Kunjungan Paus Fransiskus
Tempuh Penerbangan 12 Jam dari Papua, Regina Bahagia Bisa Melihat Langsung Paus Fransiskus
Regina warga Kabupaten Intan Jaya, Papua bersama 300 umat Katolik dari Keuskupan Timika datang ke Jakarta untuk mengikuti misa bersama Paus Fransiskus
Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Laporan wartawan Wartakotalive.com Hironimus Rama
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Regina Belau (40) berdiri dengan wajah letih di trotoar seberang Gereja Katedral Jakarta (depan Masjid Istiqlal-Red), Kelurahan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Rabu (4/9/2024).
Teriknya sinar matahari siang itu tak dihiraukannya. Sesekali dia mengambil tisu dari tasnya untuk menyeka keringat yang mengucur di wajahnya.
Regina merupakan warga Kabupaten Intan Jaya, Papua. Bersama 300 umat Katolik dari Keuskupan Timika, dia datang ke Jakarta untuk mengikuti misa bersama Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Kamis (5/9/2024).
"Kami tiba di Jakarta tadi malam. Kampung kami jauh sekali dari Kota Jayapura," kata Regina di depan Gereja Katedral Jakarta, Rabu (4/9/2024) siang.
Baca juga: Paus Fransiskus Sebut Setan Ada Dalam Saku Kita Saat Pidato di Gereja Katedral, Ini Maknanya
Untuk bisa bertemu Paus Fransiskus, Regina naik pesawat kecil dari Moni ke Timika, lalu transit di Jayapura hingga akhirnya sampai di Jakarta.
"Kami menempuh perjalanan 12 jam dari Papua ke Jakarta untuk bertemu Paus Fransiskus," ujarnya.
Umat Katolik Keuskupan Timika ini mengungkapkan ini merupakan momen pertama kali dia bertemu pemimpin tertinggi umat Katolik sejagat.
"Kami rindu melihat dari dekat Paus Fransiskus. Apalagi mengikuti misa langsung bersama Paus di GBK," ucap Regina.
Sebagai aktivis Gereja Katolik di Dekenat Moni Puncak, Keuskupan Timika, Regina mengaku selalu antusias mengikuti
kegiatan-kegiatan gerejawi.
Baca juga: Ini Pesan Paus Fransiskus Saat Kunjungi Gereja Katedral Jakarta
"Kita rindu sekali mau hadir di Jakarta bertemu Paus Fransiskus. Ada 300 orang dari Keuskupan Timika hadir misa di GBK. Kami sudah punya tiket," bebernya.
Dia berharap kunjungan Paus Fransiskus membawa perubahan dalam cara berpikir dan bertindak umat Katolik dan masyarakat Indonesia.
"Kalau cara berpikir dan bertindak makin bagus maka akan tercipta perubahan sehingga semua orang bahagia. Kalau tidak, maka bisa kacau," ungkap Regina.
Dia juga berharap agar kunjungan Paus Fransiskus membawa kedamaian bagi masyarakat Papua.
"Semoga damai, sukacita dan kegembiraan selalu ada di tanah Papua. Ini harapan kami masyarakat Papua," tandas Regina.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.