Pilkada Serentak
PKB DKI Jakarta Usung Ulama Dalam Pilkada DKI 2024, Muhammad Fauzie : Figur yang Tepat Adalah Ulama
PKB DKI Jakarta Usung Ulama Dalam Pilkada DKI Jakarta 2024, Muhammad Fauzie : Figur yang Tepat Adalah Ulama
Fauzie menjelaskan, figur ulama sangat penting menjadi pemimpin Jakarta karena masyarakat DKI Jakarta sangat religius dan memiliki akar tradisi yang kuat dengan latar sejarah yang panjang. Hubungan antara ulama (Tuan Guru) sebagai pembimbing, pengayom, dan teladan dengan masyarakat Jakarta telah terjalin sangat kuat.
Kedua, tradisi keberagamaan masyarakat Jakarta yang diwarisi para ulama terdahulu sebagai penyebar agama Islam generasi awal di Jakarta sangat kuat, unik dan khas. Corak keberagamaan masyarakat Jakarta yang mayoritas muslim dan berhaluan ahlussunnah walajamaah an-nahdliyah ; bermadhab As-Syafi’i dalam bidang fiqih, dan kemudian mengikuti pimikiran Asy-ariyah dan al Maturidiyah dalam bidang tauhid, serta mengikuti ideologi Al-Junaid Al Badhdadi dan Al Ghozali, dalam bidang tasauf.
“Hal ini menjadikan ciri keberagamaan masyarakat Jakarta sangat lentur, luwes, moderat, namun sangat kuat memegang tradisi ritual keagamaannya,” katanya.
Ketiga, sejarah berdirinya DKI Jakarta tidak bisa dilepaskan dari peran ulama. Tercatat dalam sejarah, antara tahun 397-1527, wilayah yang saat ini disebut Jakarta masih bernama Sunda Kelapa dan berada di bawah kekuasaan kerajaan Hindu (Kerajaan Sunda).
Pada 1527, Pangeran Fatahillah dari Kerajaan Islam Demak, berhasil merebut Sunda Kelapa dari tangan Portugis dan mengubah namanya menjadi Jayakarta.
Fatahillah ini selain seorang ulama, yang memiliki pengetahuan agama Islam luas, juga panglima pasukan kerajaan Demak-Cirebon yang memimpin penaklukan Portugis di Sunda Kelapa pada 1527. Setelah mengusir Portugis, ia menggganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta, yang berarti kota kemenangan.
Keempat, secara empiris di bidang kepemerintahan DKI Jakarta sudah pernah dipimpin oleh gubernur dengan latar belakang militer, sipil, teknokrat, pebisnis, akademisi. Hingga saat ini masalah utama Kota Jakarta seperti masalah banjir, kemacetan, sampah, problem kependudukan dan daya dukung lingkungan, tak kunjung terselesaikan.
Kempat hal tersebut kemudian melatar belakangi keingingan DPW PKB DKI Jakarta untuk mencari figur calon pemimpin DKI Jakarta dengan latar belakang seorang ulama. Terutama figur dengan kapasitas keilmuan yang mumpuni.