Belum Dilunasi, Jakpro Ungkap Utang Formula E 2022 Era Gubernur Anies Capai Rp 90 Miliar

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) ungkap sisa utang dari ajang balap Formula E 2022 era Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang belum dibayarkan mencapai Rp 90 miliar.

Perseroan daerah itu menjamin duit yang dibayar tidak menggunakan penyertaan modal daerah (PMD) dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi DKI Jakarta.

“Kalau proses pembayaran, belum dibayar,” ujar Vice President Corporate Secretary PT Jakpro Syachrial Syarif usai rapat kerja dengan Komisi B DPRD DKI Jakarta pada Selasa (31/1/2023).

Syachrial mengatakan, korporasi akan membayar duit tersebut dengan dana sendiri. Apalagi Jakpro telah berkomitmen bahwa turnamen Formula E akan digelar antarbisnis (business to business).

“Dana perusahaan, karena kami sudah komit B to B semuanya. Jadi kami selesaikan secara B to B,” katanya.

Dikutip dari Laporan Hasil Pemeriksa (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta pada 2022 lalu, terungkap bahwa Jakpro msih ada kewajiban membayar duit komitmen sebesar 5 juta Poundsterling atau setara Rp 90 miliar.

Baca juga: Disangsikan Maju Jadi Calon Ketua Umum PSSI, Erick Thohir: Bismillah, Pasti bisa!

Baca juga: Viral Video Najwa Shihab Wawancara Jokowi & Gibran, Rizal Ramli: Emang Sifat Bohong Bisa Diwariskan

Dalam kontrak awal direncanakan Formula E akan dilaksanakan selama musim dari 2019-2024. Biaya penyelenggaraan terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.

“Total biaya tetap berupa commitment fee yang setiap tahun wajib dibayarkan selama lima musim penyelenggaraan adalah senilai GBP 122.102.000 (sekitar Rp 2,2 triliun),” demikian yang dikutip dari dokumen LHP BPK RI Perwakilan Provinsi DKI Jakarta.

Setelah dilakukan renegosiasi antara Jakpro dan Formula E Operations (FEO), disepakati pelaksanaan Formula E berlangsung selama tiga tahun pada 2022-2024.

Adapun biaya komitmen untuk turnamen ini adalah 36 juta Poundsterling (sekitar Rp 653 miliar).

“Sampai dengan tahun 2021 telah dilakukan pembayaran sebesar 31 juta poundsterling (sekitar Rp 563 miliar). Sisa kewajiban commitment fee sebesar 5 juta Poundsterling akan dibayarkan oleh PT Jakpro di tahun ke-3 dengan dana non-APBD,” katanya. 

Baca Berita Tribunnewsdepok.com lainnya di Google News