Berita UI

Hardiknas 2024, Psikolog UI: Orangtua dan Guru Jadi Contoh Nyata Pendidikan Karakter Bagi Anak

Hari Pendidikan Nasional, Psikolog UI: Orangtua dan Guru Jadi Contoh Nyata Pendidikan Karakter Bagi Anak

Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
Hardiknas 2024, Psikolog UI: Orangtua dan Guru Jadi Contoh Nyata Pendidikan Karakter Bagi Anak 

Dyah menyebutkan bahwa untuk itu hal ini perlu diterapkan sejak dini atau minimal sejak sekolah dasar.

Contoh sederhana dalam menanamkan karakter yang berintegritas dapat diajarkan sejak dini dengan melatih
anak untuk membuang sampah pada tempatnya atau menghormati orang lain.

“Sejak awal, pendidikan karakter juga dapat ditularkan melalui pemberian contoh nyata dari orangtua atau
guru sebagai orang dewasa kepada anak. Sehingga, anak dapat membedakan mana nilai-nilai yang dianggap
baik oleh lingkungannya. Kemudian, anak diminta untuk menirukan perilaku baik tersebut dan lama
kelamaan perilaku tersebut menjadi kebiasaan baik yang tumbuh pada anak,” kata Dr. Dyah.

Baca juga: Goyang Mesir, UI Cetak Sejarah di Kontes Pemrograman Paling Bergengsi di Dunia

Menurutnya, secara batasan tujuan pendidikan nasional, pendidikan di Indonesia mungkin sudah
menampilkan karakter yang ingin dibentuk, namun pengimplementasian di lapangannya masih belum tertata
dengan baik.

Dr. Dyah mengatakan, sistem pendidikan di Indonesia lambat laun diharapkan mengarah ke pembentukan karakter yang menonjol.

Keberhasilan pendidikan karakter di Indonesia dapat tercermin dari perilaku masyarakatnya.

Jika masyarakat di Indonesia sudah menerapkan nilai-nilai budi pekerti yang baik, hal ini menandakan bahwa pembentukan karakter melalui pendidikan sudah berhasil di Indonesia.

Dalam menyongsong Indonesia Emas 2045, Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas.

Kualitas SDM yang baik dapat terbangun apabila sistem pendidikan juga mengutamakan pendidikan karakter yang baik.

“Kita sudah lihat sendiri, bangsa lain yang lebih maju, seperi Jepang, memiliki pendidikan karakter yang sangat baik dan ini diperoleh tidak hanya dari sistem pendidikan yang diterapkan, tetapi juga dari budaya yang juga terus dilestarikan,” ujar Dr. Dyah.

Baca juga: Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf Ditetapkan Jadi Ketua MWA UI 2024-2029

Untuk itu, guna mencapai hal tersebut, Dr. Dyah mengatakan, salah satu transformasi sosial yang diharapkan adalah adanya pendidikan yang berkualitas dan merata.

Dengan perkembangan teknologi yang pesat seperti sekarang ini, konten keilmuan menjadi hal yang mudah untuk diakses di mana saja dan kapanpun.

Tetapi, bagaimana membentuk pribadi yang mandiri, bermoral, memiliki 21st century skills (berpikir kritis, kreatif, mampu memecahkan masalah, berkolaborasi, memiliki kemampuan berkomunikasi, dapat menjadi warganegara global, dan memiliki literasi digital) masih belum terlihat.

Padahal, skills ini diperlukan untuk manusia beradaptasi pada berbagai perubahan yang akan dialami di masa mendatang.

Sementara itu, hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah bimbingan dan dukungan dari lingkungan, baik
keluarga, sekolah, dan masyarakat dibutuhkan untuk memberikan kesempatan pada anak dalam menerapkan
perilaku yang baik, menginternalisasi nilai-nilai yang baik dan kemudian akan membentuknya sebagai
manusia yang berkarakter baik.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved