Depok Hari Ini
Ini Lima Pesan Muhammad Idris Saat Pimpin Salat Ied di Masjid Agung Balai Kota Depok
Hal itu diungkapkan Mohammad Idris saat memimpin Salat Idul Fitri 1445 Hijriah di Masjid Agung Kota Depok, Pancoran Mas, pada Rabu (10/4/2024).
Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Laporan wartawan TribunnewsDepok.com Hironimus Rama
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Walikota Depok Mohammad Idris menginginkan warga Depok tidak melepas nilai-nilai Ramadan setelah bulan suci tersebut telah berlalu tahun ini.
Hal itu diungkapkan Mohammad Idris saat memimpin Salat Idul Fitri 1445 Hijriah di Masjid Agung Kota Depok, Pancoran Mas, pada Rabu (10/4/2024).
Pria yang biasa disapa Kiai Idris ini bertindak selaku imam sekaligus khatib yang menyampaikan khutbah dalam kegiatan ini.
Pantauan TribunnewsDepok.com, Salat Ied di Masjid Agung Balai Kota Depok diikuti ratusan jemaah, para kepala Organisasi Perangkat Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Depok.
Tampak hadir Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono, Sekretaris Daerah Supian Suri, Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana dan Dandi 0508/Depok Kolonel Inf. Imam Iman Widhiarto.
Dalam khutbahnya, Idris menekankan pentingnya melestarikan nilai-nilai ibadah Ramadan.
"Saya ingatkan agar nilai-nilai Ramadan jangan lepas setelah bulan Ramadan berlalu. Ibarat training, hasilnya justru akan dilihat setelah pelatihan dan dipraktekkan dalam kinerja kita di pemerintahan," kata Idris di Balaikota Depok, Rabu (10/4/2024).

Idris juga memberikan lima pesan Idul Fitri kepada masyarakat Depok.
Pertama, tidak mudah berbuat dosa karena selama Ramadhan dilatih terbiasa menjaga kebersihan jiwa.
Kedua, hati-hati dalam bersikap dan bertindak. Kehati-hatian dalam hidup dan kehidupan adalah esensi dari takwa itu sendiri.
Ketiga, bersikap jujur. Kejujuran ini telah dilatih selama Ramadan dan kejujuran dalam kehidupan bangsa telah diajarkan pula oleh nilai-nilai dasar negara yaitu Pancasila.
Keempat, memiliki semangat berjamaah dalam arti kebersamaan.
Nilai kebersamaan telah ditanamkan selama Ramadhan, seperti sholat taraweh bersama, buka puasa bersama, qiyamullail bersama, sahur bersama.
Kelima, upaya pengendalian diri dan hawa nafsu. Selama Ramadan, makan, minum dan hal-hal yang membatalkan shaum, adalah upaya pengendalian nafsu dari kebutuhan pokok dan dari hal-hal yang mubah (dibolehkan) lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.