Berita UI

Untuk Gaya Hidup Berkelanjutan, Ikatan Wanita Keluarga Vokasi UI Daur Ulang Plastik dan Kertas Bekas

Ikatan Wanita Keluarga Vokasi UI daur ulang plastik dan kertas bekas untuk dukung gaya hidup berkelanjutan

Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
Untuk Gaya Hidup Berkelanjutan, Ikatan Wanita Keluarga Vokasi UI Daur Ulang Plastik dan Kertas Bekas 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Menyadari pentingnya upaya mengatasi permasalahan sampah, Ikatan Wanita Keluarga (IWK) Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), berinisiatif melakukan kegiatan lokakarya berkelanjutan mengenai pengelolaan sampah.

Kegiatan lokakrya itu dilakukan bersama dengan Kertabumi Recycling Center.

Lokakarya tersebut diikuti oleh peserta perempuan dari sivitas akademika di lingkungan Vokasi UI.

Baca juga: Atasi Krisis Air Bersih di Cipayung, Depok, Mahasiswa UI Raih Pendanaan Internasional

Mereka adalah dosen dan tenaga kependidikan, diselenggarakan pada Jumat (8/3/2024) bertempat di Kertabumi Recycling Center, Tangerang Selatan.

Kertabumi Recycling Center merupakan salah satu wirausaha sosial pengolahan sampah berbasis
ekonomi kreatif, yang terletak di Bintaro.

Kertabumi mengembangkan konsep sustainable lifestyle melalui kegiatan daur ulang sampah dan lainnya guna menurunkan emisi gas rumah kaca.

Baca juga: Wakil Rektor UI Dilantik Jadi Dirjen Diktiristek, Ini Misi Utama yang Diemban Prof. Abdul Haris

Kertabumi juga merupakan bank sampah untuk donasi berbagai jenis sampah, mulai dari kertas, plastik, kaca,elektronik, minyak jelantah, dan lainnya.

Pada kesempatan tersebut, sebanyak 44 anggota IWK Vokasi UI mengikuti lokakarya pembuatan
daur ulang sampah kertas menjadi kertas daur ulang dan pouch dari kemasan plastik bekas pakai
yang mereka bawa.

Instrukturnya adalah Santi Novianti berasal dari tim Kertabumi Recycling Center.

Baca juga: UI CISE Expo Merupakan Career Fair Hybrid Pertama dan Terbesar di Indonesia, Bantu Mahasiswa UI

Mereka membuat kertas daur ulang dengan larutan bubur kertas yang dicampur dengan tepung
tapioka, kemudian dicetak menggunakan metode bingkai.

Setelah kering, kertas daur ulang dapat digunakan.

Pembuatan pouch dari kemasan plastik bekas pakai dilakukan dengan menyiapkan kemasan plastik
tersebut dan disesuaikan dengan ukuran pouch yang diinginkan.

Kemudian, plastik kemasan tersebutdilapisi dengan kertas roti atau kertas minyak, lalu disetrika dengan arah vertikal atau horizontal.

Baca juga: Tips Berolahraga Tetap Bugar Saat Berpuasa dari Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga UI

Setelah kemasan plastik memiliki tekstur seperti kulit jeruk, langkah selanjutnya adalah dijahit dan
ditambahkan dengan resleting.

Ketua IWK Vokasi UI, Dewi Anggraeni, mengatakan bahwa kegiatan lokakarya tersebut merupakan
salah satu bentuk kepedulian Vokasi UI terhadap keberlanjutan lingkungan, khususnya mendukung
penerapan program UI GreenMetric.

“Lokakarya ini memiliki banyak manfaat bagi para perempuan yang sering menemukan permasalahan sampah rumah tangga. Melalui lokakarya ini, saya berharap agar permasalahan sampah tersebut dapat diatasi, bahkan menjadi peluang usaha pengelolaan sampah menjadi barang kembali,” ujar Dewi.

Dewi juga menambahkan bahwa program lokakarya ini dapat berkelanjutan dalam bentuk penerapan
di lingkungan Vokasi UI.

Baca juga: Berbicara di Tingkat Dunia, 3 Mahasiswa UI Wakili Indonesia di Kompetisi Pemrograman Asia Pasifik

Di samping itu, dosen yang terlibat juga akan berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk melangsungkan program pengabdian masyarakat guna meningkatkan kesadaran diri warga setempat akan pengelolaan limbah plastik.

“Saya berharap para anggota IWK Vokasi UI dapat menerapkan lokakarya ini di lingkungan Vokasi
UI juga. Sehingga, pemanfaatan limbah sampah dapat dibuat kembali menjadi sebuah produk
maupun struktur bangunan di Vokasi UI,” ujar Dewi.

Selain melakukan praktik pengolahan sampah, anggota IWK Vokasi UI juga diajak berkeliling
melihat berbagai proses daur ulang sampah yang ada di Kertabumi.

Mulai dari pengolahan sampah menjadi cendera mata, perabotan, hingga konstruksi.

Mereka juga diajak mengelilingi urban farming, yaitu tanaman yang dapat dijadikan bahan untuk proses pembuatan sampah daur ulang, hingga hewan ternak seperti ayam, serta pemanfaatan maggot untuk proses pengolahan sampah organik.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved