Berita Jakarta

PKL dan Jukir Bikin Taman Praja Wibawa di Asemka Rusak, Lurah: Untuk Tampung Barang Dagangan

Sehingga Catur berharap dengan upayanya melakukan penataan taman Praja Wibawa, akan dapar mempercantik suasana di tempat yang serba padat itu

Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Penampakan taman Praja Wibawa di kawasan Pasar Pagi, Tambora, Jakarta Barat 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, TAMBORA - Taman Praja Wibawa yang berada tepat di bawah flyover Pasar Pagi mengalami kerusakan lantaran banyaknya para pedagang yang menyalahgunakan tempat tersebut.

Dari pantauan Warta Kota di lokasi, Senin (29/7/2024), nampak taman itu sebagian terisi dengan sejumlah tanaman hias berwarna warni yang cantik.

Namun, antara tanaman yang satu dengan lainnya terlihat rumpang dan tanahnya tak lagi gembur.

Kemudian, nampak ada banyak sampah plastik yang bersarang di antara tanaman-tanaman tersebut.

Baca juga: Pilwalkot Bogor 2024, Elektabilitas Dedie Rachim Masih Terdepan Sebulan Jelang Pendaftaran ke KPU

Sementara di area taman yang lebih besar di belokkan perempatan Pasar Pagi, nampak hanya ada dua tanaman yang tumbuh, sisanya gundul dan tanahnya nampak gersang.

Padahal, area itu dulunya banyak ditanami sejumlah tanaman hias hingga bunga-bunga yang cantik. Namun kini pemandangan itu sudah tak lagi nampak sedikit pun.

Padahal, tembok-tembok di bawah flyover Pasar Pagi itu telah banyak diisi oleh berbagai mural bergambar tumbuhan, budaya, hingga kesenian khas betawi.

Baca juga: Erick Thohir Targetkan Timnas Putri ke Piala Dunia 2031, Bilang Ini ke Gea, Sheva dan Claudia

Menurut Lurah Roa Malaka, Dewanto Catur Prasetyo, penyebab taman itu rusak karena para pedagang kaki lima (PKL) yang kerap menyimpan barang-barang dagangannya di area taman tersebut.

Walhasil, lama kelamaan area taman tersebut semakin rusak dan habis tumbuhannya.

"Karena kondisinya masih belum begitu bagus ya memang dimanfaatkan oleh para pedagang untuk menampung barang-barang dagangannya," kata Catur saat ditemui di lokasi, Senin (29/7/2024).

"Sehingga kan tidak bagus, namanya taman tidak bagus kalau memang ditempatin namanya kardus-kardus, namanya bekas-bekas buat pedagang," imbuhnya.

Baca juga: Ini Strategi Disnaker Kota Depok untuk Turunkan Tingkat Pengangguran Hingga 5,5 Persen

Oleh karena itu, Catur menyebut jika pihaknya bakal melakukan penataan kawasan dengan membuat area taman yang kini gundul itu menjadi asri dan estetik.

Apalagi, area itu sudah mulai ditata degan adanya pelukisan mural dan pemasangan slogan serta imbuan-imbauan baik untuk masyarakat.

"Kebetulan karena roa malaka tempatnya destinasi wisata, jadi ada unsur-unsur budaya wisata. Misalnya gambarnya di sini ada dari aspek betawi, ada Kota Tuanya," jelas Catut.

Baca juga: Soal Harga Obat di Indonesia Lebih Mahal dari Malaysia, Ikatan Apoteker Indonesia Buka-bukaan

Nantinya, Catur dan jajaran pemerintahan di tingkat kelurahan bakal menata kembali kawasan tersebut, terutama taman-tamannya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved