Wawancara Eksklusif

Dosen FKM UI Agustin Kusumayati: Sejarah Ilmu Kesehatan Berangkat dari Upaya Melawan Kolera

Pengembangan ilmu kesehatan masyarakat bisa berkembang dengan cepat karena adanya kontribusi dari banyak disiplin di luar ilmu kesehatan masyarakat.

Editor: murtopo
TribunnewsDepok.com/Muhamad Fajar Riyandanu
Sekretaris UI dr. Agustin Kusumayati, M.Sc., Ph.D saat ditemui di Gedung Rektorat UI pada Jumat (5/11/2021). 

Pada tahun 1913 didirikan sekolah dokter yang kedua di Surabaya dengan nama NIAS (Nederlandsch Indische Artsen School). Pada tahun 1927, Stovia berubah menjadi sekolah kedokteran dan namanya diubah menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1947.

Baca juga: Sambut Ilmuwan Komputer Ternama, Rektor UI Sebut Fasilkom Pioner Riset Ilmu Komputer dan Informasi

Pada kesempatan tersebut, Agustin mengatakan ilmu kesehatan masyarakat bukan ilmu baru. Bidang keahlian ini sama tuanya dengan usia ilmu kedokteran. Wanita yang juga menjabat sebagai Sekretaris UI tersebut menambahkan, walau berbeda dalam aspek praktik, acap kali masyarakat sering menyamakan tenaga kesehatan dengan dokter.

Hal ini juga berlaku pada ranah pendidikan di perguruan tinggi. Sering kali masyarakat juga menyamakan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan Masyarakat.  

“Sederhananya Fakultas Kedokteran itu lebih fokus pada mengobati orang sakit sementara Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) fokus pada mencegah orang supaya jangan sakit. Perbedaan kedua yang juga khas adalah kedokteran itu kliennya umumnya adalah individu atau masyarakat lingkup kecil berupa keluarga. Kalau kesehatan masyarakat itu lebih menyasar ke masyarakat lingkup luas seperti komunitas di masyarakat. Mereka juga memberikan konseling pada individu-individu,” pungkas Agustin. (m29)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved