Kecelakaan Lalu Lintas

Hasya Mahasiswa UI yang Tewas Kecelakaan, Andalan FISIP UI untuk Kejuaraan Taekwondo di Malaysia

Wakil Manajer Kemahasiswaan FISIP UI, Remon menyebut, Hasya merupakan mahasiswa baru UI yang diterima lewat jalur prestasi.

Editor: murtopo
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Wakil Manajer Kemahasiswaan FISIP UI Remon menyebut bahwaHasya merupakan andalan FISIP yang dapat diandalkan di cabang olah raga Tae Kwon Do.. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Nuri Yatul Hikmah

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, SENEN — Mohammad Hasya Athallah Saputra atau yang karib disapa Hasya, salah seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang meregang nyawa lantaran kecelakaan di daerah Srengseng Sawah, Jagakarta, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022) lalu, menyedot perhatian publik. 

Pasalnya, ia justru ditetapkan sebagai tersangka karena dianggap lalai dalam berkendara.  

Hal tersebut pun sontak menyesakkan hati banyak orang, tidak hanya orang tuanya melainkan juga rekan seperjuangannya. 

Wakil Manajer Kemahasiswaan FISIP UI, Remon menyebut, Hasya merupakan mahasiswa baru UI yang diterima lewat jalur prestasi.

Dirinya sudah melanglang buana dan mengikuti berbagai kejuaraan, baik tingkat nasional maupun internasional.

Menurut Remon, ayahnya sendirilah yang menjadi pelatih Hasya hingga sebelum dirinya wafat, ia sudah memiliki DAN (sabuk) hitam.

"Dia sudah DAN hitam, tingkatan paling tinggi (taekwondo), bahkan dia sudah boleh ngajar sebenarnya," ujar Remon saat ditemui di Sekretariat Ikatan Alumni UI, Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat, Jumat (27/1/2023).

"Setahu saya dari ibunya, dia dapat belum lama (sabuk hitamnya), memang prestasinya banyak mangkanya bisa masuk (UI)," imbuhnya.

Remon menceritakan, saat kejadian tersebut, Hasya tengah mengikuti pertandingan taekwondo antar mahasiswa di FISIP UI.

Dan saat itu, kata Remon, Hasya keluar sebagai juara.

"Posisinya saat itu lagi olimpiade FISIP dan Hasya menang malam itu," jelas dia.

Tak heran, Remon menyebut jika Hasya merupakan jagoan FISIP yang dapat diandalkan.

Baca juga: Orang Tua Hasya Saputra Mahasiswa UI yang Tewas Tertabrak Mobil Pensiunan Polisi Diminta Damai

Baginya, kehilangan Hasya adalah sebuah pukulan telak yang menyakitkan untuknya dan seluruh mahasiswa FISIP.

Bagaimana tidak, dirinya sebenarnya hendak mendaftarkan Hasya untuk kejuaraan taekwondo di Malaysia pada Oktober atau Desember 2023 mendatang.

Namun, takdir justru berkata lain. Sang jawara tersebut menghadap ke pangkuan Tuhan lebih awal dari rekan-rekannya.

"Rencananya Hasya kalau enggak Oktober, Desember, itu akan berangkat ke Malaysia bersama kakak tingkatnya perempuan," ujar Remon.

Baca juga: Orangtua Mahasiswa UI yang Tewas Ditabrak Mobil Mewah AKBP Eko Keluhkan Lambatnya Penanganan Kasus

"Rencananya akan ke sana, pendaftaran memang belum bukan tapi kami akan kirim Hasya ke sana," lanjutnya.

Menurut Remon, Hasya dipilih sebab dipercaya dapat meraih medali emas pada kejuaraan tersebut. Sehingga, kehadiran Hasya itu layaknya urat nadi perjuangan FISIP UI di berbagai pertandingan taekwondo.

"Mangkanya ketidakberadaan Hasya sebenarnya suatu pukulan ya, ya gimana kamu mau fight tapi jagoan kami engak ada," kata Remon.

Remon berharap, proses hukum kasus Hasya tersebut berjalan sesuai prosedur yang ada.

"Sebaiknya secepatnya, biar almarhum tenang di sisinya. Tapi pertanyaan saya, mungkinkah di hukum kami, korban jadi tersangka?," ujar Remon sedikit menyentil. (m40)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved