Kriminalitas

Fakta Anak Durhaka yang Bunuh Ayah Kandungnya di Bekasi, Kuras Rekening Tabungan Korban

Pembunuhan berencana ini dilakukan oleh istri Asep, Juhariah (45), anak Silvia Nur Alfiani (22), dan kekasih anaknya, dan Hagistko Pramada (22).

Editor: murtopo
Warta Kota/Muhammad Azzam
Polres Metro Bekasi menghadirkan para tersangka pembunuhan Asep Saepudin atau AS (43) yang dibunuh anaknya bernama Silvia Nur Alfiani (SNA). Dia melakukan aksinya bersama pacarnya yakni Hagistiko Pramada (HP) dan sang ibu atau istri korban Juhariah (J). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM -- Terungkap fakta Silvia Nur Alfiani (22) yang tega membunuh ayah kandungnya sendiri dibantu ibu, Juhariah (45), dan sang kekasih, Hagistko Pramada (22) menguras rekening sang ayah dan hanya menisakan uang Rp 53.000.

Diberitakan sebelumnya, pembunuhan berencana terhadap Asep berlangsung di rumah korban, RT 03/RW 04, Desa Taman Rahayu, Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (27/6/2024).

Pembunuhan berencana ini dilakukan oleh istri Asep, Juhariah (45), anak Silvia Nur Alfiani (22), dan kekasih anaknya, dan Hagistko Pramada (22).

Beberapa jam setelah pembunuhan berencana oleh ketiganya, terdapat pencairan dana melalui dua perusahaan pinjaman online (pinjol) senilai Rp 56 juta yang dilakukan tersangka dengan ponsel korban.

Baca juga: Tak Direstui Menikah dan Terlilit Utang, Anak dan Ibu di Bekasi Sepakat Membunuh

Pencairan dana berhasil, Silvia mentransfer melalui mobile banking ke rekeningnya dan menyisakan uang sebanyak Rp 53.000 dalam rekening Asep.

Pembunuhan berencana terbongkar setelah keluarga Asep mencium adanya sejumlah kejanggalan.

Usai mengantongi sejumlah barang bukti, Ade bersama adiknya, Ahmad Wahyudi (33), melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian pada 11 Juli 2024.

Menindaklanjuti laporan tersebut, polisi akhirnya membongkar makam Asep demi kepentingan penyelidikan pada 16 Juli 2024.

Adik Asep Ungkap Aksi Jahat Keponakan

Tersangka Silvia Nur Alfiani (22) membuka rekening baru demi menutupi pembunuhan berencana terhadap ayahnya, Asep Saepudin (45), bersama ibu, Juhariah (45), dan sang kekasih, Hagistko Pramada (22), Kamis (27/6/2024).

Hal ini diketahui usai adik Asep, Ahmad Wahyudi (33) dan Ade Mulyana (43), menerima informasi ada pengajuan pinjaman online (pinjol) senilai Rp 56,5 juta melalui ponsel pengusaha aksesoris tersebut.

Pencarian pinjol ini kemudian ditransfer ke rekening atas nama Silvia Nur Alfiani dan menyisakan saldo Rp 53.000 dalam rekening Asep.

Berangkat dari informasi ini, Ade mengajak Silvia berbincang dengan maksud memancing agar terungkap jumlah saldo anak pertama dari tiga bersaudara tersebut.

Baca juga: Curiga Jadi Korban Pembunuhan Pinjol, Keluarga di Kabupaten Bekasi Putuskan Bongkar Makam AS

“Saya panggil Silvia, saya tanya pelan-pelan, saya pancing. ‘Silvia, Alhamdulillah nih, ada orderan banyak. Tadi mamang habis jual barang dagangan, ada pesanan. Kamu tahu enggak, bapak kamu ada tabungan berapa?” kata Ade saat ditemui di Desa Taman Rahayu, Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (24/7/2024).

“Dia (Silvia) bilang, ‘ah, yang ada juga bapak cuma Rp 50.000 saldonya. Soalnya, waktu itu ditunjukkan kayak gitu,'” ujar Ade melanjutkan contoh percakapannya dengan Silvia.

Sambil bercanda, Ade menyalahkan Silvia karena sebelumnya sempat mengaku bahwa mobile banking ayahnya terblokir atas tindakannya.

Lantas, Ade mulai bertanya penyebab mobile banking Asep bisa terblokir oleh Silvia.

“Dia bilang, ‘pas malam sebelum kejadian (Asep tewas), aku curiga sama bapak, katanya uang habis melulu. Aku cek mobile banking, aku ketik nomor pin, dan ternyata salah, jadinya terblokir’,” ujar Ade.

Kepada Silvia, Ade menyampaikan, keponakannya itu belum beruntung karena tidak bisa melihat sisa saldo Asep.

Padahal, kata Ade, sisa saldo itu bisa sebagai modal Silvia melanjutkan usaha ayahnya dan untung bisnis bisa dikantongi secara pribadi.

“Saya pancing yang lain, ‘Mang Ade cuma memfasilitasi saja, cuma mengarahkan doang. Tapi, mungkin kamu punya tabungan kali’. Karena kan saya tahu, itu uang masuknya ke rekening Silvia,” tutur Ade.

Silvia kemudian menunjukkan sisa saldo senilai Rp 90.000 kepada Ade melalui mobile banking.

Hal ini tidak selaras dengan bukti transaksi yang Ade dapatkan bahwa terdapat transaksi senilai Rp 56,5 juta dari rekening Asep ke rekening Silvia.

“Akhirnya kami coba cari lewat mutasi, siapa tahu dipindahkan atau bagaimana. Ternyata enggak ada (transaksi), 'ah ini mah rekening baru bikin hari tadi',” kata Ade.

“Saya langsung pegang. 'Sudah, kamu enggak boleh bohong. Mang Ade sudah ada bukti, ada uang dari rekening bapak kamu yang masuk ke rekening kamu'. Ternyata, dia mengelabui kita. Rekening yang dulu itu sama dia ditutup, dia akhirnya bikin rekening baru,” pungkas Ade lagi.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved