Berita Perbankan

Program Literasi Keuangan Visa #IbuBerbagiBijak Antisipasi Jebakan Pinjaman Online Ilegal

Program Literasi Keuangan Visa #IbuBerbagiBijak hadir untuk berdayakan pelaku UMKM perempuan. Lalu, antisipasi jebakan pinjaman online ilegal.

Penulis: dodi hasanuddin | Editor: dodi hasanuddin
Istimewa
Program Literasi Keuangan Visa #IbuBerbagiBijak Antisipasi Jebakan Pinjaman Online Ilegal. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Program literasi keuangan Visa #IbuBerbagiBijak antisipasi jebakan pinjaman nline ilegal.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia, serta Pemerintah Daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah menyampaikan dukungan penuh untuk workshop dan pendampingan Literasi Keuangan #IbuBerbagiBijak Visa yang akan diselenggarakan secara online.

Visa, pemimpin dunia dalam pembayaran digital, hari ini mengumumkan akan kembali menyelenggarakan kampanye #IbuBerbagiBijak, sebuah program literasi keuangan yang diluncurkan pertama kali pada tahun 2017.

Tujuan utama kampanye tersebut adalah memberdayakan perempuan agar memiliki pemahaman manajemen keuangan yang lebih baik dan meraih kebebasan finansial.

Program yang mendapat dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia sejak awal ini telah membantu lebih dari ratusan ribu perempuan dan pelaku UMKM perempuan di Indonesia meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya manajemen keuangan.

Setelah sempat terhenti pada tahun 2020 akibat pandemi, program #IbuBerbagiBijak tahun ini akan diperluas sehingga tidak hanya menyelenggarakan sejumlah workshop mengenai manajemen keuangan dasar, tetapi juga melengkapinya dengan pendampingan.

Sesi pendampingan tersebut dilakukan bekerja sama dengan Maxi Consulting dalam rangka memberdayakan pelaku UMKM perempuan agar usaha mereka dapat bertahan dan bertumbuh secara jangka panjang.

Baca juga: Vaksin Jadi Persyaratan yang Mutlak dan Tak Bisa Ditawar di BRI Liga 1 Indonesia

Sekitar 320 pelaku UMKM perempuan di Yogyakarta dan Jawa Tengah akan berpartisipasi dalam program online ini selama enam bulan dan merasakan pengalaman yang bermanfaat, seperti digital onboarding gratis, akses pasar, dan promosi online.

Riko Abdurrahman, Presiden Direktur Visa Indonesia, mengatakan, pihaknya menyaksikan semakin banyak masyarakat yang mulai menyadari pentingnya manajemen keuangan yang lebih baik dan perlunya mendorong UMKM agar mampu go digital di era new normal.

Kemudian banyak pelaku UMKM yang menghadapi beragam tantangan serupa, seperti mengelola arus kas dan mencari cara beralih ke usaha yang digital-first, sehingga banyak yang terpaksa menghentikan usaha mereka secara sementara.

Maka dari itu, pihaknya memutuskan untuk memperkaya program ini agar tidak hanya berbagi pengetahuan tentang manajemen keuangan dasar tetapi juga menyediakan pendampingan untuk memberdayakan para pelaku UMKM agar dapat bertahan dan bertumbuh di ekosistem digital

Baca juga: Layaknya Pearl Harbour, Sandi Ingin Kolinlamil Jadi Destinasi Wisata untuk Pemulihan Pariwisata

“Visa senang dan bangga dapat terus memberikan kontribusi dalam mendukung mata pencaharian para pelaku UMKM di masa-masa sulit ini melalui kampanye #IbuBerbagiBijak," kata Riko, beberapa waktu yang lalu.

Berdasarkan survei yang dilakukan pada tahap pendaftaran program, para pelaku UMKM yang mendaftarkan diri untuk mengikuti program ini mengakui bahwa pendanaan dan pemasaran merupakan dua hambatan utama dalam mengembangkan usaha mereka.

Sekitar 55,2 persen dari mereka menghadapi masalah permodalan, sementara 37,4 persen berpendapat hambatan utama mereka adalah memilih strategi pemasaran yang tepat.

Baca juga: Targetkan Pengembangan Usaha, Anies Tunjuk Thomas Lembong Jadi Komut PT Pembangunan Jaya Ancol

Selain itu, 65,7 persen mengakui tidak memiliki catatan keuangan yang baik, dan 83,7 persen lebih mengandalkan dana pribadi untuk membiayai usahanya dibanding mendapatkan pinjaman dari bank (12,7 persen), kerabat (3 persen), atau investor (0,6 persen).

Ganjar Pranowo Apresiasi

Sri Sultan Hamengkubuwono X, Gubernur DI Yogyakarta, sangat  mengapresiasi program #IbuBerbagiBijak dari Visa yang akan memberdayakan para pelaku UMKM perempuan di Yogyakarta.

Sebab, UMKM di Yogyakarta sangat bergantung pada aktivitas pariwisata, dan pandemi ini telah berdampak besar terhadap usaha mereka.

"Kami berharap program ini dapat membantu perempuan dan pelaku UMKM perempuan sebagai bagian dari kelompok masyarakat yang paling rentan agar mampu bertahan di tengah pandemi ini, dan juga tentunya mendukung pemulihan ekonomi di Yogyakarta," paparnya.

Baca juga: Tindakan yang Picu Kerumunan Selama Pandemi Ditegaskan Kapolda Metro Jaya Merupakan Tindak Kejahatan

Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan,  ia berterima kasih atas program Visa #IbuBerbagiBijak yang telah memprioritaskan para pelaku UMKM perempuan di Jawa Tengah.

Ia juga yakin program ini akan membantu pelaku UMKM menjadi lebih tangguh di tengah pandemi dengan pengetahuan dan keterampilan yang lebih mendalam mengenai manajemen keuangan yang esensial.

Kemudian membuka akses pasar yang lebih besar agar mereka bisa mengembangkan usahanya.

"Kami juga melihat bahwa program seperti ini dapat mendorong pertumbuhan kewirausahaan terutama di kalangan anak muda, yang terinspirasi mendapatkan penghasilan tambahan dan meraih kebebasan finansial," tutur Ganjar Pranowo.

Hindari Jebakan Pinjaman Online Ilegal

Tirta Segara, Anggota Dewan Komisioner OJK yang Membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen, mengatakan, pandemi Covid-19 telah membawa dampak negatif, termasuk bagi para perempuan dan pelaku UMKM perempuan.

Untuk kembali bangkit dan memperoleh pembiayaan, banyak di antara mereka yang memilih solusi pembiayaan instan, namun sangat berisiko, yaitu pinjaman online ilegal.

Baca juga: Kendalikan Covid-19, Relawan Kesehatan Indonesia Minta Jokowi Perpanjang Masa Jabatan Kepala Daerah

Dalam memberantas pinjaman online ilegal ini, OJK tentu tidak dapat bergerak sendirian. Oleh karena itu, pihaknya mengapresiasi Visa dan program #IbuBerbagiBijak yang selama beberapa tahun terakhir ini terus berupaya meningkatkan literasi keuangan bagi para Ibu dan pelaku UMKM perempuan.

Ia berharap agar program ini dapat mengedukasi para pelaku UMKM dalam mengelola keuangannya secara bijak di era new normal.

Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman akan berbagai produk keuangan yang tersedia, termasuk kredit atau pembiayaan dari entitas yang legal di bawah pengawasan OJK.

Hal ini penting untuk menghindari jebakan pinjaman online ilegal yang mengenakan suku bunga sangat tinggi, disertai dengan perilaku debt collector yang meresahkan.

Baca juga: Investor Asing Enggan Tanamkan Modal, Kadin Picu Tak Adanya Kepastian Hukum di Indonesia

Yunita Resmi Sari, Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, mengatakan, “Berdasarkan survey terakhir Bank Indonesia, UMKM yang bertransformasi dan mengadopsi digitalisasi bisnis dan diversifikasi produk mampu tetap tumbuh selama pandemi.

Optimisme dan kapasitas UMKM untuk beradaptasi dengan digitalisasi dan era new normal perlu terus diperkuat, disertai dengan peningkatan literasi keuangan dan literasi digital untuk mengoptimalkan pemanfaatkan digitalisasi oleh UMKM.

Sebab itu, ia menyambut baik program Visa #IbuBerbagiBijak yang dapat menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan literasi keuangan UMKM, terutama pelaku usaha perempuan.

Ia juga mengapresiasi upaya Visa yang menyertakan pendampingan melibatkan fasilitator yang berpengalaman untuk pemberdayaan usaha UMKM, sehingga UMKM dapat tumbuh berkelanjutan.

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved