Kebakaran Lapas Tangerang

Isak Tangis Iringi Pemakaman Jenazah Mashuri, Korban Kebakaran Lapas Tangerang yang Dikenal Baik

Isak Tangis Iringi Pemakaman Jenazah Mashuri, Korban Kebakaran Lapas Tangerang itu Dikenal Sebagai Sosok yang Baik. Berikut Selengkapnya

Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Sulastri (64), ibunda Boray, duduk di samping makam suaminya, Mashuri di TPU Cidodol, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Rabu (15/9/2021). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, KEBAYORAN LAMA - Peristiwa kebakaran Lapas Tangerang masih membawa duka bagi keluarga besar warga binaan yang tewas.

Tak terkecuali keluarga besar Mashuri bin Hamzah (41) korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang.

Tangisan keluarga mengiringi proses pemakaman Mashuri di TPU Cidodol, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Rabu (15/9/2021) siang.

Dari pantauan Wartakotalive.com, tenda putih berdiri di area makam Boray, sapaan Mashuri.

Belasan pelayat sedang mendoakan jenazah dengan membaca surah Yasin serta doa-doa lainnya.

Sulastri (64), ibunda Boray, terlihat duduk jongkok di samping makam sambil terus mendoakan anaknya.

Selain itu, adik kandung Boray, Lilis Nurhayati (35) yang berada di samping sang ibu tak henti-henti mengucapkan doa.

Seseorang yang memimpin prosesi pemakaman mendoakan almarhum agar dilapangkan kuburnya.

Baca juga: Beda Pendapat Gus Nadir Soal Santri Tutup Telinga Saat Mendengar Musik, Denny Siregar : Ada-ada aja

Baca juga: Analogikan Cewek Berbaju Seksi, Gus Nadir Minta Santri Jangan Digeneralisir dengan Islam Garis Keras

“Ya Allah, ampunilah Mashuri bin Hamzah. Muliakanlah tempat tinggalnya. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan," kata Lilis.

Usai prosesi pemakaman, Sulastri dan Lilis menangis ketika menaburkan kembang ke makam Boray.

Mashuri teridentifikasi berdasarkan hasil pencocokan DNA dan rekam medis, Selasa (14/9/2021).

Baca juga: Momen Monyet Ekor Panjang Pegang Gelang Anak Kecil & Kalung yang Melingkar di Lehernya Bikin Nyesek

Baca juga: Kantor Pemprov Lampung Diberondong Tembakan, Gubernur Lampung Tersandera Kelompok Bersenjata

Keluarga baru menerima jenazah Mashuri dari pihak Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, sekira pukul 10.00 WIB.

Jenazah Mashuri langsung dimakamkan di TPU Cidodol, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (15/9/2021).

Sosok yang Baik

Sementara itu, Eko Supriyadi alias Riman bin Karidi merupakan korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang pada Rabu (8/9/2021) dini hari.

Jenazah Eko dibawa ke RS Polri Kramat Jati bersama dengan 40 korban tewas lainnya.

Eko dapat diidentifikasi tim DVI Mabes Polri pada Selasa (12/9/2021).

Teman Eko yang bernama Yusuf mengatakan bahwa Eko merupakan sosok yang baik dan mudah bergaul.

Eko juga selalu membantu temannya ketika dalam keadaan susah dan tidak tebang pilih untuk berteman.

Baca juga: Viral Krisdayanti Ungkap Gaji-Tunjangan Anggota Dewan Fantastis, Gus Nadir Sindir Halus Warganet

Baca juga: Angkat Satu Kakinya Ketika Duduk di Atas Kursi, Cara Duduk Ustaz Abdul Somad Bikin Salah Fokus

"Orangnya asik, enggak pandang tongkrongan, jiwa tongkrongannya ada," kata Yusuf kepada Wartakotalive.com.

Pria berusia 29 tahun itu mendapat kabar teman dari kecilnya tewas pada Rabu (8/9/2021) pagi.

Yusuf sempat tidak percaya bahwa Eko menjadi korban meninggal dunia saat peristiwa kebakaran itu terjadi.

Yusuf pun langsung mencari informasi guna memastikan temannya itu baik-baik saja.

"Dibilang percaya tapi enggak ada hasilnya(jenazah Eko), enggak percaya tapi nama dia sudah ada," ujar Yusuf.

Yusuf melanjutkan, tiga hari sebelum temannya tewas di dalam Lapas Kelas I Tangerang, ia sempat berkomunikasi melalui video call.

Saat itu, Eko meminta untuk disambut teman-teman di rumahnya apabila keluar dari Lapas Tangerang.

Yusuf menyanggupi permintaan dari Eko merayakan kepulangan dari bui pada November 2021.

Eko menjalani hukuman kurungan penjara atas kasus narkoba jenis sabu selama enam tahun enam bulan.

Sebab, dia mendapat remisi masa tahanan dari Kemenkumham, Eko bakal bebas pada November 2021.

"Dia sempat nanyakan kabar, minta disambut pulangnya, mau ngajak jalan-jalan sama anak-anak (teman di rumahnya)," terang Yusuf.

Sementara itu, Geri teman Eko lainnya, mengatakan bahwa temannya sempat pesan kepada dirinya agar menjaga adiknya.

Sebab, Eko memiliki seorang adik yang berkebutuhan khusus dan harus ada yang menjaganya.

Pasalnya, Eko merupakan anak pertama yang memiliki seorang adik lelaki berkebutuhan khusus.

"Dia sih sosoknya baik sama siapa saja, pokoknya orangnya peduli banget lah," jelas Eko.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved