunikasi dengan Munirah meski melalui majikannya, sebelum pada akhirnya tidak lagi ada komunikasi sejak 10 tahun terakhir.

Baca juga: Kisah TKI 12 Tahun Hilang, Ditemukan Sakit dan Terlunta-lunta di Jalan Arab Saudi

"Dua tahun awal itu masih ada komunikasi tapi ya itu hanya berbicara dengan majikannya saja. Mau bicara sama kakak itu bilang lagi masak dan mencuci jadi sama sekali gak bisa komunikasi langsung sama Munirah," katanya, saat ditemui di Kantor Kelurahan Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang, Senin (6/12/2021).

Setelah hilang kontak, kata Yanto, keluarga beberapakali melaporkan ke perusahaan penyalurnya tersebut di Jakarta, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).

Akan tetapi belum juga ada kabar dimana keberadaan Munirah.

"Hingga itu kabar di medsos yang viral itu, ditemukan sama pak Hanafi warga Indonesia yang lagi di Arab Saudi juga, ditemukan di jalanan," terang dia.

Baca juga: Adam Ibrahim, Terdakwa Kasus Berita Bohong Babi Ngepet Divonis Empat Tahun Penjara

Saat ditemukan, kondisi Munirah sangat memprihatinkan. Sebab, badannya kurus sekali sangat berbeda ketika berangkat ke Arab Saudi.

Sejauh ini, keluarga masih harap-harap cemas menunggu proses pemulangan ke Indonesia.

Sangat diharapkan agar KBRI segera memulangkan dan mengusut terkait tindakan yang dialami Munirah tersebut.

"Kita meminta kepada kelurahan dan Disnakertrans untuk membantu agar Munirah bisa secepatnya dipulangkan, tidak diperbolehkan lagi dipekerjakan, serta hak-haknya bisa diberikan selama ia bekerja selama 12 tahun. Terakhir, kita meminta agar kasus ini bisa diusut tuntas," tandasnya.

Baca juga: Cerita Runiti Pemilik Warteg yang Tetap Membuka Warung Makannya Meski Diterjang Banjir Rob

Sebelumnya, Setelah dinyatakan hilang selama 12 tahun, seorang TKI (Tenaga Kerja Indonesia) asal Karawang, Munirah bin Jasim (30) yang bekerja di Arab Saudi akhirnya ditemukan.

12 tahun lalu keluarganya menyatakan bahwa Munirah tidak bisa dihubungi dan tidak ada kabar apapun.

Munirah berhasil ditemukan dan segera akan dipulangkan ke Karawang setelah salah seorang warga Indonesia yang bekerja di Arab Saudi, Hanafi (41), menemukan Munirah dan membawanya ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

Dari hasil keterangannya, Munirah mengaku disekap dan mengalami penyiksaan oleh majikan tempatnya bekerja selama 12 tahun.

Baca juga: Melanie Subono Ungkap Pemicu Tumor Ganas Dalam Rahimnya, Berawal dari Pembekuan Darah 20 Tahun Lalu

Karena mengalami sakit-sakitan kemudian Munirah diusir hingga terlunta-lunta dan ditemukan oleh pekerja asal Indonesia tersebut.

Hanafi mengaku Munirah ditemukan di jalanan Riyadh, Arab Saudi.

Saat itu Munirah sedang mencari warga Indonesia untuk meminta pertolongan. Kemudian Munirah menemukan bertemu dengan Hanafi.

"Saya dihubungi oleh seseorang dan menceritakan kondisi Munirah. Ketika saya temui kondisi Munirah sangat memprihatinkan karena kurang gizi," kata Hanafi.

Menurut Hanafi, berdasarkan pengakuan Munirah mengalami penyiksaan dari majikannya setiap hari.

Bahkan Munirah diperlakukan tidak manusiawi seperti tidur di dalam kamar mandi dan di sekap.

Dia hanya makan dari nasi basiĀ  yang tidak dimakan oleh majikannya.

"Jadi Munirah tidak pernah melihat matahari karena setelah bekerja di harus masuk kamar mandi dan dikunci. Begitu seterusnya selama 12 tahun bekerja," katanya.

Munirah baru bisa meninggalkan tempatnya bekerja setelah majikan mengusirnya.

Itu karena kondisi Munirah yang sakit-sakitan dan kekurangan gizi.

"Saat kami temukan badannya sangat kurus dan sakit. Untung dia bisa keluar dari rumah majikan. Kalau tidak kondisinya bisa tambah parah," katanya.

Lurah Palumbonsari Janji Bantu Proses Pemulangan Munirah

Lurah Palumbonsari Fitria Yuniawati memastikan akan mendampingi keluarga untuk membantu proses pemulangan TKW (tenaga kerja wanita) di wilayahnya yang sempat dikabarkan hilang 12 tahun.

"Iya saya sebagai lurah tentu ini jadi perhatian dan akan kami dampingi untuk membantu proses pemulangan TKW bernama Munirah merupakan warganya yang tinggal di Lingkungan Lamaran RT 01 RW 05, Kelurahan Palumbonsari, Kecamatan Karawang Timur, Kabupaten Karawang," katanya, pada Senin (6/12/2021).

Fitria menjelaskan sejak mendapatkan laporan terkait warganya itu dari media sosial, dia langsung menghubungi pengurus RT tempat tinggal Munirah.

Dirinya bersama kasi dan staf kelurahan mendatangi rumah keluarga TKW tersebut.

"Saya disitu ngobrol dengan keluarganya seperti apa. Langkah selanjutnya saya hubung kabid Disnakernya dan tadi pagi mereka datang ke kelurahan untuk bertemu bersama keluarga, saya undang," imbuh dia.

Dikatakan Fitria, dia akan terus mengawal agar TKW warganya itu segera kembali ke rumah.

Dia berpesan kepada warganya agar bekerja di Indonesia saja. Tidak perlu mengadu nasib ke negara lain.

"Pikirkan lagi keluarga di sini, di sana kadang seperti tidak seenak yang dibayangkan. Maka kita akan memperketat izin sponsor keberangkatannya dari pihak kelurahan," katanya.(MAZ)

Sumber: Tribun bekasi
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved