Berita UI
Indonesia Tertinggi Bahayanya Anak Kurang Perhatian Ayah, Psikolog UI Sampaikan Rekomendasi dan Tips
Dra. Ike Anggraika, psikolog UI sampaikan rekomendasi dan tips cegah bahaya anak kurang perhatian ayah.
Termasuk menggalakkan pelatihan dan pengembangan keterampilan serta akses yang lebih baik ke pekerjaan formal.
Selain karena jenis pekerjaan ayah yang harus meninggalkan keluarga cukup lama, anak juga bisa tidak
memiliki ayah karena ayahnya meninggal dunia.
Baca juga: UI CISE Expo Merupakan Career Fair Hybrid Pertama dan Terbesar di Indonesia, Bantu Mahasiswa UI
Lalu, ayah tidak hadir secara fisik atau emosional dalam mengasuh dan membesarkan anak, atau ayah tidak pernah ada dalam kehidupan anak sama sekali.
Dalam beberapa kasus, terdapat ayah biologis yang meninggalkan, menelantarkan, atau tidak mengakui anaknya.
Padahal, kehadiran ayah dalam keluarga berpengaruh secara positif terdahap pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Keberadaan ayah secara stabil dalam kehidupan anak penting bagi perkembangan emosional anak karena dapat memberikan stabilitas, perlindungan, dan rasa aman.
Sebagai tulang punggung keluarga, ayah menyediakan dukungan finansial yang stabil untuk menciptakan
lingkungan yang aman dan nyaman bagi tumbuh kembang anak-anak.
Baca juga: Berbicara di Tingkat Dunia, 3 Mahasiswa UI Wakili Indonesia di Kompetisi Pemrograman Asia Pasifik
Terlibatnya ayah dalam tanggungjawab rumah tangga dan perawatan anak juga membantu meringankan beban istri, memberikan dukungan mental dan emosional yang kuat, serta memungkinkan istri memiliki waktu lebih banyak untuk fokus pada karier atau minat pribadi.
Dalam aspek perkembangan anak, kehadiran ayah dapat memberikan stimulus kognitif yang berbeda dari yang diberikan ibu.
Di antaranya pemecahan masalah, eksplorasi, pemikiran abstrak, pemahaman logika, dan penalaran matematika.
Ayah juga berperan mengajarkan kepercayaan diri, pengelolaan emosi, dan norma sosial.
Di lain sisi, anak yang tumbuh dalam keluarga fatherless akan menanggung beberapa dampak psikologis.
Kehilangan atau kurangnya figur ayah sebagai sumber dukungan emosional dan model peran yang kuat
dapat memengaruhi kesehatan mental anak secara negatif.
Baca juga: UI CISE Expo Merupakan Career Fair Hybrid Pertama dan Terbesar di Indonesia, Bantu Mahasiswa UI
Anak-anak yang tumbuh tanpa ayah memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami ketidakstabilan emosi, kesulitan mengelola emosi, hingga mengalamimmasalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan gangguan perilaku.
"Anak-anak mungkin mengalami perasaan kurangnya dukungan baik finansial maupun psikologis dengan tidak hadirnya ayah di tengah keluarga,” ujar Ike.
Agus Setiawan dan Bintang Maranatha Utama Sah Jadi Ketua dan Wakil Ketua BEM UI 2025 |
![]() |
---|
Khawatir Rusuh, UI Gelar Perkuliahan Daring Selama 4 Hari |
![]() |
---|
Kisah Hidup CEO Maxima Impact Ivan Ahda Calon Ketua Umum Iluni UI, Usung Asuransi Kesehatan Alumni |
![]() |
---|
Vokasi UI Bikin Heboh Jepang, Tampilkan Video Tari Tradisional Berbasis Teknologi Virtual Reality |
![]() |
---|
UI Dapat Dukungan Dana Abadi dari ParagonCorp Senilai Ro 50 Miliar, Wujud Implementasi Kolaborasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.