CPNS 2021

SKD CPNS 2021 Sudah Mulai, Ini Daftar Pengertian yang Selalu Keluar di SKD CPNS

Penulis: Theo Yonathan Simon Laturiuw
Editor: Theo Yonathan Simon Laturiuw
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SKD CPNS 2021.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - SKD CPNS 2021 sudah berlangsung hari ini, Kamis (2/9/2021).

Skor menunjukkan perbedaan dengan CPNS 2019. 

SKD CPNS 2021 ini lebih banyak skor di atas 400. 

Artinya para peserta SKD CPNS 2021 harus benar-benar efektif dan tepat dalam menjawab soal. 

Pelamar CPNS 2021 juga harus menguasai berbagai definisi agar tidak gagap ketika bertemu soal tersebut. 

Ini sejumlah definisi dan pengertian yang kerap muncul di TWK SKD CPNS : 

1. Wawasan Nusantara 

Wawasan nusantara adalah cara pandang terhadap rakyat, bangsa, dan wilayah NKRI yang meliputi darat, laut, dan udara di atasnya sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan pertahanan keamanan. 

Baca juga: Awas Lokasi Tes SKD CPNS 2021 Bisa Berubah, Harus RAJIN Cek Akun SSCASN.BKN.ID

2. Nasonalisme

Sikap sosial dan politik dari sekelompok bangsa yang memiliki kesamaan bahasa, wilayah, kebudayaan serta kesamaan tujuan dan cita-cita dengan meletakkan kesetiaan yang tinggi terhadap kelompok negaranya. 

3. Bela Negara

Tekad dan perilaku warga negara yang dilakukan secara menyeluruh, teratur, dan terpadu serta dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI, kesadaran berbangsa dan bernegara. 

4. Patriotisme

Sikap yang bersumber dari perasaan cinta tanah air sehingga menimbulkan rasa rela berkorban untuk bangsanya. 

Baca juga: Rekor, Pasar Saham Kedatangan 1 Juta Investor Baru Per Agustus 2021 

5. Nasionalisme Humaniter

Nasionalisme yang bersifat toleran yang mendasari pandangannya bahwa setiap bangsa berhak memperjuangkan kesejahteraan bangsanya berdasarkan caranya sendiri. 

6. Nasionalisme Jacobin

Nasionalisme yang demokratis tetapi doktriner dan fanatik terhadap bangsa lain. 

7. Nasionalisme Tradisional

Nasionalisme yang menekankan keunikan setiap bangsa dan mempertahankan tradisi dan sejarahnya. 

Baca juga: MotoGP Digelar Tahun Depan di Indonesia, Dirut MGPA: Kemungkinan Sudah Bisa Dihadiri Penonton

8. Nasionalisme Liberal

Nasionalisme yang menekankan pentingnya perwakilan dari gagasan dan perlunya dunia berpegang pada prinsip setiap bangsa berhak menentukan nasibnya sendiri. 

9. Nasionalisme Integral

Nasionalisme yang menekankan kepentingan nasional ada di atas kepentingan individu, maka individu harus sepenuhnya setia kepada negara. 

DAFTAR PERTANYAAN MENYANGKUT RADIKALISME

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pelamar CPNS 2021 akan dihadapkan dengan soal-soal menyangkut radikalisme di jenis soal TWK dan TKP pada SKD CPNS 2021. 

SKD CPNS 2021 diperkirakan akan dimulai pada akhir Agustus atau awal September 2021. 

Para pelamar CPNS 2021 harus segera mempersiapkan diri. 

Mari kita mulai daftar soal CPNS menyangkut radikalisme : 

Baca juga: VIDEO Warga Beri Donasi Paket Nasi Gratis Buat Masyarakat Selama Masa PPKM

1. Apa pengertian radikalisme? 

Radikalisme adalah suatu keinginan pada perubahan yang menentang keseluruhan yaitu struktur dasar dan fundamental. Yang secara politik diarahkan pada setiap gerakan atau tindakan yang ingin mengubah sistem
dari akarnya.

Tindakan radikalisme yang menginginkan perubahan dengan cara tindak kekerasan, kekejaman oleh seseorangan atau golongan sebagai usaha untuk mencapai suatu tujuan terutama tujuan tentang politik. Tujuannya untuk mengusung perubahan tapi tindakan seperti ini menggunakan kekerasan dan terror yang sangat merugikan orang lain.

2. Ciri-ciri orang terpapar radikalisme?

Dikutip dari buruhmigran.or.id,  Prof. Dr. Irfan Idris, Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), ada proses tersendiri seseorang mengalami perubahan dari seseorang yang radikalis, ekstrimis, hingga menjadi teroris.

Menurut Irfan, Radikalisme mengalami perubahan secara total dan bersifat drastis. Radikalisme menjungkirbalikkan nilai-nilai yang ada, ciri-cirinya adalah mereka intoleran atau tidak memiliki toleransi pada golongan yang memiliki pemahaman berbeda di luar golongan mereka, mereka juga cenderung fanatik, eksklusif dan tidak segan menggunakan cara-cara anarkis.  

Baca juga: Perempuan Paruh Baya Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Kamar Mandi, Besar Dugaan Kena Serangan Jantung

3. Apa definisi terorisme? 

Terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban yang bersifat massal, dan/atau menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital yang strategis, lingkungan hidup, fasilitas publik, atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan. (Sumber: UU Nomor 5 Tahun 2018)

4. Apa itu ekstrimisme? 

Dikutip dari buruhmigran.id, menurut Merriam-Webster Dictionary, ekstremisme secara harfiah artinya “kualitas atau keadaan yang menjadi ekstrem” atau “advokasi ukuran atau pandangan ekstrim”.

Saat ini, istilah tersebut banyak dipakai dalam esensi politik atau agama, yang merujuk kepada ideologi yang dianggap (oleh yang menggunakan istilah ini atau beberapa orang yang mematuhi konsensus sosial) berada jauh di luar sikap masyarakat pada umumnya. Namun, ekstremisme juga dipakai dalam diskursus ekonomi.

Menurut Dr. Alex P. Schmid (2014), kelompok ekstrimis merupakan kelompok yang menganut paham kekerasan ekstrim atau ekstrimisme. dibandingkan radikalis, ekstrimis cenderung berpikiran tertutup, tidak bertoleransi, anti-demokrasi dan bisa menghalalkan segala cara, termasuk penipuan, untuk mencapai tujuan mereka. Kelompok ekstrimis juga berpikiran tertutup. Kelompok ini berbeda dengan kelompok radikalis, kelompok yang menganut paham radikal atau radikalisme. (“Radicalisation, De-Radicalisation, Counter-Radicalisation: A Conceptual Discussion and Literature Review”, 2014: h. 56)

Baca juga: Yurike Prastika Sering Pamer Tubuh Seksi di Akun Medsos Supaya Dapat Banyak Likes dari Followers

5. Apa itu radikalisasi? 

Menurut Dr. Alex P. Schmid (2013), radikalisasi adalah proses dimana Individu atau kelompok yang berubah dan memiliki kecenderungan menentang dialog dan kompromi dengan pihak yang berbeda; mereka memilih jalan konfrontasi dan konflik.

Pilihan ini disertai oleh dukungan terhadap, antara lain : 

(i) penggunaan tekanan dan strategi memaksa (coersion) dengan jalan kekerasan atau non-kekerasan,

(ii) legitimasi atau dukungan terhadap berbagai bentuk kekerasan, selain terorisme, untuk mewujudkan tujuanya yang dianggap mulia, dan

(iii) pada ujungnya bisa berlanjut ke level tertinggi dalam bentuk kekerasasan ekstrim atau terorisme.

Proses ini biasanya diikuti oleh kecenderungan penguatan ideologi yang menjauh dari arus utama (mainstream) dan mengarah kepada titik ekstrim yang didasari oleh cara pandang dikotomis dan keyakinan bahwa kemapanan sistem yang ada tidak lagi bisa menjadi jalan bagi terjadinya perubahan yang diinginkan.

Baca juga: Yurike Prastika Sering Pamer Tubuh Seksi di Akun Medsos Supaya Dapat Banyak Likes dari Followers

6. Sebutkan tahapan-tahapan dalam radikalisasi? 

Dikutip dari buruhmigran.or.id,  menurut Direktur Deradikalisasi BNPT, Prof. Dr. Irfan Idris, tahapan radikalisasi adalah pra-radikalisasi, identifikasi diri, indoktrinasi, dan jihadisasi.

Pra-radikalisasi merupakan kehidupan sebelum terjadi radikalisasi.

Identifikasi diri adalah individu mulai mengidentifikasi diri ke arah radikalisme.

Indoktrinasi adalah kondisi dimana individu mulai mengintensifkan dan memfokuskan kepercayaannya. Hal ini bisa dilakukan melalui pertemuan langsung (offline), maupun tidak langsung atau melalui media (online).

Tahap terakhir adalah Jihadisasi, yaitu mulai mengambil tindakan atas keyakinannya seperti melalui aksi kekerasan ekstrim seperti melakukan teror.

Baca juga: Kembali Beraktivitas di Pasar Koja Baru, Ari dan Toni Sudah Menyiapkan Surat Vaksinasi

6. Bagaimana cara menangkal radikalisme? 

- Dikutip dari lipi.go.id,  Guru Besar Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas Adab UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Azyumardi Azra mengatakan cara untuk menangkal munculnya radikalisme harus dimulai dari keluarga.

"Tanggung jawab semua, dimulai dari keluarga untuk menghormati perbedaan agama hingga budaya yang sangat majemuk," kata Azyumardi Azra usai menerima LIPI Sarwono Award, Rabu malam.

- Pola pengasuhan di rumah dilakukan dengan se-demokratis mungkin. 

- Penguatan Pancasila.

- Menerapkan pembelajaran di sekolah di mana anak dirangsang untuk berpikir kritis.