Gempa Bumi di Cianjur

Gempa Bumi di Cianjur, 11 Jenazah di Desa Cibulakan, Cianjur Terpaksa Dimandikan dengan Air Parit

Rosidah mengatakan ketika itu bantuan seperti mobil jenazah sulit masuk ke desa lantaran jalan utama tertutup bangunan yang roboh akibat gempa.

Editor: murtopo
Wartakotalive.com/Desy Selviany
Salah satu posko pengungsian  warga yang terdampak gempa Cianjur, Desa Cibulakan, Cugeunang, Rabu (23/11/2022). Warga bahu membahu mengurus jenazah warga korban gempa bumi di Cianjur dengan memandikannya di sebuah parit yang terletak persis di belakang posko pengungsian. 

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, CIANJUR - Sebelasa jenazah korban gempa bumi di Cianjur di RT 4 RW 2 Desa Cibulakan, Cugeunang, Cianjur, Jawa Barat dimandikan memakai air parit usai desa tersebut luluh lantak karena gempa 5,6 magnitudo.

Warga RT 4 RW 2 Cibulakan, Cigeunang, Cianjur, Jawa Barat Hj Rosidah mengatakan saat gempa bumi di Cianjur terjadi, ratusan rumah warga rusak.

Bahkan, beberapa rumah warga ada yang rusak total dan tidak bisa ditempati akibat gncangan gempa bumi di Cianjur yang cukup besar.

Melihat warga terlantar, akhirnya warga RT 4 RW 2 Cibulakan bahu membahu membangun tenda seadanya dari terpal.

Ada dua tenda yang dibangun oleh warga dari terpal seadanya.

Bahkan, sebuah tenda diambil dari bekas tenda kurban saat Idul Adha lalu.

Sejak Senin (21/11/2022) puluhan warga tidur di dua tenda seadanya.

Bahkan, saat sejumlah jenazah mulai berhasil dievakuasi, para pengungsi sempat tidur sebaris dengan 11 jenazah yang dibawa ke dalam tenda tersebut.

Rosidah mengatakan bahwa di tenda yang menjadi posko pengungsian tersebut sempat ditinggali 11 jenazah.

Ketika itu warga bingung mengurus jenazah yang meninggal dunia karena tertimbun bangunan roboh.

Di tengah kebingungan tersebut, jenazah yang sudah dievakuasi ditaruh sementara di tenda pengungsian.

"Karena anak-anak trauma, akhirnya kami pisah jenazah ditaruh di ujung belakang sana sementara warga di depan sini," ucap Rosidah ditemui Rabu (21/11/2022).

Baca juga: Gempa Bumi di Cianjur, Warga, Relawan Hingga Jurnalis Kesulitan Mencari Makanan di Lokasi Gempa

Rosidah mengatakan ketika itu bantuan seperti mobil jenazah sulit masuk ke desa itu lantaran jalan utama tertutup material bangunan yang roboh.

Kemudian pada Selasa (22/11/2022) pagi, warga memutuskan untuk menguburkan belasan jenazah tersebut.

Mereka memandikan jenazah seadanya lantaran air PAM dan listrik mati.

Warga bahu membahu mengurus jenazah dengan memandikannya di sebuah parit yang terletak persis di belakang posko pengungsian.

Baca juga: Gempa Bumi di Cianjur, Petugas Masih Mencari 151 Korban Hilang, Tercatat 268 Jiwa Meninggal Dunia

Kata Rosidah, kondisi air parit tersebut bersih namun berwarna keruh.

Parit tersebut biasa digunakan warga untuk mengairi sawah sekitar.

"Karena kalau tidak dikubur bagaimana, kasihan anak-anak trauma melihatnya. Menunggu bantuan tidak tahu kapan tiba," ucapnya.

Kata Rosidah, bantuan baru tiba pada Selasa sore.

Baca juga: Presiden Joko Widodo Kunjungi Lokasi Gempa Bumi di Cianjur, Warga Akan Dibangunkan Rumah Anti Gempa

Saat itu jenazah sudah semuanya dikuburkan. Rosidah pun bersyukur bantuan akhirnya tiba di kampungnya pada Selasa (22/11/2022).

Mayoritas bantuan tersebut kata Rosidah berasal dari relawan dan komunitas.

Di hari pertama gempa, warga hanya makan seadanya dari bahan pokok rumah warga yang tidak roboh.

"Semua makanan warga yang rumahnya selamat mulai dari mi instan, daging, beras dikeluarkan semua untuk saling bantu warga yang rumahnya roboh," ucap Rosidah.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved