Kabar Artis
Indro Ungkap Kelahiran Warkop DKI Berawal dari Siaran Radio Aktivis Kampus yang Kritisi Soeharto
Indro Ungkap Kelahiran Warkop DKI Berawal dari Siaran Radio Aktivis Kampus yang Kritisi Soeharto
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Meski sudah berusia 49 tahun, ternyata karya-karya grup lawak Warkop DKI terus dikenang seluruh masyarakat Indonesia.
Walaupun tersisa Indro saja, Warkop DKI dianggap sebagai grup legenda yang tenar di masanya dan karyanya dianggap sangat abadi menghibur masyarakat.
Indro berbagi cerita tentang sejarah Warkop DKI, yang terbentuk dari anak-anak mahasiswa yang tak punya wadah menyampaikan pendapatnya.
"Jadi Warkop itu sebuah acara Radio dari 1973. Saya belum masuk waktu itu. Waktu itu aktivis kampus bikin siaran radio obrolan warung kopi. Kenapa? Karena mereka merasa hanya di warung kopi adanya kebebasan berpendapat," kata Indro Warkop ketika ditemui di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, belum lama ini.
"Itu happening banget mewakili keresahan anak anak muda terjadap kepemimpinan Soeharto. Seolah mau membuat kekuasaan yang terlalu lama Itu alasannya," tambahnya.
Pria berusia 64 tahun itu menyebut siaran radio Warkop DKI disambut baik. Sebab, para penggagas seperti Nanu, Rudy Badil, Dono, dan Kasino dianggap lucu dan ringan dalam mengkritisi Pemerintah.
Indro pun kemudian bergabung. Ia mengaku obrolan warung kopi berlanjut dan berkembang, sampai ke aksi lawak panggung.
Baca juga: Tak Ingin Bergantung dengan Thariq Halilintar, Fuji An Ngaku Bakal Menikah Jika Sudah Mapan
Baca juga: Tak Ingin Seperti Lesti Kejora, Ini Kiat Ria Ricis-Teuku Ryan Jaga Keharmonisan Rumah Tangganya
"Orang orang yang nggak bisa menikmati kita di panggung, ya mereka mau ada kita di film yang notabene berbeda dari panggung," ucapnya.
Saat membuat sebuah karya dalam bentuk film, Indro menyadari sulit memasukan unsur kritik ke Pemerintah. Sehingga, Warkop DKI film hadir dengan kritisi diri sendiri.
Saat ini usia Warkop DKI hampir 50 tahun. Indro tak menyangka selama ini grup lawaknya terus dikenang oleh masyarakat Indoenesia.
"Engga nyangka, tapi Warkop selalu berjuang. Gak usah ditanya sampai kapan, yang terpenting nafas kami adalah berkarya dan ketika karya kita dihargai, itu jadi sebuah feedback dari apa yang kita lakukan," terangnya.
Indro hanya bisa menikmati apa yang diberikan Tuhan kepadanya selama menjalanj grup lawak Warkop DKI sampai 50 tahun ini.
"Kami diberikan anugerah jadi Warkop yang seperti ini kami gabisa haji mumpung. Kami harus berjuang untuk mersyukuri nikmat yang diberikan kepada kita," ujar Indro Warkop.