Pameran Astronomi

Potret Fenomena Langit Hadir di Pameran Astronomi Planetarium Jakarta

Pameran ini tak hanya menyuguhkan potret benda luar angkasa saja tetapi juga potret artefak peninggalan sejarah dari berbagai daerah di Indonesia

Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Potret Planetarium Mini yang dulang antusiasme pelajar di gedung Teater Kecil TIM, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.  

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, MENTENG - Planetarium Taman Ismail Marzuki (TIM) mengadakan Pameran Astronomi Jakarta (PAJ) di Gedung Teater Kecil TIM, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat dari 7-13 Agustus 2023.

Pameran ini pun seolah mengobati kerindungan para pengunjung utamanya pecinta astronomi yang ingin menikmati beragam keajaiban luar angkasa di Planetarium.

Pasalnya, hingga kini Planetarium dan Observatorium TIM belum sepenuhnya beroperasi seperti sediakala.

Pantauan Warta Kota di lokasi, Kamis (10/8/2023), sejumlah pelajar mengantre untuk bisa masuk ke dalam balon raksaksa yang bentuknya menyerupai atap Planetarium dan Observatorium Jakarta.

Baca juga: Kemendagri Gelar Festival Tenun Songket Nusantara, Upaya Dukung Eksistensi Warisan Budaya Leluhur

Namun tentunya ukuran balon raksasa tersebut lebih kecil dari yang ada di Planetarium, dari segi warna pun berbeda yakni berwarna hitam.

Sementara di sekitar balon planetarium mini itu, sederet lukisan bergambar nebula serta benda-beda luar angkasa lainnya terpajang indah.

Jejeran lukisan yang dipajang menggambarkan fenomena langit diantaranya matahari, bulan dari mulai bentuk sabit hungga gerhana, rasi bintang, galaksi, dan seluruh planet yang ada dalam sistem tata surya.

Selain itu, ada pula sebuah peraga yang menampilkan bangunan Candi Borobudur.

Jejeran lukisan yang dipajang menggambarkan fenomena langit di Pameran Astronomi Jakarta di Gedung Teater Kecil TIM, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat dari 7-13 Agustus 2023.
Jejeran lukisan yang dipajang menggambarkan fenomena langit di Pameran Astronomi Jakarta di Gedung Teater Kecil TIM, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat dari 7-13 Agustus 2023. (Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah)

Di mana replika candi itu diletakkan di tengah-tengah besi yang berbentuk seperti globe.

Pengunjung bisa memutarkan tuas tersebut sehingga lingkaran besi yang mengelilingi replika candi itu berputar.

Pameran ini tak hanya menyuguhkan potret benda luar angkasa saja tetapi juga potret artefak peninggalan sejarah dari berbagai daerah di Indonesia.

Mulai dari Sumatera, Jawa, Bali Sulawesi, hingga Biak.

Teropong bintang yang menjadi salah satu kegiatan di Pameran Astronomi Jakarta (PAJ) yang berlangsung di Gedung Teater Kecil TIM, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat dari 7-13 Agustus 2023.
Teropong bintang yang menjadi salah satu kegiatan di Pameran Astronomi Jakarta (PAJ) yang berlangsung di Gedung Teater Kecil TIM, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat dari 7-13 Agustus 2023. (Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah)

Potret artefak tersebut juga dilengkapi tulisan berupa penjelasan mengenai asal usul, sejarah, serta ciri-cirinya.

Selain dalam bentuk lukisan, PAJ juga mempernontonkan sejumlah barang-barang kuno seperti kalender, buku, serta surat-surat peninggalan sejarah di Indonesia.

Saat ditelisik, rupanya pameran tersebut mengusung nuansa Etno Astronomi, yang bertemakan Mengusung Kearifan Astronomi dalam Budaya Nusantara.

Masuk lebih dalam lagi ke pameran ini, Anda akan disuguhkan kerlap kerlip bintang yang ada di langit-langit balon.

Baca juga: Tiket Persija VS Madura United Sudah Bisa Dibeli, Awas Jakmania Didenda Rp 25 Juta

Tak ayal, tempat yang berdiameter kurang lebih 10 meter itu mendulang antusiasme anak-anak dan pelajar yang sudah lebih dulu mendaftar.

Mereka nampak bersemangat kala seorang pemandu jelajah di dalam planetarium mini membuka sesi.

Di dalam tempat tersebut, pengunjung bisa menyaksikan benda-benda langit yang bertengker di langit, mulai dari malam hari hingga matahari terbit.

Bahkan, nuansa malam yang gelap serta pagi yang cerah bisa dinikmati secara nyata di dalam ruangan tersebut.

Baca juga: Guru Besar FMIPA UI Sebut Kunci Teknologi Abad 21 adalah Matematika, Algoritma RSA Bikin Data Aman

Sorot cahaya bintang, planet serta nuansa galaksi dimainkan sang pemandu dengan cara yang epik.

Sehingga tak jarang, banyak pengunjung yang sampai terbengong-bengong dibuatnya.

Mereka takjub dengan keindahan alam semesta, meski hanya dari ilustrasi saja.

