Penelitian UI

Guru Besar FTUI Ungkap Dua Tugas Utama Sarjana Teknik Kimia, Ini Kunci Sukses Jalankan Tugas

Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro kukuhkan Prof. Yuswan Muharam menjadi guru besar Bidang Ilmu Permodelan dan Simulasi Sistem Proses Kimia FTUI.

Editor: dodi hasanuddin
Humas dan KIP UI
Guru Besar FTUI Ungkap Dua Tugas Utama Sarjana Teknik Kimia, Ini Kunci Sukses Jalankan Tugas 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BEJI - Prof. Dr.rer.nat. Ir. Yuswan Muharam, M.T. ditetapkan menjadi Guru Besar Tetap Bidang Ilmu Pemodelan dan Simulasi Sistem Proses Kimia, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik (FT), Universitas Indonesia (UI).

Pengukuhan Prof. Yuswan Muharam sebagai guru besar tersebut dipimpin langsung oleh Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D di Balai Sidang, Kampus UI Depok, Rabu (20/9/2023).

Dalam pengukuhan tersebut Prof. Yuswan Muharam menyampaikan orasi ilmiah berjudul Model Matematika Senjata Rahasia dalam Memecahkan Persoalan Rekayasa Kimia‖.

Baca juga: Wapres Maruf Amin Hadiri Wisuda Putrinya di UI, 3.721 Mahasiswa Diwisuda Hari Ini

Prof. Yuswan menyampaikan bahwa seorang sarjana dalam bidang Teknik Kimia memiliki dua tugas utama di industri kimia.

Tugas pertama adalah menjaga pabrik beroperasi dengan aman dan mengoptimalkan proses yang ada untuk menghasilkan output berkualitas sesuai target.

Tugas kedua adalah mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada dengan fokus pada efisiensi, keamanan, dan aspek ekonomi.

Baca juga: Sampaikan Informasi Terkini UI Universitas Paling Populer di Media Sosial 2023 Versi RevoU

Untuk menjalankan kedua tugas itu, model matematika menjadi alat penting dalam mengatasi risiko tinggi dalam perancangan pabrik baru hingga mengontrol dan mengoptimalkan operasi pabrik untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Model matematika pada bidang rekayasa kimia adalah persamaan matematika yang mendeskripsikan fenomena fisik, seperti distilasi, absorpsi, adsorpsi, dan ekstraksi serta fenomena
kimia, yaitu reaksi kimia.

Menurut Prof. Yuswan, kata-kata saja tidak cukup untuk menjelaskan bagaimana molekul reaktan bergerak dan berinteraksi di dalam reaktor hingga mencapai katalis padat untuk bereaksi.

Oleh karena itu, diperlukan model matematika untuk menjelaskan proses tersebut. Dengan demikian, seorang sarjana dalam bidang Teknik Kimia harus memiliki pemahaman mendalam tentang proses yang diamati dan kemampuan untuk menggambarkannya dalam bentuk persamaan matematika.

Baca juga: Dua Mahasiswa FMIPA UI Guncang Dunia, Raih Juara di Kompetisi Geofisika Eksplorasi 2023

Prof. Yuswan memaparkan dua model matematika dari proses yang terjadi di dalam reaktor unggun diam, yaitu model matematika untuk reaktan dan model matematika untuk produk.

Persamaan matematika yang dipaparkan berbentuk persamaan diferensial biasa. Selain persamaan
diferensial, model matematika proses di industri kimia dapat juga berupa persamaan aljabar dan
persamaan integral.

Persamaan yang mendeskripsikan proses tertentu terkadang rumit atau sederhana, berjumlah puluhan bahkan ratusan.

Solusi eksak untuk persamaan seperti itu tidaklah mudah, bahkan mustahil. Oleh karena itu, diperlukan metode yang mampu memberikan solusi, meski solusi yang dihasilkan berupa pendekatan.

Metode itu adalah metode numerik.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved