Berita Jakarta
Keluarga Brigadir RAT Enggan Autopsi Jenazah, Polisi Beberkan Alasannya
Untuk hasil pemeriksaan senjata api, Irfan mengatakan pihak memeriksa satu pucuk senjata api HS Kaliber 9 mm buatan Kroasia
Penulis: Ramadhan LQ | Editor: Vini Rizki Amelia
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Polisi mengungkap alasan keluarga Brigadir Ridhal Ali Tomi (RAT) menolak dilakukan autopsi terhadap jenazah korban.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Bintoro menuturkan, alasannya lantaran pihak keluarga telah melihat rekaman CCTV atas kematian anggota Satlantas Polresta Manado itu.
"Keluarga datang ke sini, kami jelaskan, kami sampaikan bukti-bukti yang ada berkaitan dengan CCTV ini maupun dijelaskan dari ibu dokter bu Asri," ujar Bintoro, dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Kebayoran Baru, Senin (29/4/2024).
"Setelah mereka mengetahui ini memang kejadian bunuh diri mereka menolak untuk dilaksanakan kegiatan autopsi," sambungnya.
Baca juga: Inilah Link Peta 36 Lokasi UTBK Kampus UI Depok dan Kampus UI Salemba, Ketentuan dan Larangan Ujian
Sementara itu, Puslabfor Polri memastikan tak ada DNA (Deoxyribonucleic Acid) orang lain di dalam mobil Toyota Alphard, ketika RAT tewas bunuh diri dengan cara menembakkan senjata api (senpi) jenis HS dengan kaliber 9 milimeter ke bagian kepalanya.
Adapun hal tersebut usai pihaknya memeriksa secara menyeluruh di dalam mobil itu, mulai balistik, GSR, dan DNA.
Kompol Irfan dari pihak Puslabfor Polri mengatakan, waktu pemeriksaan TKP dilakukan pada tanggal 27 April 2024 jam 14.00 sampai jam 17.00.
Baca juga: Sempat Kabur, Pengendara Mobil Dinas Polri yang Tabrak Pemotor di Depok Sambangi Akhirnya Korban
Pemeriksaan TKP, lanjut dia, lebih fokus ke mobil Toyota Alphard hitam nopol B 1554 QH.
"Kami melaporkan pengambilan sampel DNA pada pintu sopir bagian dalam, tombol pengaturan jendela pada sopir sebelah kanan, setir mobil, usapan darah milik korban pada jok kursi driver," ucap Irfan.
"Juga kami melakukan pengambilan jelaga atau GSR yang berada pada jok mobil, jendela, serta ada sopir juga ada bekas tembak di bagian plafon atas mobil di dekat sopir, maksudnya di bagian jok sopir," lanjutnya.
Hasil pemeriksaan tersebut yakni cocok dengan profil DNA korban sehingga pihaknya tak menemukan DNA orang lain.
Baca juga: Inilah Penantang Serius Imam Budi Hartono di Pilkada Depok 2024
"Jadi dengan demikian, kami tidak menemukan pada senjata api maupun pada selongsong peluru l, yang menjadi barang bukti juga di bagian mobil dekat sopir itu bahwa tidak ada profil DNA orang lain, adanya profil korban yang kami ambil dari sampel darah korban yang ada di jok," ucap Irfan.
Untuk hasil pemeriksaan senjata api, Irfan mengatakan pihak memeriksa satu pucuk senjata api HS Kaliber 9 mm buatan Kroasia dengan H 258799 itu yang masih berfungsi dengan baik.
"Jadi masih aktif dan sudah pernah ditembakkan, positif mengandung GSR jadi senjata tapi tersebut masih ada GSR-nya, berarti masih baru ditembakkan," sambung dia. (m31)
Inilah Link Peta 36 Lokasi UTBK Kampus UI Depok dan Kampus UI Salemba, Ketentuan dan Larangan Ujian |
![]() |
---|
Sempat Kabur, Pengendara Mobil Dinas Polri yang Tabrak Pemotor di Depok Sambangi Akhirnya Korban |
![]() |
---|
Ancam Perawat di Puskesmas Leuwisadeng dengan Sajam, Jepang Terancam Masuk Penjara 10 Tahun |
![]() |
---|
Cerita Pelajar SMA di UI Open Days 2024, Dihadiri Lebih 10.000 Pengunjung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.