Berita UI
UI Punya Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Sampah 234 kWh, Manfaatkan Sampah dan Limbah Organik
Paiton Energy dan Universitas Indonesia hadirkan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) 234 kWh. Manfaatkan sampah dan limbah organik.
Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - UI punya Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Sampah 234 kWh, manfaatkan sampah dan limbah organik.
Universitas Indonesia (UI) kini memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) sebesar 234 kWh berkat kerja sama Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA) UI dengan PT Paiton Energy melalui program Waste to Energy CSR Project.
Baca juga: Cerita Tim FMIPA UI di Desa Gandasoli Sukabumi Saat Kembangkan Pisang Arboretum Musabotanica
Kehadiran PLTSa tersebut akan digunakan di laboratorium Parangtopo UI. PLTSa ini juga menjadi solusi berkelanjutan bagi UI untuk pengelolaan sampahnya.
Peresmian PLTSa dilakukan di Balai Sidang Kampus UI, Depok, Jawa Barat, pada Rabu (1/12/2021).
Baca juga: FKG UI Berikan Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut 50 Kader Posyandu di Sukabumi
Acara dihadiri Rektor UI Prof. Ari Kuncoro dan Presiden Direktur PT Paiton Energy Koichiro Miyazaki.
Menurut Prof. Ari Kuncoro, UI berkomitmen untuk menjalankan perannya dalam memenuhi indikator tujuan pembangunan berkelanjutan.
Sebagai institusi pendidikan tinggi, UI memiliki fungsi vital untuk memproduksi pengetahuan dan juga inovasi teknologi terapan yang memiliki orientasi pada keseimbangan sosial dan ekologi.
“Kerja sama yang dilaksanakan UI bersama PT Paiton Energy dalam mengembangkan teknologi penghasil energi terbarukan yakni dengan cara mendaur ulang limbah, merupakan aksi nyata kolaborasi antara pihak swasta dengan universitas untuk menawarkan solusi dalam menghadapi krisis lingkungan hidup,” ujar Prof. Ari.
Baca juga: Dosen FMIPA UI Kembangkan Keripik Jamur dari Desa Bojong Koneng Sentul Bogor
Dalam program Waste to Energy CSR Project ini, Paiton Energy mendonasikan delapan unit mesin Biodigester yang berfungsi sebagai PLTSa.
Mesin tersebut beroperasi dengan memanfaatkan limbah sampah organik dan kotoran hewan maksimal dua ton per hari.

Selain menghasilkan listrik sebesar 234 kWh, mesin Biodigester juga memproduksi pupuk padat dan cair untuk pertanian yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat binaan UI.
Koichiro Miyazaki mengatakan penanganan sampah untuk menjaga kelestarian lingkungan adalah tantangan besar di dunia dan juga Indonesia. “Salah satu upaya penting yang dapat dilakukan adalah membuat pembangkit listrik tenaga sampah, melalui program CSR kami, Waste to Energy CSR Project” kata dia.
Baca juga: Tingkatkan Reputasi Akademik Jadi Target Utama UI dalam Upaya Mempertahankan Peringkat Universitas.
Menurut Miyazaki, keberadaan PLTSa di UI memiliki manfaat yang besar karena akan memperdalam pengetahuan dalam mengoperasikan pembangkit waste to energy dan memberikan peluang untuk meningkatkan kelayakan komersial pembangkit melalui studi bersama.
Pengetahuan dan peningkatan tersebut sangat penting untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam mendorong penggunaan energi terbarukan.
Menurut Direktur Pengabdian & Pemberdayaan Masyarakat UI (DPPM UI) Agung Waluyo, program Waste to Energy CSR Project ini terfokus pada pemanfaatan sampah dan limbah organik.