Persija

Karma Thomas Doll? Persija Jakarta Tak Pernah Menang di Empat Pertandingan, Timnas U-23 Masuk Final

Persija Jakarta tak pernah menang di empat pertandingan terakhirnya selama Agustus ini, Timnas U-23 masuk final Piala AFF.

Istimewa
Karma Thomas Doll? Persija Jakarta Tak Pernah Menang di Empat Pertandingan, Timnas U-23 Masuk Final 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Ada yang kontras mewarnai perseteruan Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll dengan Pelath Timnas Indonesia, Shin Tae-yong.

Kekontrasan itu terjadi dari capaian kinerja kedua pelatih di Agustus 2023.

Perseteruan antara Thomas Doll dengan Shin Tae-yong diawali dengan penolakan pelatih Persija itu anak asuhnya masuk Timnas Indonesia U-23 untuk tampil di Piala AFF 2023.

Baca juga: Thomas Doll Yakin Persija Jakarta Masih Bisa Bersaing di Papan Atas Liga 1

Shin Tae-yong menginginkan lima pemain Persija ke timnas U-23 Indonesia.

Mereka adalah Rio Fahmi, Witan Sulaeman, Muhammad Ferarri, Rizky Ridho, dan Dony Tri Pamungkas.

Pelatih Timnas Indonesia asal Korea Selatan itu menginginkan kelima pemain Persija mulai bergabung dengan Garuda Muda mengikuti Training Center (TC) sejak awal Agustus 2023.

Namun, Thomas Doll asal Jerman menolak mentah-mentah permintaan Shin Tae-yong. Alasannya adalah Piala AFF tidak masuk dalam agenda FIFA.

Baca juga: Thomas Doll Tak Mau Kecolongan di Menit Akhir, Minta Persija Konsentrasi Penuh Lawan Dewa United

Kemudian Persija membutuhkan anak asuhnya tersebut untuk memenangi setiap pertandingan.

Penolakan tersebut membuat Shin Tae-yong kecewa berat. 

Begitu pun dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dan Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji.

PSSI kemudian melakukan pertemuan dengan Thomas Doll dan manajemen Persija untuk membahas permasalah tersebut.

Namun, pertemuan tersebut tak membuahkan hasil sesuai dengan keinginan Shin Tae-yong.

Sebab, Shin Tae-yong menginginkan pemain Persija grade A, sedangkan Persija menawarkan pemain grade B.

Dari lima pemain Persija yang diinginkan pelatih Timnas itu, hanya dua yang bisa, Rizky Ridho dan Muhammad Ferarri.

Baca juga: Timnas U-23 Indonesia Hadapi Malaysia di Piala AFF Malam Ini, Shin Tae-yong Akan Mainkan Pemain Baru

Tapi, hanya Muhammad Ferrari yang merupakan anggota Polri bergabung bersama Garuda Muda. Sedangkan Rizky Ridho tidak.

Meski Persija menolak, PSSI tak memberikan sanksi.

Dalam statuta PSSI disebutkan bahwa PSSI berhak menghukum Persija. Hal itu tertuang di Kode Disiplin terkait Kewajiban terhadap Tim Perwakilan PSSI (Tim Nasional) pada Pasal 73 tentang Pengabaian terhadap Kewajiban kepada Tim Nasional.

Bahkan, perseteruan Thomas Doll dengan Shin Tae-yong pun masuk ke ranah pribadi. 

Thomas Doll menyebut Shin Tae-yong badut lantaran menerima menjadi bintang iklan salah satu produk minuman kopi.

Shin Tae-yong pun marah besar. Dia pun tak mau memaafkan Thomas Doll.

Berkaca dalam perseteruan itu terlihat adanya capaian kontras kinerja kedua pelatih.

Persija Jakarta tak pernah menang dalam empat laga terakhirnya di Agustus 2023. Sedangkan Shin Tae-yong berhasil membawa Garuda Muda ke final Piala AFF 2023.

Dalam empat laga terakhirnya, Persija bermain imbang 1 - 1 dengan Borneo.

Lalu, kalah 0 - 2 dari Madura United. Imbang 2 - 2 dengan Arema. 

Kemudian takluk 0 - 2 dari Dewa United.

Sedangkan Shin Tae-yong mampu membawa Garuda Muda ke final Piala AFF 2023 setelah menang 3 - 1 atas Thailand di laga semmifinal, Jumat (24/8/2023).

Masalah Klasik

Apakah Persija tak pernah menang di empat laga terakhinya merupakan karma Thomas Doll kepada Shin Tae-yong?

Hal yang pasti adalah usai kalah 0 - 2 dari Dewa United, Thomas Doll mengatakan, kekalahan anak asuhnya dari Dewa United lantaran tidak mempunyai kesempatan bagus untuk mencetak gol.

Masalah itu merupakan masalah yang terjadi pada pertandingan sebelum-sebelumnya.

"Saya pikir pada babak pertama kami bertahan dengan baik, saya pikir mereka tidak memiliki peluang, kami memiliki kesempatan yang bagus tapi tidak bisa mencetak gol, ini adalah masalah yang kami alami di pertandingan sebelumnya," ungkap Thomas.

"Saya pikir gol pertama bukan gol yang dicetak Dewa bukan melalui peluang murni atau bagaimana, tapi situai standar, tendangan sudut," paparnya.

Setelah tertinggal 0-1 dari Dewa United, Thomas mengakui bahwa para pemain Persija mulai 'kendur' dan tergolong tak mengancam lawan.

"Kemudian kami tertinggal 0-1. Inilah level Persija saat ini, kami harus jujur," kata pelatih berusia 57 tahun itu.

"Kami kehilangan banyak bola, tidak ada kekuatan di depan, tidak ada bahaya sama sekali, lawan juga merasakan itu," tandasnya.

Dengan hasil ini, Persija Jakarta merosot ke peringkat ke-10 klasemen sementara.

 

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved