UI Dorong Peningkatan Literasi Siswa di Tangerang: Langkah Kecil untuk Perubahan Besar

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, TANGERANG - Penurunan peringkat Indonesia dalam Programme for International Student Assessment (PISA) menjadi perhatian serius, khususnya dalam aspek literasi membaca, matematika, dan sains.

Kondisi ini menyoroti lemahnya kemampuan literasi siswa di Indonesia, sehingga diperlukan intervensi strategis untuk membangun budaya baca yang kuat.

Universitas Indonesia (UI), melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), merespons tantangan ini dengan meluncurkan berbagai inisiatif.

Baca juga: Kalahkan Mahasiswa dari 37 Kampus, UI Juara 1 di Accounting Student Competency Festival 2024

Salah satu program unggulannya digelar di Sekolah Alam Tangerang Mekar Bakti, 18-19 Oktober 2024, dengan tema "Membangun dan Melestarikan Budaya Baca di Era Digital melalui Perpustakaan Sekolah."

Program ini dipimpin oleh Dr. Fuad Gani, S.S., M.A., yang bekerja sama dengan tim mahasiswa, dosen, dan praktisi literasi.

Berlandaskan filosofi "Small is Beautiful," kegiatan ini dirancang untuk menanamkan kebiasaan membaca sejak dini melalui pendekatan sederhana namun berdampak besar.

Baca juga: Jelang Pelaksanaan Pilkada Kota Depok 2024, Dosen UI: Hati-hati Maraknya Politik Uang!

Tim pengabdian memulai langkah pertama dengan memberikan hibah koleksi buku yang telah dikurasi sesuai usia siswa sekolah dasar.

Buku-buku ini dipilih secara cermat untuk memastikan relevansi dan daya tariknya, sehingga siswa dapat mengakses bahan bacaan berkualitas yang mampu memotivasi mereka untuk membaca.

Selain menyediakan bahan bacaan, tim juga memanfaatkan metode dongeng berbasis cerita dari buku-buku yang dihibahkan.

Melalui pendekatan storytelling, siswa diajak untuk mengeksplorasi imajinasi mereka sekaligus meningkatkan minat baca.

Baca juga: UI dan PT Amandina Bumi Nusantara Sepakat Kolaborasi Ciptakan Ekonomi Sirkular

Dongeng yang disampaikan dengan penuh interaksi dan emosi menciptakan pengalaman membaca yang hidup, menjadikan literatur lebih bermakna di mata anak-anak.

Tak hanya menyasar siswa, program ini juga memberikan perhatian kepada guru dan staf sekolah melalui pelatihan pengelolaan perpustakaan.

Dengan pelatihan ini, para guru dibekali keterampilan untuk mengelola koleksi perpustakaan secara lebih efektif.

Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi perpustakaan sebagai pusat literasi sekolah, sekaligus memastikan keberlanjutan fungsi perpustakaan dalam mendukung pembelajaran.

Sebagai bagian dari pendekatan holistik, orang tua siswa juga dilibatkan melalui workshop parenting tentang literasi digital.

Baca juga: Dekat Selat sunda, Pendeteksi Gempa Ahli Kebumian UI Dipasang di 3 Titik di Kampung Pasuruan Banten

Dalam sesi ini, Dr. Fuad Gani memberikan edukasi tentang pentingnya penggunaan internet yang bijak untuk anak-anak.

Di era digital yang penuh tantangan, orang tua diajak untuk memanfaatkan teknologi sebagai sarana pembelajaran yang positif. Laudza Ulayya Ghani, anggota tim pengabdian, turut menyampaikan pentingnya peran buku cerita dalam membangun rasa percaya diri anak.

Dengan menanamkan citra positif melalui cerita-cerita inspiratif, anak-anak diharapkan mampu menghadapi tantangan akademik dan sosial dengan lebih percaya diri.

Inisiatif ini tidak hanya berkontribusi pada peningkatan literasi siswa, tetapi juga memperkuat kapasitas komunitas sekolah dalam menumbuhkan budaya baca.

Baca juga: Menginspirasi Institusi di Seluruh Dunia, Kepala UI GreenMetric Raih Honorary Professor dari Taiwan

Dengan melibatkan berbagai pihak, program ini menjadi model intervensi yang dapat direplikasi di berbagai sekolah lain untuk mengatasi tantangan literasi secara efektif.

Langkah kecil ini adalah awal dari perubahan besar.

Melalui pendekatan kolaboratif antara universitas dan masyarakat, UI berharap Indonesia dapat memperbaiki performa dalam PISA sekaligus membangun budaya literasi sebagai bagian integral kehidupan sehari-hari.

Dengan kebiasaan membaca yang terus ditanamkan, generasi muda Indonesia diharapkan mampu bersaing di panggung global, menjadikan literasi sebagai kekuatan utama bangsa.