Laporan wartawan Wartakotalive.com Hironimus Rama
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CISARUA - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jawa Barat melakukan pembongkaran obyek wisata Hisbisc Fantasy Puncak di Jalan Raya Puncak, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Jumat (7/3/2025).
Pembongkaran obyek wisata ini berdasarkan perintah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, saat meninjau kawasan wisata Puncak pada Kamis (6/3/2025).
Dalam peninjauan ini, Dedi Mulyadi meminta obyek wisata milik PT Jaswita (BUMD Jawa Barat) dibongkar karena melanggar tata ruang.
Selain itu, obyek wisata ini diduga menjadi penyebab banjir bandang di kawasan Cisarua pada Minggu (2/3/2025) malam.
Baca juga: Alih Fungsi Lahan di Kawasan Puncak Bogor Diduga Jadi Penyebab Banjir Parah di Jabodetabek
Keputusan Dedi Mulyadi membongkar destinasi wisata Hisbisc Fantasy ini disambut dengan suka cita oleh warga Cisarua.
TB Muhammad Syamun, tokoh masyarakat Desa Tugu Selatan, Cisarua, mengaku senang dan bahagia dengan dibongkarnya tempat wisata ini.
"Alhamdulilah, kami selaku warga Tugu, Cisarua mengucap syukur atas dibongkarnya tempat wisata ini," kata Syamun di Cisarua, Jumat (7/3/2025).
Dia berharap kebijakan Pemprov Jawa Barat ini dapat mengembalikan kawasan Puncak menjadi hijau lagi.
"Kami ingin Puncak hijau lagi. Bukan hanya di sini saja tetapi 3 kecamatan yang masuk wilayah Puncak yaitu Cisarua, Megamendung dan Ciawi," papar Syamun.
Baca juga: Banjir Besar di Jabodetabek, Kawasan Puncak Bogor Dituding Jadi Biang Keroknya
Pria yang biasa disapa Ustaz Syam ini mengaku tidak alergi dengan kehadiran bisnis komersial di kawasan Puncak.
Namun sebagai warga lokal, dia tidak setuju jika demi komersialisasi lahan hijau dibabat habis.
"Saya sangat setuju dengan pernyataan Pak Gubernur Jabar agar tempat ini dibongkar. Bukan hanya ini saja, tetapi semua bangunan yang melanggar tata ruang," ujar Ustaz Syam.
Dia mengaku sempat bersitegang dengan karyawan Hisbisc Fantasy dan mengawal beko untuk merobohkan bangunan wisata saat pembongkaran pada Kamis (6/3/2025).
"Alhamdulilah, dengan operator beko dan Satpol PP komunikasi kita baik. Ini bentuk penyampaian aspirasi masyarakat kepada pemerintah dan pelaku usaha," jelasnya.
Baca juga: Bogor Dituding Jadi Biang Kerok Banjir, Bupati Rudy Susmanto Evaluasi Perizinan di DAS Ciliwung
Ustaz Syam berharap pemerintah tidak hanya mempertimbangkan aspek bisnis tetapi juga keselamatan masyarakat.
"Pemerintah seharusnya memperhatikan aspek ancaman bencana. Masyarakat di bagian bawah yang kena banjir, sampai sekarang akses jembatannya masih putus," tuturnya.
Menurutnya, pengelola Hisbisc Fantasy tidak pernah meminta izin ke warga terkait pembangunan obyek wisata ini.
"Saya bersama KWP (Kerukunan Wargi Puncak) sudah datangi PTPN (PT Perkebunan Nusantara) untuk menanyakan izin pengelolaan lingkungan, tapi tidak mendapat jawaban. Bahkan saya sudah bersurat ke DPRD, tetap tidak ada jawaban," ucap Ustaz Syam.
Terkait rencana Kementerian Lingkungan Hidup yang ingin menyegel 33 bangunan yang menyalahi UU Lingkungan Hidup di Puncak, Ustaz Syam sangat mendukung.
"Saya sangat setuju. Kami akan mengawal penyegelan itu. Tetapi kami perlu bukti. Masyarakat sangat mendukung," tandasnya.