Salah satu pengunjung PAJ, Muhammad Zein Firmansyah (18) mengatakan, dirinya sudah lama memiliki minat di bidang astronomi.

Potret fenomena langit yang terpampang di Pameran Astronomi Jakarta di Gedung Teater Kecil Taman Ismail Marzuki dari 7-13 Agustus 2023
Potret fenomena langit yang terpampang di Pameran Astronomi Jakarta di Gedung Teater Kecil Taman Ismail Marzuki dari 7-13 Agustus 2023 (Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah)

Namum karena Planetarium dan Observatorium Jakarta belum dibuka, dia pun memutuskan untuk mengikuti pameran astronomi yang dibuka oleh Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta TIM.

"Saya waktu itu sudah pernah ke sini, tapi ternyata untuk Planetarium masih tutup. Lalu kami lihat instagram planetarium, ada planetarium mini, jadi saya langsung datang karena ingin tau ada apa sih di planetarium mini," ujar Zein saat ditemui Warta Kota di Teater Kecil TIM, Kamis (10/8/2023).

Siswa SMA Wijayakusumah, Jakarta Timur itu mengatakan, dibukanya PAJ dirasa sangat mengedukasi anak-anak, terutama pecinta astronomi seperti dirinya.

Pasalnya, kata Zein, selain bisa menikmati ilustrasi benda langit secara langsung, dirinya juga bisa menengok lukisan-lukisan serta galeri luar angkasa di sekitar planetarium mini.

Baca juga: Bos Kardus di Tapos Depok Dikenal Baik, Ketua RT Kaget Ada Pembunuhan

"Ini sangat mengedukasi karena di sini bisa dilihat ada nebula, galaksi terdekat dari kami (Bumi), terus di sana ada bulan, bumi, dan matahari dan bisa dlihat penjelasannya," kata Zein.

"Untuk usia SD nungkin bisa lihat gambarnya saja itu udah wah keren ya. Lalu untuk usia seperti kami SMP, SMA bisa membaca terkait apa sih gambar ini," imbuhnya.

Sementara di dalam planetarium mini, Zein mengaku mendapat banyak pengetahuan baru terkait perputaran bintang, bulan, planet, serta matahari di angkasa.

"Suasananya senang, jadi kami bisa mengetahui apa saja di langit malam itu, terjadi apa saja. Teryata kami bisa tahu dari jam berapa ada komet, ada atmosfer, Jupiter ada di mana, lalu matahari terbitnya di Timur atau tidak sih," ungkap Zein.

Baca juga: Spanduk Raksasa Berisi Foto Jokowi dan Luhut Binsar Warnai Aksi Demo Buruh Menolak Omnibus Law

"Ternyata bulan itu enggak terbit magrib atau isya, ternyata dia bisa tengah malam bahkan bisa sebelum tengah malam," lanjutnya.

Diapun berharap, pengelola TIM bisa segera membuka Planetarium dan Observatorium Jakarta agar lebih banyak pengunjung yang bisa menikmati keindahannya.

"Saya berharap semoga TIM membuka Planetarium, soalnya ini menurut saya yang suka astronomi sangat mengedukasi," pungkasnya.

Staf UP PKJ TIM, Mila mengatakan, PAJ dibuka dalam rangka menyambut HUT RI ke 76, sembari menunggu rampungnya revitalisasi Planetarium dan Observatorium TIM.

Baca juga: Lagi-lagi Kejadian, Pengendara Sepeda Motor Lehernya Terjarat Kabel Fiber Optik

"Ini dalam rangka memeriahkan HUT ke-76 RI dan juga sebagai kegiatan sembari menunggu aktivasi dari Planetarium dan Observatorium DKI Jakarta yang masih direvitalisasi," kata Mila saat ditemui di lokasi, Kamis.

Menurutnya, PAJ berisikan beberapa rangkaian kegiatan, mulai dari pameran astronomi, peneropongan matahari, planetarium mini, seminar, serta workshop Astrokids.

"Meskipun sebenarnya informasi-informasi yang ada di sini sebagian besar sudah pernah dopamerkan di pameran (Pekan Kebudayaan Nasional) tahun 2019 di Istora Senayan, nah di PAJ tahun ini menarik kalau dipamerkan lagi," ujarnya.

Untuk tiket masuk di PAJ inj, pengunjung dikenakan bebas biaya alias gratis.

Baca juga: Polres Metro Depok Tangkap Pelaku Tawuran yang Menewaskan Seorang Remaja di Cinere

Pengunjung hanya perlu datang dan menuju meja registrasi untuk mengisi data diri, meskipun beberapa rangkaian kegiatan perlu melakukan pendaftaran online terlebih dahulu.

"Ada beberapa yang perlu pendaftaran online memang, seperti planetarium mini lalu seminar dan workshop Astrokids," pungkasnya.

Untuk informasi, planetarium mini dibuka dalam empat sesi setiap harinya, di mana per sesinya diberi jatah waktu selama 30 menit.

Dengan batas maksimal pengunjung yang masuk adalah 15 orang.

Sementara untuk seminar 150 orang dan workshop 25 orang. (m40)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved