Berita Universitas Indonesia
UI Lakukan 211 Program Pengabdian Masyarakat Selama 2023
Menurut Direktur DPPM UI, Profesor Agung Waluyo jumlah program Pengmas tahun 2023 menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Penulis: Hironimus Rama | Editor: murtopo
Laporan Wartawan TribunnewsDepok.com Hironimus Rama
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Universitas Indonesia (UI) melakukan 211 program Pengabdian Masyarakat (Pengmas) selama tahun 2023.
Hal itu diungkapkan Direktur Direktorat Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPM) UI, Profesor Agung Waluyo, S.Kp., M.Sc., Ph.D., dalam Focus Group Discussion yang digelar Biro Humas dan KIP UI pada Selasa (21/11/2023).
Bertempat di Auditorium ILRC Lantai 2, Kampus UI Depok, kegiatan ini dihadiri sekira 30 jurnalis media massa.
"Tahun ada lebih dari 400 proposal Pengmas yang masuk ke DPPM, tetapi hanya 211 program yang lulus seleksi," kata Agung.
Menurutnya, jumlah program Pengmas tahun 2023 menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Baca juga: Jalin Kolaborasi, Tribun Network Raih Penghargaan Pentahelix Pengmas UI 2023
"Tahun lalu ada sekira 300 program. Tahun sebelumnya lagi 400 program," ujarnya.
Menurunnya jumlah program Pengmas ini bukan karena UI tidak mempunyai uang. Namun DPPM ingin program yang dijalankan tepat sasaran.
"Kami ingin Pengmas ini tepat guna dan tidak salah sasaran. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah agar masyarakat bisa mandiri menyelasaikan masalahnya," papar Agung.
Dosen Fakultas Ilmu Keperawan UI ini menjelaskan pengabdian masyarakat merupakan salah satu dari tridarma perguruan tinggi.
Baca juga: Revitalisasi Rumah Adat Suku Modo, Ini Penjelasan Tim Pengmas UI Soal Warga Hidup Bersama Komodo
"Tridarma wajib dari seorang dosen adalah mengajar, meneliti di laboratorium atau masyarakat, dan membagikan hasil penelitiannya bagi kepentingan masyarakat," papar Agung.
Program Pengmas di UI, lanjut dia, melibatkan ratusan tim yang terdiri dari sivitas akademika, dosen, dan mahasiswa.
"Program Pengmas UI dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia mulai dari bidang kesehatan, lingkungan, energi, sosial, budaya, dan lain sebagainya," tutur Agung.
Baca juga: Denpasar, Bali Kota Ramah Difael, Tim Pengmas UI Kamakara Community Lakukan Pemeriksaan Kesehatan
Hasil nyata dari program ini telah dirasakan masyarakat di berbagai pelosok Indonesia.
Sebut saja, masyarakat Buleleng di Bali, yang berhasil membuat museum budaya perjalanan sejarah mereka.
Begitu pun masyarakat Boyolali di Jawa Tengah yang bisa membuat Festival Boyolali.
Baca juga: Balita Suku Baduy 30-50 Persen Alami Stunting, Tim Pengmas FFUI Ungkap Penyebabnya
Jalin Kolaborasi, Tribun Network Raih Penghargaan Pentahelix Pengmas UI 2023 |
![]() |
---|
Revitalisasi Rumah Adat Suku Modo, Ini Penjelasan Tim Pengmas UI Soal Warga Hidup Bersama Komodo |
![]() |
---|
Denpasar, Bali Kota Ramah Difael, Tim Pengmas UI Kamakara Community Lakukan Pemeriksaan Kesehatan |
![]() |
---|
Balita Suku Baduy 30-50 Persen Alami Stunting, Tim Pengmas FFUI Ungkap Penyebabnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.