Kota Depok

Polda Metro Jaya Akan Panggil Wali Kota Depok Mohammad Idris Terkait Polemik SDN Pondok Cina 1

Wali Kota Depok Mohammad Idris dijadwalkan akan dipanggil Polda Metro Jaya lantaran dilaporkan Deolipa Yumara terkait polemik di SDN Pondok Cina 1.

Penulis: Ramadhan LQ | Editor: murtopo
TribunnewsDepok.com/Cahaya Nugraha
Pihak Dinas Pendidikan Kota Depok telah melayangkan Surat Edaran (SE) kepada orangtua siswa SDN Pondok Cina 1 perihal pemberitahuan sudah ditiadakannya kegiatan belajar di sekolah tersebut. Rencananya para siswa tersebut akan dipindahkan ke dua sekolah, yakni SDN Pondok Cina 3 dan SDN Pondok Cina 5. Hal itu membuat orangtua siswa protes. 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Ramadhan L Q

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, KEBAYORAN BARU - Wali Kota Depok Mohammad Idris bakal dipanggil oleh Polda Metro Jaya terkait polemik SDN Pondok Cina 1.

Wali Kota Depok Mohammad Idris dijadwalkan akan dipanggil Polda Metro Jaya lantaran dilaporkan Deolipa Yumara terkait polemik di SDN Pondok Cina 1.  

"Nanti dijadwalkan oleh penyidik," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan kepada wartawan pada Jumat (23/12/2022).

Namun, ia belum menjelaskan secara detail kapan sang wali kota dipanggil.

Zulpan hanya mengatakan kasus tersebut hingga saat ini masih berproses.

"Itu sedang berproses, saya rasa tidak ada masalah," kata eks Kabid Humas Polda Sulsel itu.

Diberitakan sebelumnya, Deolipa Yumara mengatakan proses hukum terkait laporannya di Polda Metro Jaya terhadap Wali Kota Depok Mohammad Idris tak berpengaruh meski adanya penundaan relokasi SDN Pondok Cina 1.

"Ya nggak bisa berpengaruh. Peristiwa hukumnya sudah terjadi," ujar Deolipa, saat menjalani pemeriksaan sebagai pelapor di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2022).

"Anak-anak diabaikan, dibiarkan, dan ditelantarkan secara sengaja. Hak pendidikan anak sudah diabaikan oleh wali kota," sambung dia.

Ia mengatakan, proses hukum terhadap Mohammad Idris terkait dugaan pelanggaran Undang-Undang (UU) Perlindungan Anak akan terus bergulir.

Baca juga: Orang Tua Siswa SDN Pondok Cina 1 Diberikan Pendampingan Psikososial Tentang Parenting

Pasalnya, siswa SDN Pondok Cina 1 menjadi korban atas polemik tersebut, sehingga mereka tak dapat belajar di sekolah.

"Dia tiba-tiba tunda, harapannya ini selesai? Nggak bisa. Ini jalan terus," katanya.

"Karena apa? peristiwa hukumnya sudah terjadi dan anak-anak sudah menjadi korban. Itu baru anak doang, belum orangtua murid," lanjut dia.

Baca juga: Harapan Terbaru Orangtua Siswa SDN Pondok Cina 1 Depok, Rapihkan Ruangan dan Cat Tembok Perpustakaan

Deolipa telah selesai menjalani pemeriksaan pada hari ini di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Ia mengaku ditanya sebanyak 17 pertanyaan oleh penyidik.

"Tadi sudah di-BAP, saya sendiri sudah ditanyakan sekitar 17 pertanyaan seputar apa yang terjadi di dalam persoalan SDN 1, sudah saya ceritakan semua," katanya.

"Termasuk kenapa ada larangan, ada anak menderita, ada anak jadi korban. Kita nggak konsen ke mana-mana, termasuk regulasi tentang mau di gusur jadiin masjid. Yang (menjadi) konsen psikis anak ini," sambung Deolipa. (M31)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved