Kecelakaan Lalu Lintas

Ini Temuan KNKT Soal Faktor Penyebab Kecelakaan Maut di Tol Japek KM 58

Dari hasil penyidikan terungkap, Jumat (5/4/2024) kendaraan travel tidak resmi itu berangkat setelah Isya sekitar pukul 19.30 WIB dari Ciamis

Youtube KompasTV
Kecelakaan lalu lintas di jalur contra flow KM 58 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4/2024) pagi. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Salah satu penyebab kecelakaan lalulintas KM Tol Cikampek yang menewaskan 12 penumpang adalah pengemudi kendaraan travel tidak resmi bekerja melebihi waktu.

Waktu kerja pengemudi melebihi waktu kerja yang telah ditentukan, sehingga hal ini diperkirakan pengemudi kekurangan waktu istirahat.

"Jika kita mengemudi dalam keadaan kurang istirahat yang baik, maka pengemudi akan berkurang kemampuannya untuk berkonsentrasi dalam mengemudikan kendaraan. Dalam situasi seperti ini pengemudi akan sangat mudah mengalami micro sleep," ucap Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam keterangannya, Kamis (11/4/2024).

Dari hasil penyidikan terungkap, Jumat (5/4/2024) kendaraan travel tidak resmi itu berangkat setelah Isya sekitar pukul 19.30 WIB dari Ciamis menuju Jakarta untuk menjemput penumpang.

Baca juga: Harga Tiket Oceanarium BXSea, Akuarium Pertama dan Terbesar di Tangerang Selatan

Selanjutnya, Sabtu (6/4/2024) kendaraan travel tidak resmi itu berangkat dari Jakarta pada siang hari untuk mengantar penumpang ke Ciamis sekaligus menjemput.

Minggu (7/4/2024) berangkat pada pagi hari dari Ciamis menuju Jakarta untuk mengantar penumpang. Setelah itu beristirahat dan pada sore hari berangkat menuju Ciamis untuk mengantar penumpang.

Kemudian, pada malam hari menuju Jakarta untuk menjemput dan tiba di Jakarta pukul 00.00.

Senin (8/4/2024) pukul 02.00 menjemput penumpang ke Depok, pukul 03.30 WIB menjemput ke Cilebut dan sekitar pukul 05.30 WIB menjemput ke Bekasi. Sekitar pukul 06.00 berangkat menuju Ciamis.

Baca juga: RS Polri Tunggu Hasil Pemeriksaan DNA 11 Jenazah Korban Kecelakaan Maut Tol Jakarta-Cikampek

"Pada kendaraan ini juga berpenumpang 12 orang, di mana seharusnya berkapasitas 9 penumpang dan belum lagi ditambah dengan barang bawaanya. Hal ini tentunya juga menambah ketidak stabilan kendaraan," jelasnya.

Soerjanto mengimbau sebelum berkendara jarak jauh, yakinkan diri (pengemudi, pemilik kendaraan, calon penumpang) telah beristirahat dengan baik dan cukup, serta jujurlah pada diri sendiri jika telah lelah beristirahatlah sebelum melanjutkan perjalanan.

"Adapun untuk fatalitas korban disebabkan para penumpang yang berada di mobil penumpang tidak menggunakan sabuk keselamatan," ucapnya.(m27)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved