Otomotif

Pabrik BYD Bakal Dibangun di Lahan Pertanian Berkelanjutan, Rencananya Dipindahkan ke Indramayu

Pabrik BYD Bakal Dibangun di Lahan Pertanian Berkelanjutan, Rencananya Dipindahkan ke Indramayu

Editor: dodi hasanuddin
Tribunnews.com/Endrapta
TANGGAPAN BYD - Head of Public and Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan di sela acara test drive BYD Atto 1 di kawasan Prambanan, Yogyakarta, Rabu (13/8/2025) malam. Ia memberikan tanggapan terkait pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi soal pembangunan pabrik BYD di Subang.  

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bertemu Andi Amran Sulaiman di Kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (13/8/2025).

Dedi mengungkap mereka membicarakan mengenai adanya investasi di wilayah Kabupaten Subang oleh dua produsen kendaraan listrik, yaitu VinFast dan BYD. 

Area itu pembangunan pabrik itu sebenaranya merupakan LP2B, tetapi area sawahnya sebenarnya sudah tidak ada. 

"Tetapi kalimat LP2B-nya masih ada di Peta Data Tata Ruang, sehingga hari ini kami ingin melakukan penyelarasan agar investasi berjalan dan pertanian tergantikan," ungkap Dedi.

Dedi menjelaskan, Investasi kedua produsen EV asal Vietnam dan Tiongkok tersebut mencapai Rp 33 triliun dan diprediksi membuka peluang tenaga kerja hingga 23.000 orang.  

Meski demikian Mentan mengusulkan untuk penggantian lahan LP2B yang digunakan VinFast dan BYD tiga kali lipat dari yang digunakan saat ini.

"Tadi saya mendapat rekomendasi stratejik adalah mengganti tiga kali lipat. Jadi kalau ada area LP2B namanya LP2B 200 maka nanti disiapkan 600 hektare sawah baru. Kalau 70 berarti 3 kali lipat 210 hektare sawah baru. Kami akan melakukan itu dengan cepat dan semuanya berada di wilayah Jawa Barat," tutur Dedi.

Kabarnya kedua pabrikan EV tersebut sudah setuju terhadap usulan penggantian area LP2B itu. Sedangkan untuk lokasi penggantinya sudah ditentukan.

Dedi menyatakan, lokasi konversi lahan LP2B akan berada di wilayah Indramayu. Wilayah ini dipilih karena dekat dengan Subang.

"Dimungkinkan di wilayah Indramayu karena lebih dekat dengan Kabupaten Subang. Ini bagian dari kolaborasi antara pemerintah pusat dengan daerah. Untuk mendorong pertumbuhan pertanian, hilirisasi dan pertumbuhan ekonomi, serta ketersediaan lapangan kerja yang kurang lebih akan direkrut sekitar 23.000 orang tenaga terampil," ucap Dedi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved