Kabar Kecamatan

Kabar Kecamatan Sukmajaya Depok, UPS Merdeka II Kembangkan Maggot untuk Pengolahan Sampah Organik

Koordinator UPS Merdeka II Kecamatan Sukmajaya, Heriyanto menyebtukan bahwa pengolahan sampah organik melalui ulat maggot terbilang efektif.

|
Editor: murtopo
istimewa/berita.depok.go.id
Unit Pengelolaan Sampah (UPS) Merdeka II, Kecamatan Sukmajaya telah memberlakukan pengolahan sampah organik menggunakan ulat maggot atau larva Black Soldier Fly (BSF). 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, SUKMAJAYA -- Unit Pengelolaan Sampah (UPS) Merdeka II, Kecamatan Sukmajaya telah memberlakukan pengolahan sampah organik menggunakan ulat maggot atau larva Black Soldier Fly (BSF).

Koordinator UPS Merdeka II, Heriyanto menyebtukan bahwa pengolahan sampah organik melalui ulat maggot terbilang efektif.

Sebab, hanya dalam waktu 24 jam, sampah organik bisa habis urai.

"Kami di UPS Merdeka II mengolah sampah organik dengan dua sistem. Pertama sistem maggot dan sistem open window atau pembuatan pupuk organik," kata Koordinator UPS Merdeka II, Heriyanto seperti dilansir berita.depok.go.id, Rabu (05/07/23).

Baca juga: Kabar Kecamatan Cipayung Depok, Warga Kelurahan Cipayung Ikut Pelatihan Pemilahan Sampah

Heriyanto mengatakan bahwa pengolahan sampah organik melalui ulat maggot juga telah disosialisasikan kepada RT dan RW, dengan tujuan mengedukasi dan bisa menerapkan pengolahan sampah organik di tingkat RW.

"Masyarakat boleh belajar maggot di UPS Merdeka II. Kalau di lingkungan RT dan RW sudah ada yang berternak maggot sampah, organik bisa habis duluan, jadi dikelola masyarakat, sehingga mampu mengurangi pembuangan sampah ke TPA Cipayung," ungkapnya.

Selain itu, pengolahan sampah organik dengan metode ini, bisa mendatangkan keuntungan ekonomi. Pasalnya, ulat maggot bisa jadi pakan ternak, seperti ikan lele, unggas, reptil, dan lainnya.

Baca juga: Kabar Kecamatan Tapos Depok, Kelurahan Jatijajar Siapkan Inovasi Tepat Guna untuk Kelola Sampah

Ia menjelaskan, larva atau ulat maggot memiliki kandungan protein sebesar 45 persen. Sehingga bisa menjadi pengganti pakan untuk ternak.

"Para peternak biasanya pakai ulat maggot sebagai alternatif yang berprotein tinggi untuk ikan lele dan unggas," katanya.

Ia berharap, sosialisasi ulat maggot dan pemilihan sampah ke masyarakat bisa diterapkan, sehingga sampah yang dibuang ke TPA Cipayung hanya sampah residu atau sampah yang tidak bisa diolah.

"Kalau masyarakat sudah mengelola sampah organik dan non organik dengan baik, bisa mengurangi sampah yang dibuang ke TPA Cipayung," tutupnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved