Kabupaten Bogor

Pantau Stok dan Harga Gabah dan Beras di Penggilingan, DKP Kabupaten Bogor Gunakan SiGili

Aplikasi ini berfungsi untuk merekap, memantau stok harga gabah dan juga beras yang ada di tingkat penggilingan.

Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Tribunnewsdepok.com/Hironimus Rama
Dinas Ketahan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor meluncurkan aplikasi SiGili pada Rabu (13/10/2021). Aplikasi ini berfungsi untuk merekap, memantau stok harga gabah dan juga beras yang ada di tingkat penggilingan. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com Hironimus Rama

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIBINONG - Dinas Ketahan Pangan (DKP) Kabupaten Bogor meluncurkan aplikasi SiGili pada Rabu (13/10/2021).

SiGili atau Sistem Penggilingan merupakan suatu aplikasi berbasis web.

Aplikasi ini berfungsi untuk merekap, memantau stok harga gabah dan juga beras yang ada di tingkat penggilingan.

Kepala Dinas Ketahan Pangan Kabupaten Bogor, Dedi Ade Bachtiar menyampaikan, pembuatan aplikasi ini didasari fakta di lapangan yaitu adanya gejolak ketersediaan beras di masyarakat.

Baca juga: Ajak Kaum Milenial Berperan Aktif Dalam Pemilu, Ade Yasin Dukung Inovasi KPUD Kabupaten Bogor

Menurut dia, apabila gejolak tersebut tidak dapat dipantau serta dikontrol dengan baik, maka nantinya akan mengganggu pasokan beras itu sendiri untuk sampai ke tingkat konsumen.

“Aplikasi ini secara teknis digunakan oleh petugas lapangan stok gabah dan beras. Mereka terdiri dari 15 petugas yang disebar ke 15 kecamatan, di mana tempat penggilingan padi berada," kata Dedi, Rabu (13/10/2021).

Para petugas ini memiliki kewajiban untuk melakukan survei ke tempat penggilingan masing-masing.

"Hasil surveinya akan diinput oleh mereka di aplikasi SiGili," jelasnya.

Baca juga: Status Seluruh Pintu Air Wilayah DKI Jakarta, Depok dan Bogor Siaga 4 Hari Ini, Rabu (13/10/2021)

Dedi menambahkan, semua laporan yang sudah diinput di aplikasi tersebut nantinya akan direkap dan dipantau juga oleh admin SiGili di tingkat OPD.

"Hasil SiGili berupa laporan harga, stok untuk beras, dan gabah di wilayah Kabupaten Bogor sehingga nantinya dapat dijadikan dasar bagi pemegang kebijakan untuk mengambil keputusan dalam menangani distribusi pangan," ungkap Dedi.

Bupati Bogor, Ade Yasin mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor berkomitmen untuk mendorong dan membangun budaya inovasi melalui kolaborasi dan kompetisi di berbagai sektor.

Salah satunya dengan kebijakan one institution, one innovation dan one village, one innovation.

Baca juga: Realisasi Program Samisade, Pemkab Bogor Bangun 4 kilometer Jalan dan 1.2 Kilometer Turap di Ciawi

"Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan Pemda agar terus membangun kapasitas dan daya saing sehingga perlu terus berinovasi," kata Ade.

Dia menambahkan inovasi penting demi memberikan layanan yang lebih cepat, lebih baik, lebih murah, lebih transparan dan lebih bermanfaat dalam lingkup internal birokrasi maupun pelayanan publik.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved