Penelitian UI

Cegah Infeksi Menular Seksual di Kalangan Remaja, UI Ciptakan Modul GBIMS Pertama di Indonesia

Cegah Infeksi Menular Seksual di Kalangan Remaja, UI Ciptakan Modul GBIMS Pertama di Indonesia. Penelitian dilakukan di DKI Jakarta.

|
Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
Cegah Infeksi Menular Seksual di Kalangan Remaja, UI Ciptakan Modul GBIMS Pertama di Indonesia 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Kesehatan reproduksi dan infeksi menular seksual (IMS) di kalangan remaja, merupakan isu penting yang perlu ditangani secara serius.

Terbatasnya pengetahuan sebagian besar remaja Indonesia tentang kedua hal tersebut, berkontribusi pada tingginya kasus IMS serta kehamilan yang tidak diinginkan.

Fakta ini menggugah dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) Dr. dr. Hanny Nilasari, Sp.D.V.E., Subsp.Ven., meneliti isu tersebut.

Ia menyusun dan meneliti efektivitas modul yang diberi nama “Generasi Bebas Infeksi Menular Seksual (GBIMS)", yang pertama di Indonesia, komprehensif, dan mudah diakses.

Baca juga: Lembaga Asesmen Profesional Dilibatkan dalam Proses Pemilihan Rektor UI 2024- 2029

Modul ini disusun dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, perubahan sikap, dan perilaku (PSP) remaja terkait kesehatan reproduksi dan IMS.

Pembuatan Modul GBIMS dilakukan dalam tiga tahap berbasis penelitian kualitatif dan kuantitatif.

Pertama, studi pendahuluan dilakukan untuk mencari kebutuhan dan menilai pengetahuan dasar
remaja, serta menampung aspirasi guru dan orang tua murid Sekolah Menengah Atas (SMA) atau
yang setara.

Studi ini dirancang bersama psikolog klinis dan dokter spesialis dermatologi venereologi dan estetika yang mendalami kesehatan reproduksi dan IMS.

Baca juga: Ini 10 Kabupaten/Kota Paling Berkelanjutan di Indonesia Versi UI GreenCityMetric 2024

Hasil studi kemudian digunakan untuk menyusun modul yang terdiri atas delapan bab.

Pada tahap kedua peneliti membuat modul berbentuk video animasi yang menarik dan informatif dalam format daring atau e-learning.

Selanjutnya, tahap ketiga adalah uji coba modul dengan penelitian acak tersamar ganda, yang membandingkan peningkatan pengetahuan, perubahan sikap, dan perilaku antara kelompok uji coba dengan kelompok kontrol.

Penelitian Libatkan 600 Siswa SMA DKI Jakarta

Penelitian yang dilakukan dr. Hanny melibatkan lebih dari 600 siswa SMA/SMK/MA swasta dan negeri yaitu, 327 siswa di penelitian tahap awal dan 358 siswa dari 21 sekolah meliputi 6 wilayah DKI Jakarta pada tahap implementasi modul.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang mengikuti Modul GBIMS mengalami peningkatan yang bermakna dalam hal pengetahuan, sikap, dan perilaku terkait kesehatan reproduksi dan IMS.

Sebaliknya, kelompok kontrol tidak menunjukkan peningkatan pengetahuan yang bermakna, meskipun ada sedikit perubahan dalam sikap dan perilaku.

Baca juga: UI Terima Hibah Kendaraan Operasional 1 Unit Mobil Pick-Up dari PT Sokonindo Automobile

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved