Kabupaten Bogor
Selamatkan Kawasan Puncak Bogor, Kementerian ATR Tanam 50 Ribu Pohon dan Bangun 500 Sumur Resapan
Kementerian ATR tanam 50 ribu pohon dan bangun 500 sumur resapan di Puncak Bogor. Hal tersebut dilakukan untuk selamatkan kawasan Puncak.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: dodi hasanuddin
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CISARUA - Selamatkan kawasan Puncak Bogor, Kementerian ATR tanam 50 ribu Pohon dan bangun 500 sumur resapan.
Pembangunan sektor wisata yang masif membuat lingkungan di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, rusak parah.
Alih fungsi lahan di kawasan wisata ini terjadi secara masif sehingga mengurangi daya dukungan lingkungan.
Baca juga: Curah Hujan Tinggi Berpotensi Banjir Bandang di Bogor, Ade Yasin Imbau Masyarakat Siaga Banjir
Untuk itu, pada momentum peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang Nasional (HUNTARU) 2021, Kementerian ATR/BPN fokus pada upaya penyelamatan kawasan Puncak lebih masif dengan menanam pohon dan membuat sumur resapan.

Target yang diharapkan adalah sebanyak 50.000 pohon dapat ditanam hingga akhir 2021 dan sebanyak 500 sumur resapan dapat disiapkan.
"Hari ini dilaksanakan penanaman 5.000 pohon dan pembangunan 100 sumur resapan secara serentak dengan melibatkan komunitas masyarakat," kata Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Surya Tjandra pada kegiatan Peringatan HANTARU 2021 di Puncak, Cisarua, Senin (8/11/2021).
Dia menjelaskan, Kementerian ATR/BPN telah menginisiasi fasilitasi penanaman pohon dan pembangunan sumur resapan di Kawasan Puncak, dengan konsep perlindungan lingkungan hidup sekaligus pemberdayaan masyarakat.
“Kegiatan penanaman ini simbolik, kita mau menghutankan lagi kawasan Puncak. Hari ini secara simbolik, kita juga jalan kaki atau tea walk," papar Surya.
Baca juga: Crazy Rich Surabaya Akan Tanggung Biaya Adik-Adik Bibi Ardiansyah dan Vanessa Angel
Kegiatan Peringatan HANTARU 2021 ini juga dihadiri Wagub Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat dan Banten, dan Bupati Bogor.
Tak hanya itu, turut hadir seluruh Direktur Jenderal (Dirjen) dari Kementerian ATR/BPN, perwakilan dari IPB University dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang, Cianjur, dan Sukabumi
"Yang paling kongkrit untuk Puncak ya menanam pohon, memang problemnya disitu. Kedua dalam jangka panjang kita beresin tata ruangnya, intinya kita kerja kolaboratif," tutur Surya.
Wakil Gubernur Jawa Barat, UU Ruzhanul Ulum, mengungkapkan banjir yang sering terjadi di wilayah Jawa Barat bagian Selatan disebabkan karena pohon-pohon di hulu ditebang, dan dialihfungsikan untuk jadi pendapatan masyarakat.
“Itu yang kami khawatirkan. Jadi ketegasan pemerintah pusat akan sangat dibutuhkan, dan kami siap mendorong," ujarnya.
Baca juga: Tips Berkendara Sepeda Motor saat Menghadapi Banjir
Menurut dia, ini kerja sama lintas sektor yang sangat krusial untuk menyelamatkan lingkungan hidup di Puncak.
"Kita kolaborasi supaya jadi kesepakatan bersama. Mumpung masih ada waktu untuk menyelamatkan kawasan Puncak, kita lakukan langkah konkrit yang nyata,” ungkap UU.