Belum Banyak yang Tahu, Warga Sebut Tugu Sepeda Senilai 800 Juta Kurang Ada Manfaatnya
Pernyataan tersebut nampak dalam sebuah tulisan yang terukir dalam kepingan logam berwarna coklat keemasan dan berada di bawah tugu.
Contohnya, tiga orang pemuda yang bekerja di sekitar wilayah tersebut. Mereka adalah Davi, Ronggo, dan Jamal.
Ketiga pemuda tersebut mengaku baru mengetahui adanya tugu tersebut.
Pasalnya, selama berbulan-bulan, tugu tersebut ditutupi terpal dan ditutup kayu yang tinggi, sehingga tak tahu akan dibuat apa.
"Saya sih enggak tahu ya, karena baru dibuka juga, sebelumnya ditutup terpal terus," ujar Davi saat ditemui.

Sementara itu, Ronggo mengaku tak terlalu terkesan dengan tugu tersebut. Menurutnya, bangunan itu sama seperti tugu-tugu lainnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan jika keberadaan tugu tersebut hanya dilewati orang-orang saja.
"Biasa aja sih menurut saya, enggak ada mewah-mewahnya, enggak ada manfaatnya juga, buang-buang anggaran juga," kata Ronggo di lokasi yang sama.
"Tapi kalau saya sih yang penting dari segi keamanannya ya, materialnya kokoh atau tidak, kalau kena hujan atau angin jatuh tidak, aman tidak?" ujar Ronggo.
Meski begitu, Jamal yang juga ditemui di tempat yang sama, mengaku mengetahui peresmian tugu tersebut oleh Anies Baswedan, 12 Oktober lalu.
Namun, dirinya tak tahu detail apa fungsi tugu tersebut. Menurutnya, tugu tersebut bahkan tak menyerupai sepeda sama sekali.
Sebelumnya Warta Kota memberitakan, Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Ahmad Riza Patria mengatakan pembangunan tugu sepeda memakan biaya senilai Rp 800 juta.
Hal itu disampaikannya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (8/4/2021).
Angka tersebut, kata Ariza, masuk ke dalam anggaran pembuatan jalur sepeda permanen di jalan Sudirman - Thamrin oleh pihak swasta sebesar Rp 28 miliar. (m40)