Pemkot Depok

Wali Kota Depok Mohammad Idris Minta Guru Swab Antigen Sebelum Dimulainya Kegiatan Belajar Mengajar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Depok Mohammad Idris Minta Guru Swab Antigen Sebelum Dimulainya Kegiatan Belajar Mengajar.

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Wali Kota Depok Mohammad Idris minta guru swab antigen sebelum dimulainya kegiatan belajar mengajar.

Silaturahmi dengan keluarga di saat Lebaran membuat warga Depok mudik ke kampung halamannya. Ada yang ke Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Ada juga yang ke luar Pulau Jawa.

Silaturahmi dan libur Lebaran telah usai. Aktivitas kerja pun sudah dimulai Senin 9 Mei 2022, termasuk ASN Kota Depok.

Baca juga: Libur Sekolah Diperpanjang, Curug Cilember Bogor Semakin Ramai di Akhir Pekan

Untuk menjaga lingkungan Pemkot Depok tetap terkendali dari Covid -19, maka Pemkot Depok menggelar swab antigen untuk para ASN.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris memantau langsung swab antigen yang berlangsung di Lapangan Balai Kota, Pancoran Mas, Kota Depok.

Swab Antigen secara massal yang diikuti oleh seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan non-ASN di lingkup Pemerintah Kota Depok sebelum memulai bekerja melayani masyarakat.

"Saya juga meminta Dinas Pendidikan (Disdik) untuk memastikan dulu para pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan sekolah sudah swab antigen. Baru kita mulai kegiatan belajar mengajar (KBM) usai libur lebaran 2022," tandas Mohammad Idris.

Baca juga: Info Terkini Cuaca Depok Senin 9 Mei, Prakiraan BMKG: Waspada Hujan Lebat dan Suhu Udara Panas

Menurut Idris, pelaksanaan apel pagi ini diganti dengan melakukan swab antigen. Pelaksanaan swab antigen Covid-19 dilaksanakan di lingkungan Balai Kota dan 11 Puskesmas di Depok. Swab antigen dimulai pukul 08.00 WIB hingga 10.00 WIB.

“Usai libur lebaran, seluruh ASN dan non-ASN Depok wajib melakukan swab antigen. Karena itu, tidak ada pelaksanaan apel pagi dan halal bihalal di lingkungan Balai Kota Depok,” papar Idris di Balai Kota, Pancoran Mas, Kota Depok, Senin (9/5/2022).

Menurut Idris, jika ditemukan ASN maupun Non-ASN yang belum melaksanakan swab antigen maka kepala perangkat daerah (PD) mereka yang bakal bertanggung jawab mutlak dengan segala risikonya. 

“Kepala Dinas atau Kepala Badan agar memonitor terhadap terlaksananya swab antigen semua ASN dan Non-ASN di bawah dinasnya,” tuturnya.