Banjir di Jakarta Salah Satu Pemicunya Sampah dari Kawasan Hulu
Tidak hanya sampah karena hujan di wilayah Jakarta, tapi sampah dari kawasan hulu juga menjadi salah satu indikatornya.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, GAMBIR - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Asep Kuswanto menyebut, banyak faktor yang mengakibatkan tingginya debit air di saluran saat hujan melanda Ibu Kota.
Tidak hanya sampah karena hujan di wilayah Jakarta, tapi sampah dari kawasan hulu juga menjadi salah satu indikatornya.
“Kemungkinan (tingginya debit air) karena sampah akibat hujan yang terjadi di kawasan hulu,” ujar Asep berdasarkan keterangannya pada Selasa (19/10/2021).
Hal itu dikatakan Asep saat apel kesiapsiagaan antisipasi musim hujan di kantor Dinas LH DKI Jakarta, Cawang, Jakarta Timur pada Selasa (19/10/2021) pagi.
Baca juga: Kodim 0508 Depok Bangun Saluran Air di Kampung Perigi, Warga Senang Sudah Tidak Banjir Lagi
Apel dilakukan agar pola kerja selama musim hujan dapat berjalan baik, sehingga sampah tidak ada yang menghambat aliran air di saluran besar maupun kecil.
“Sesuai dengan pesan Pak Gubernur DKI Jakarta bahwa kita harus siaga, tanggap dan galang. Siaga dengan melihat beberapa indikator yang memungkinkan kenaikan air seperti intensitas curah hujan yang tinggi, ketinggian muka air di Bendung Katulampama dan potensi adanya Rob di pesisir Jakarta,” kata Asep.
Dia mengatakan pihaknya bakal tanggap jika ada genangan, caranya dengan mengerahkan kekuatan penuh. Harapannya, penanganan sampah yang berdampak pada genangan dapat segera ditangani.
Selain itu, Dinas LH juga menyiapkan jalur khusus pembuangan sampah dari wilayah terdampak menuju TPST Bantargebang Kota Bekasi. Sekaligus, membantu warga yang terdampak dan memberikan bantuan evakuasi, persiapan toilet dan air bersih di tempat pengungsian warga.
Baca juga: Cegah Banjir di Kawasan Perbatasan Depok-Jakarta Selatan, Lima Waduk di Kawasan TMR Dikeruk
“Kami juga akan membersihkan sampah yang ada setelah genangan terjadi pasca genangan,” ujar Asep.
Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyiapkan empat mode penanganan sampah untuk mengantisipasi musim hujan. Hal itu dikatakan Kepala Dinas LH DKI Jakarta Asep Kuswanto yang baru saja dilantik pada Rabu (13/10/2021) lalu.
Asep mengatakan, empat mode penanganan sampah itu yakni mode normal, mode awas, mode tergenang dan mode rehabilitasi. Untuk mode normal dilakukan pada awal musim hujan, mode awas untuk siaga banjir sepert i tingginya muka air Katulampa dan tingginya intensitas curah hujan.
Baca juga: Sampah di Kolong Jembatan Kali Mampang Berhasil Diangkat, Banjir di Jalan Raya Sawangan Surut
“Sedangkan untuk mode tergenang ketika tanggap darurat banjir yang ditetetapkan oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan mode rehabilitasi pasca terjadinya genangan banjir,” ujar Asep berdasarkan keterangannya pada Kamis (14/10/2021).
Menurutnya, pasukan Unit Pelaksana Kerja (UPK) Badan Air pada Dinas LH DKI Jakarta akan terus mengantisipasi dan memastikan supaya tidak ada sampah yang menyumbat kali, saluran penghubung dan pintu-pintu air. Kemudian terdapat petugas untuk memantau perkembangan situasi di setiap lokasi rawan tumpukan sampah saat terjadi banjir kiriman.
Dia mencontohkan, penempatan petugas seperi dilakukan di Pintu Air Manggarai, Jembatan Kampung Melayu, Jembatan Season City dan titik-titik lain yang rawan tumpukan sampah kiriman.
Mereka disagakan dan bertugas selama 24 jam.