TRIBUNNEWSDEPOK.COM, DEPOK - Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) yang menaungi SMK Lingga Kencana Depok buka suara terkait kecelakaan bus maut di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) sekira pukul 18.45 WIB.
Pengurus Yayasan Kesejahteraan Sosial, Dian Nurfarida mengatakan, ada sekira 157 peserta baik dari kalangan guru maupun siswa yang ikut kegiatan perpisahan di Bandung, Jawa Barat.
Dari ratusan orang itu, terdapat 28 guru dan 122 siswa, sisanya sopir dan kernet bus.
Para peserta berangkat ke Bandung sejak Jumat (10/5/2024) pagi menggunakan tiga bus.
Baca juga: Dari 11 Jenazah Korban Bus SMK Lingga Kencana Depok, 6 Diantaranya Telah Dimakamkan
Naas, saat hendak pulang kembali ke Depok, bus nomor 1 mengalami musibah akibat rem blong.
Dari sekian puluh korban yang sebagian sudah dibawa ke Depok dan dilakukan perawatan, ada beberapa diantaranya masih berada di Subang.
"Ada tiga siswa yang masih di Subang (menjalani perawatan) dan korban luka sudah dibawa ke RS Brimob," ujarnya, Minggu (12/5/2024).
Menurut Dian, pihak Yayasan mendampingi keluarga korban dari lokasi kecelakaan sampai prosesi pemakaman.
Baca juga: Isak Tangis Keluarga Mengiringi Pemakaman Desi Yulianty di Taman Pemakaman Pule Rawadenok
Ia mengungkapn, acara tersebut sudah disepakati antara wali murid dengan pihak sekolah.
"Dilakukan secara resmi (sewa busnya)," tegasnya.
Pihak Yayasan Kesejahteraan Sosial ternyata tidak mengetahui jika bus yang kecelakaan itu masa berlaku kelayakan untuk jalan sudah habis.
Namun begitu, Dian menyatakan pihaknya merasa yakin dengan bus tersebut layak untuk membawa anak didiknya ke Bandung.
Baca juga: Suprayogi Guru Senior di SMK Lingga Kencana Depok, Jadi Sosok Panutan di Sekolah
"Alhamdulillah yang dua bus baik-baik saja. Sebenarnya sejak awal kami yakin dengan PO ini, kalau tidak yakin kami tidak akan berangkatkan," ungkapnya.
"Kami ingin berikan yang terbaik untuk anak-anak kami," imbuhnya. (m26)