Mudik Lebaran

Operasi Ketupat Arus Mudik & Balik Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah Mulai 17 April hingga 1 Mei 2023

Operasi Ketupat arus mudik dan balik Lebaran Idulfitri 1444 Hijriah akan digelar bersama TNI, kementerian dan lembaga terkait.

Penulis: Ramadhan LQ | Editor: murtopo
Wartakotalive.com/Miftahul Munir
Polri menyebut, Operasi Ketupat pada arus mudik dan balik Lebaran Idulfitri 1444 Hijriah mulai 17 April hingga 1 Mei 2023.  

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Polri menyebut, Operasi Ketupat pada arus mudik dan balik Lebaran Idulfitri 1444 Hijriah mulai 17 April hingga 1 Mei 2023. 

"Dan diperkirakan nanti untuk menjadi puncak mudik tanggal 19 sampai tanggal 21 (April 2023)," kata Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, dalam keterangannya pada Kamis (6/4/2023).

Operasi Ketupat nantinya akan digelar bersama TNI, kementerian dan lembaga terkait.

"Dan ada 2 kali perkiraan mudik, karena cuti dimajukan," ujar jenderal bintang dua tersebut.

"Nanti untuk menjelang lebaran juga untuk puncak mudik yang kedua. Dan untuk puncak baliknya juga sudah dipersiapkan untuk baliknya," lanjut dia.

Baca juga: Jasa Marga Prediksi Puncak Arus Mudik Lebaran Terjadi H-3 Idul Fitri pada 19 April 2023

Pemerintah, ujar Sandi, telah menyiapkan berbagai infrastruktur serta fasilitas bagi para pemudik. 

Antara lain memaksimalkan jalan tol, Jalur Pantai Utara, Tengah hingga Selatan.

"Untuk pos-pos yang terkait lainnya, baik itu untuk rest area, kemudian kebutuhan BBM, ataupun sarana-sarana penunjang lainnya juga sedang dalam pemeriksaan dan pengecekan, supaya tidak ada kendala ketika masyarakat nantinya akan mudik dan balik," tuturnya.

Tak hanya via darat, persiapan turut dilakukan terhadap fasilitas penyeberangan melalui laut.

"Berikutnya gedung penyeberangan yang ada di Bakahueni, maupun yang lainnya juga sudah dipersiapkan," kata dia.

Baca juga: Prediksi Korlantas Polri Terkait Puncak Arus Mudik Lebaran 2023, 18 April 2023 Mulai Ada Kepadatan

"Sehingga, tidak akan ada lagi penumpukan-penumpukan seperti tahun lalu," sambung Sandi.

Ia menambahkan bahwa tiket penyeberangan di Bakauheni akan menggunakan sistem online.

Dengan demikian, tidak lagi menerima tiket secara langsung atau offline.

"Dan dipersiapkan rest area-rest area untuk bisa menjadi buffer zone, buffer zone dalam rangka kesiapan penyeberangan nantinya supaya lancar dan tidak ada kendala," ucapnya. (m31)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved