Penelitian UI
Dosen FMIPA UI Kembangkan Keripik Jamur dari Desa Bojong Koneng Sentul Bogor
Kembangkan keripik jamur dari Desa Bojong Koneng Sentul Bogor. Hal itu dilakukan dosen FMIPA UI Dr. Retno Lestari, M.Si.
Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
Langkah terakhir adalah meniriskan jamur dan memasukkan jamur ke dalam adonan tepung yang sudah disiapkan untuk digoreng di goreng.
Baca juga: Terapkan MBKM, UI Bebaskan Para Mahasiswa Ambil 60 SKS di Luar Program Studi
Namun, untuk meningkatkan kerenyahan, jamur tiram dapat disimpan terlebih dahulu di dalam freezer.
Program pengabdian masyarakat ini memberikan manfaat bagi masyarakat untuk meningkatkan produktivitas masyarakat, memberikan tambahan penghasilan, memberikan alternatif pangan yang terjangkau namun kaya protein, memanfaatkan lahan yang ‘idle’ serta mengoptimalkan limbah kayu di sekitar Desa daerah Bojong Koneng.
Salah satu pengelola kumbung jamur di Desa Bojong Koneng adalah Hadi, mengatakan, program tersebut menjadi alternatif di tengah pandemi Covid-19.
Baca juga: Mahasiswa FTUI Borong Juara di Net Zero Healthy Building GBC IDEAS 2021, Wakil Indonesia di Hongkong
Saat itu permintaan jamur tiram segar menurun hingga 43,7 persen, karena banyaknya rumah makan, café, dan hotel yang tidak beroperasi atau membatasi jam operasionalnya di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ini.
Yeni sebagai salah seorang penggiat pembuatan keripik jamur juga menjelaskan bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi masyarakat desa. Ia berharap dari situ akan menambah pendapatan masyarakat setempat.
Mereka tidak hanya diberikan bekal cara memasak keripik jamur, tetapi juga melakukan sosialisasi tentang pengenalan branding product, serta pengemasan secara higienis dan menarik.