TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Ketua Ikatan Habaib Nahdlatul Ulama (IHNU), Habib Salim bin Shalahuddin bin Salim bin Jindan mendukung Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya menjadi Rais Aam PBNU.
Dukungan tersebut disampaikannya merujuk Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) rencananya akan digelar pada 23-25 Desember 2021 di Provinsi Lampung.
Salah satu agenda dari forum permusyawaratan tertinggi ini adalah memilih dan menetapkan kepengurusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), baik syuriyah maupun tanfidziyah.
“Saya menyatakan akan mendukung Habib Luthfi menjadi Rais Aam PBNU pada Muktamar ke-34 NU nanti. Beliau akan menyatukan antara kalangan habaib dengan ulama di lingkungan NU,” kata Habib Salim, Rabu (29/9/2021).
Hal lain yang menjadi alasan utama dalam mendukung Habib Luthfi adalah karena ada pesan Nabi yang harus dilaksanakan.
Baca juga: Ada 1.068 Kasus Perceraian di Jakpus Selama 2021, Ini Penyebabnya
Baca juga: Berpacu Dengan Waktu, Pemprov DKI Masifkan Gerebek Lumpur di 5 Wilayah
"Nabi itu berpesan dua hal yaitu kata Nabi, aku tinggalkan dua perkara yang kalau kalian berpegang teguh kepada keduanya, kalian tidak akan tersesat selamanya, yaitu kitabullah dan sunnahku dan keturunan-keturunanku," kata Habib Salim.
"Jadi kalau kita mau mencintai Nabi maka kita harus mencintai para habaib. Ini jugalah yang diajarkan para ulama NU untuk terus mencintai habaib di Indonesia," tambahnya.
Baca juga: Berpacu Dengan Waktu, Pemprov DKI Masifkan Gerebek Lumpur di 5 Wilayah
Baca juga: Cucu Wanita Lansia yang Meninggal di Pegangsaan Dua Kondisinya Dipastikan Stabil
Dia lalu mengajak seluruh Nahdliyin dan pengurus PWNU se-Indonesia untuk sama-sama mendukung Habib Luthfi sebagai Rais Aam PBNU. Hal ini agar para ulama NU yang selama ini mengajarkan kecintaan kepada habaib bisa senang dan bahagia.
"Mari kita dukung Habib Luthfi. Insyaallah Mbah Hasyim Asy'ari akan senang jika ada habaib yang menjadi Rais Aam PBNU, karena memang beliau mengajarkan kita untuk selalu cinta kepada habaib sebagai bagian dari kecintaan kepada baginda Nabi Muhammad," tegasnya.
Meski begitu, ia juga mengingatkan agar gelaran Muktamar ke-34 NU ini berlangsung lancar, damai, dan kondusif. Ia pun menolak jika ada salah satu pihak memiliki kepentingan terhadap calon lain dan melakukan hal-hal yang intimidatif.