Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, Cahya Nugraha
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BOGOR - Musibah bencana longsor yang menerjang kampung Sirna Sari RT 007 RW 004, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat menjadi atensi semua pihak.
Sebab sebanyak 17 jiwa menjadi korban, 11 berhasil dievakuasi dengan selamat, 2 dinyatakan meninggal dan 4 lainnya masih hilang belum ditemukan.
Wakil Ketua II DPRD Kota Bogor, Dadang Iskandar Danubrata bersama Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim terjun langsung meninjau langsung lokasi tersebut.
"Insyaallah kita doakan agar korban bisa ditemukan secepatnya dan untuk membantu proses evakuasi, ambulans PDI Perjuangan kita kerahkan," ujar Dadang.
Tak hanya itu, ia pun menyalurkan bantuan sembako ke dapur umum dan uang kerohanian untuk 6 keluarga yang anggotanya menjadi korban bencana.
Baca juga: BNPB Tanggung Korban Longsor di Kota Bogor Selama Status Tanggap Darurat
Proses penyerahan bantuan tersebut disaksikan langsung oleh Wakil Wali Kota Dedie A. Rachim dan diterima oleh keluarga korban dan ketua RW 14 Kelurahan Empang.
"Saat ini fokus kita ke penanganan bencana dan penyaluran bantuan," jelas Dadang.
Sebelumnya, anggota Komisi III DPRD Kota Bogor, Said Muhammad Mohan juga sempat turun ke lokasi bencana saat mendapatkan laporan tersebut pada Rabu dini hari.
Ia menilai, kejadian longsor ini merupakan peringatan keras bagi Pemerintah Kota Bogor untuk segera mengambil tindak lanjut guna menghentikan rentetan bencana di Kota Bogor.
Sebab, belum genap setahun, bencana longsor juga sempat terjadi di Kota Bogor dan merenggut korban jiwa.
Baca juga: BNPB Akan Maksimalkan Pencarian 4 Korban Hilang Akibat Tanah Longsor di Kota Bogor
"Pertama, harus ada evakuasi. Jadi memang kondisi pemukiman warga yang masih zona merah. Ini kan sebetulnya sudah menjadi bagian Bappeda untuk melakukan evakuasi atau relokasi mereka," ujar Mohan.
"Ini lagi-lagi menjadi warning Pemerintah Kota untuk cepat ambil langkah itu. Karena sampai sekarang, kami DPRD berkomunikasi dengan Pemerintah Kota belum juga diambil langkah. Baru berwacana akan melakukan itu," sambungnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, mengatakan longsor terjadi pada Selasa (13/3/2023) sekitar pukul 23.00 WIB. Penyebab terjadinya longsor ialah akibat curah hujan dengan intensitas tinggi dan kondisi tanah yang labil.
“Dampaknya enam rumah warga mengalami rusak berat, satu tempat ibadah warga rusak berat, dan akses jalur kereta api Bogor-Sukabumi menggantung sepanjang sekitar 15 meter,” kata Theo.