Kriminalitas
Update Suami Bunuh Istri Hamil Muda di Karawang, Paman Korban: Keji, Bunuh Dua Orang Sekaligus
Update Suami Bunuh Istri Hamil Muda di Karawang, Paman Korban: Keji, Bunuh Dua Orang Sekaligus
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, KARAWANG - Ahmad Sanudin (31) tega membunuh istrinya Sopiyah (20) di kamar rumahnya di Desa Citarik, Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, pada Jumat (14/10/2022).
Pihak keluarga menyebut Sopiyah tengah mengandung usia tiga bulan.
"Itu Ahmad (pelaku) tega dan keji benar, dia bunuh dua orang sekaligus. Karena Sopi lagi hamil muda usia tiga bulan," kata Paman korban Ano (49), saat ditemui di rumah duka di Desa Citarik, Kecamatan Tirtamulya, pada Selasa (18/10/2022).
Ano mengungkapkan, agar pelaku diberi hukuman maksimal.
Karena perbuatannya sangat sadis dan terkesan sudah direncanakan.
Apalagi sosok keponakannya itu sangat baik, cantik dan seringkali membantu orangtuanya.
"Saya mewakili keluarga minta ke pihak berwajib pelaku dihukum maksimal. Minta pelaku dihukum seberat-beratnya karena perbuatannya sekeji itu, apalagi posisinya bunuh dua nyawa karena mengandung selama 3 bulan," beber dia.
Baca juga: Hilang di Era Anies, Pengaduan Warga Inisiasi Jokowi-Ahok Kembali Dibuka Heru di Balaikota
Baca juga: Terekam CCTV, Polisi Identifikasi Pelaku Pembunuhan Perempuan Dalam Kantong Plastik di Bekasi
Dia menceritakan, sebelum ditemukan meninggal pada Jumat (14/10/2022) sore. Pada Kamis (13/10/2022) keduanya pulang ke rumahnya yang juga rumah orangtuanya usai dari Bekasi.
Bahkan, pada Jumat (14/10/2022) pagi keduanya pergi bersama jalan-jalan berboncengan.
"Jumat pagi jalan sama suaminya sampai jam 2, naik motor bersama, malah Sopi yang boceng suaminya. Engga ada gerak-gerik mencurigakan," beber dia.
Ahmad Sanudin (31) tega membunuh istrinya Sopiyah (20) di kamar rumahnya di Desa Citarik, Kecamatan Tirtamulya, Kabupaten Karawang, pada Jumat (14/10/2022).
Usai membunuh istrinya, pelaku sempat mengirimkan pesan whatsapp ke suadara korban.
Paman korban Ano (49) mengungkapkan, usai membunuh istrinya pelaku sempat kabur. Ketika kabur ia memberikan pesan Whatsapp kepada kerabat Sopiyah, yakni bibinya bernama Inah.
Ahmad Sanudin memberitahukan kepada bibi korban, dirinya telah membunuh Sopiyah.
"Urang menta maaf atas penyesalan datang panderi tos ngalengit kn nyawa sopi (Saya minta maaf atas penyesalan selalu datang terakhir. Sudah menghilangkan nyawa sopi), " tulis Ahmad Sanudin dalam pesan yang ditunjukkan Ano kepada TribunBekasi.com.
Dikatakan Ano, bibi korban sempat bingung dan membalas chat korban menanyakan maksud dari pesan tersebut. Pelaku kemudian membalas pesan meminta bibinya untuk mengecek kamar Sopiyah.
"Tempo che Opi dkamar (lihat Opi di kamar), " katanya.
Menurut paman korban Nano, kemudian pesan tersebut diberitahukan kepada ayah korban. Ayah korban pun langsung menuju ke rumahnya dan tak percaya melihat anaknya sudah terbujur kaku di kamar tidurnya.
"Ayahnya langsung ke rumah cek, benar engga nyangka. Karena sebelum kejadian itu keduanya datang ke rumah kondisinya biasa saja, infromasinya habis jalan-jalan," beber dia.
Menurut Nano, perbuatan pelaku sangat keji. Apalagi korban tengah mengandung bayi yang masih berusia kandungan tiga bulan.
"Dia itu bukan membunuh satu orang. Tetapi dia membunuh dua orang. Sangat keji, kemasukkan iblis," katanya.
Terkait pemicu pembunuhan karena kesal dihina mertua. Dia juga menyebut, itu hanya pembelaan saja.
Dari keterangan ayah dan ibu korban tidak ada kata-kata hinaan. Hanya saja sebuah nasihat sebagaimana orangtua memberikan nasihat ke anaknya.
"Itu hanya pembelaan saja, wajar namanya orangtua kasih nasihat. Kalaupun benar itu juga kenapa mesti istrinya yang dibunuh, lagi mengandung anaknya lagi," tandasnya.