Pemkot Depok Belum Bisa Bangun Masjid di SDN Pondok Cina 1 Meski Menang Gugatan di PTUN Bandung

Laporan Wartawan TribunnewsDepok.com Hironimus Rama

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, PANCORAN MAS - Pemkot Depok belum berencana membangun masjid lahan SDN Pondok Cina 1 meski menang gugatan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung.

Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung telah memutuskan menolak gugatan yang dilayangkan para orang tua murid terhadap terhadap Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terkait alih guna lahan SDN Pondok Cina 1 menjadi masjid.

"Kalau untuk sekarang belum ada rencana (bangun masjid-Red), kan duitnya juga sudah dicabut Gubernur Ridwan Kamil," kata Wali Kota Depok Mohammad Idris di Balai Kota Depok, Rabu (4/10/2023).

Kata Idris belum adanya rencanapembangunan masjid lahan SDN Pondok Cina 1 itu lantaran dana untuk pembangunan masjid tersebut telah dicabut oleh Ridwan Kamil saat masih menjabat Gubernur Jawa Barat.

Baca juga: Orangtua SDN Pondok Cina 1 Kecewa, Gugatan Ditolak PTUN Bandung

Selain itu, proses hukumnya belum seluruhnya tuntas karena masih ada peluang naik banding.

"Kemarin sudah menang dalam proses hukum di PTUN Jawa Barat, bisa ada peluang banding. Jadi masih lamalah, kecuali kalau tidak ada banding," ujarnya.

Saat ini Pemkot Depok fokus membangun ruang kelas baru (RKB) di SDN Pondok Cina 5 untuk menampung siswa SDN Pondok Cina 1.

Baca juga: Gugat Wali Kota Depok ke PTUN Bandung, Orang Tua Murid Minta SDN Pondok Cina 1 Tidak Digusur

"Kita masih menyelesaikan RKB di SDN Pondok Cina 5. Nanti siswa SDN Pondok Cina 1 bisa gabung sekolah di pagi hari dan juga ada sebagian di siang hari. Mudah-mudahan bisa di pagi hari semua dengan tambahan 6 lokal," imbuh Idris.

Dengan kondisi seperti ini, rencana pembangunan masjid di lahan SDN Pondok Cina 1 dipastikan tidak bisa terealisasi dalam waktu dekat.

Baca juga: Tim Advokasi Orangtua Murid SDN Pondok Cina 1 Sebut Pemkot Depok Sangat Melanggar Profesi Guru 

"Sampai sekarang kita belum punya rencana lagi, tanahnya masih begitu," tuturnya.

Idris mengaku tidak kecewa dengan batalnya rencana pembangunan masjid ini karena pro-kontra sudah menjadi hal biasa dalam proses pembangunan.

"Nggak boleh kecewa, kita harus tetap optimis. Dalam pembangunan di masyarakat pasti ada yang kurang senang, ada yang senang banget dan ada yang senangnya biasa-biasa aja. Itu hal biasa," tuturnta

Pemkot Depok, lanjut dia, akan mempertimbangkan jika masih ada  masyarakat yang mengajukan surat untuk tetap didirikan masjid.

"Nanti akan kita lihat, kita pertimbangkan Itu sih urusan nanti, yang penting sekarang kan memang belum ada rencana bangun masjid," tandas Idris.