Berita Internasional
Mohammad Mokhabar Jadi Presiden Iran Sementara, Lanjutkan Misi Serang Isreal, Ini Profilnya
Presiden Iran Sementara Mohammad Mokhabar melanjutkan tugas yang sebelumnya telah dilaksanakan Eibrahim Raisi.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Iran, Dr. Mohammad Mokhaba ditunjuk menjadi Presiden Iran sementara.
Penunjukkan itu sesuai dengan konstitusi Iran, jika presiden meninggal atau tidak mampu, wakil presiden pertama akan mengambil alih jabatan tersebut hingga pemilu diadakan dalam jangka waktu maksimal 50 hari.
Pengangkatan Mohammad Mokhaba menjadi Presiden Iran menyusul Presiden Iran Ebrahim Raisi tewas akibat helikopter yang ditumpanginya jatuh.
Baca juga: Ini Daftar Korban Tewas Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi yang Jatuh Terbakar
Helikopter itu jatuh di hutan Dizmar, yang terletak di antara kota Varzaqan dan Jolfa di provinsi Azerbaijan Timur, Minggu (19/5/2024).
Dalam kecelakaan itu ada empat pejabat juga tewas.
Mereka adalah Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, Gubernur Azerbaijan Timur Malek Rahmati, Perwakilan pemimpin tertinggi Iran di Azerbaijan Timur Mohammad Ali Ale-Hashem, dan Kepala pengawal presiden Mehdi Mousavi
Pengangkatan Mohammad Mokhabar dilakukan dalam pertemuan luar biasa para pemimpin Iran.
Di antaranya adalah Ghalibaf dan Hojat-ul-Islam serta Muslim Mohseni Ajei, kepala dua kekuatan legislatif dan yudikatif.
Sebelumnya pembahasan itu para pemimpin Iran itu menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Presiden Ebrahim Raisi.
Dalam pertemuan terbatas itu juga dihasilkan kesepakatan untuk mendukung penuh tugas Mohammad Mokhabar.
Kemudian menekankan untuk terus mengabdi pada pemerintahan rakyat dan didampingi oleh para pemimpin.
Baca juga: Helikopter Jatuh Presiden Iran Ebrahim Raisi Belum Dipastikan Tewas, Catatan Buruk Penerbangan Iran
Mohammad Mokhabar menyatakan bahwa dalam menjalankan tugas kepemerintahan, ia akan melanjutkan tugas Eibrahim Raisi apa pun yang terjadi.
"Kami akan terus mengikuti keinginan masyarakat dan pecinta bangsa Iran, Ayatollah Raisi dalam menjalankan tugas kami tanpa ada apapun yang terjadi. rintangan, dan Imam Khamenei serta bangsa terhormat Iran harus yakin bahwa jalan kami adalah jalan presiden rakyat dan pengabdiannya tidak akan dihentikan," kata Mohammad Mokhabar di Instagramnya.
Sosok Mohammad Mokhber
Dikutip dari aljazeera.com, petugas pencarian dan penyelamatan Iran terus mencari puing-puing helikopter yang membawa Raisi, perhatian beralih ke Wakil Presiden Mohammad Mokhber, calon presiden berikutnya.
Menurut Konstitusi Iran, jika presiden meninggal atau tidak mampu, wakil presiden pertama akan mengambil alih dan menjalankan fungsi presiden sampai pemilu diadakan dalam jangka waktu maksimal 50 hari.
Berbeda dengan negara-negara lain, jabatan wakil presiden pertama Iran adalah jabatan yang ditunjuk – bukan jabatan yang dipilih.
Baca juga: Iran Serang Israel, Kata Pengamat Ekonomi Ini Dampak Buruknya ke Indonesia, Rakyat Kecil Sengsara
Wakil presiden mengambil alih sebagian kekuasaan perdana menteri setelah posisi tersebut dihapuskan pada tahun 1989.
Ada beberapa wakil presiden yang ditunjuk untuk merangkap jabatan di Iran – mereka sebagian besar bekerja sebagai anggota kabinet.
Namun jabatan yang dipegang Mokhber dianggap sebagai yang pertama di antara yang sederajat.
Raisi menunjuk Mokhber sebagai wakil presiden pertamanya pada Agustus 2021, tak lama setelah menjabat.
Dia adalah orang ketujuh yang memegang peran tersebut sejak revisi konstitusi.
Baca juga: Maki-Maki Jamaah Haji Malaysia, Ayah Ojak Didukung Jadi Wali Kota Depok
Sebelum diangkat menjadi wakil presiden, Mokhber menjabat selama 14 tahun sebagai kepala Setad Iran, sebuah konglomerat ekonomi kuat yang sebagian besar berfokus pada kegiatan amal.
Organisasi tersebut, yang berada di bawah kendali langsung pemimpin tertinggi Iran, diperkirakan bernilai puluhan miliar dolar, menurut penyelidikan Reuters.
Di bawah pengawasan Mokhber, Setad mengembangkan vaksin virus corona Iran, Coviran Barekat, pada puncak pandemi Covid-19.
Namun efektivitas vaksin tersebut dipertanyakan, dengan adanya laporan orang-orang mengalami reaksi medis parah setelah menerimanya.
Lanjutkan Serang Israel
Mokhber menyatakan akan melanjutkan pekerjaan yang telah dilakukan Ebrahim Raisi.
Hal itu tertuang dalam pidato kenegaraannya.
Raisi menyampaikan bahwa Republik Islam Iran adalah pelopor perang melawan terorisme.
Baca juga: Ahmad Dhani Disiapkan untuk Jadi Calon Wali Kota di Pilkada Surabaya 2024 oleh Partai Gerindra
Apa yang terjadi saat ini di Gaza dan Palestina sudah cukup bagi semua orang untuk mengetahui Amerika Serikat dan rezim Zionis serta melihat kejahatan besar dan pembunuhan anak-anak mereka.
Mereka telah menghentikan akses terhadap air, obat-obatan dan kebutuhan dasar bagi orang-orang ini dan ini merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan pendukung para penjahat Zionis ini adalah rezim Amerika dan beberapa negara Barat.
Pemboman terhadap rakyat Gaza harus dihentikan sesegera mungkin. Beritahu semua orang bahwa rezim Zionis sedang sekarat dan waktunya telah tiba untuk kematian rezim ini.
Dia kemudian mengusulkan kepada PBB untuk mengeluarkan rezim Zionis Israel dari badan internasional utama karena rezim tersebut telah melanggar sebagian besar perjanjian dan hukum internasional.
Selain itu, Raisi berjanji untuk mengatasi kekurangan yang ada di Iran dan mengintensifkan pemberantasan korupsi.
Pertemuan Bilateral di St. Petersburg, Vladimir Putin Tawarkan Kerja Sama Nuklir ke Prabowo Subianto |
![]() |
---|
India Gunakan Pesawat Drone Buatan Israel untuk Serang Pakistan, 1 Warga Tewas dan 5 Luka-luka |
![]() |
---|
Prabowo Tiba di Abu Dhabi Bahas Perkembangan Geopolitik Hingga Geoekonomi dengan MBZ |
![]() |
---|
Cristiano Ronaldo Singah ke Jakarta Hari Ini Sebelum Penuhi Undangan GKI di Kupang NTT |
![]() |
---|
Guru Besar Hukum Internasional UI Minta Pemerintah Tolak Relokasi Rakyat Palestina ke Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.