Kriminalitas

Komisi IV DPRD Kota Bogor Soroti Kasus Pembacokan Pelajar Bogor

Gus M pula menambahkan ketika visi Kota Bogor sebagai Kota Ramah keluarga, maka masih banyak PR dalam menguatkan peran keluarga.

Penulis: Cahya Nugraha | Editor: murtopo
Tribunnewsdepok.com/Cahaya Nugraha
Pemakaman Arya Saputra, pelajar Bogor yang menjadi korban pembacokan di lampu merah Pomad Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (10/3/2023). Arya dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang berjarak sekitar 1 Kilometer dari rumahnya yang berlokasi di Jembatan Pari, Cijujung, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (11/3/2023).  

Laporan wartawan TribunnewsDepok.com, Cahya Nugraha

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BOGOR - Beragama reaksi muncul akibat kasus yang telah menewaskan pelajar di Kota Bogor, Jawa Barat pada Jumat lalu (10/3/2023).

Ketua Komisi Vl Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri turut memberikan atensinya pada kasus yang terjadi di lampu merah Pomad, Kelurahan Ciparigi, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat. 

Akibat peristiwa ini Arya Saputra yang masih duduk di kelas X SMK meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit usai menerima tebasan senjata tajam saat dirinya hendak menyebrang sepulang sekolah. 

"Perlu diingat, sepertiga waktu anak dihabiskan di lingkungan sekolah dan perlu diketahui, saat ini kewenangan pembinaannya ada di provinsi," ucapnya di konfirmasi, Senin (13/3/2023).

Baca juga: Pelajar Bogor Jadi Korban Pembacokan, Iwan Setiawan Akan Tutup Sekolah yang Biarkan Pelajar Tawuran

Dirinya menambahkan Disdik Provinsi harus melakukan inovasi dengan memasukan karakter building dalam pembelajaran dan melibatkan aparat penegak hukum. 

"Kita mau kordinasi dan komunikasi saja sulit sama Kebijakan Kantor Cabang Dinas (KCD) Wilayah Bogor. Karena, mereka merasa anggaran dan pelaporan mereka langsung ke propinsi," kata Gus M sapaan akrab dari Akhmad Saeful Bakhri. 

Namun Gus M mengingatkan bahwa kejadian ada di tingkat Kabupaten/Kota setempat. 

Baca juga: Update Pembacokan Pelajar di Kota Bogor, Ada 4 Orang yang Terlibat, 3 Ditangkap 1 Buron

"Sehingga ini saya rasa yang perlu mendapat perhatian bersama agar kebijakan kewenangan ini dikembalikan ke Kabupaten/Kota. Dan Rekan-rekan di KCD, membuka ruang untuk komunikasi dan diskusi karena para pelajar berdomisli di Kota dan Kab Bogor," tegas Gus M

Gus M pula menambahkan ketika visi Kota Bogor sebagai Kota Ramah keluarga, maka masih banyak PR dalam menguatkan peran keluarga agar menjadi keluarga yang memiliki ketahanan fungsi.

"Maka setidaknya, apabila kita membahas kenakalan pelajar yang sudah mengarah pada kriminalitas, tentunya harus berbicara secara komperhensif dan ini menjadi tanggung jawab di semua lingkungan tersebut, tidak boleh ada celah kosong dengan pengasuhan yang semestinya," tutup Gus M. 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved