Tragedi Kanjuruhan
FIFA Turunkan Bendera Setengah Tiang Tanda Berduka Atas Tragedi Kanjuruhan
FIFA juga lewat Presiden FIFA Gianni Infantino mengucapkan turut berbelasungkawa atas tragedi sepak bola dunia tersebut.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Organisasi Sepak Bola Dunia FIFA menurunkan bendera setengah tiang diikuti puluhan bendera lain yang tergabung dalam organisasi tersebut sebagai tanda bela sungkawa dan berduka atas tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Diketahui data terupdate korban meninggal dunia atas peristiwa Kanjuruhan di Malang, Jawa Timur mencapai 125 orang.
Dengan begitu, tragedi Kanjuruhan saat pertandingan Arema FC Vs Persebaya Surabaya menjadi peristiwa kedua terbesar suporter bola yang tewas di tengah pertandingan setelah Peru di tahun 1964.
Atas hal tersebut, sejumlah klub sepak bola dunia hingga pemain sepak bola dunia mengucapkan duka atas peristiwa tersebut.
Pun dengan FIFA juga lewat Presiden FIFA Gianni Infantino mengucapkan turut berbelasungkawa atas tragedi sepak bola dunia tersebut.
Bahkan Gianni Infantino menyebut bahwa akibat peristiwa Kanjuruhan dunia sepak bola syok.
“Dunia sepak bola sedang shock menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,” kata Presiden FIFA Gianni Infantino.
Baca juga: Asisten Pelatih Persija Pasquale Rocco Sampaikan Komentar Soal Tragedi Kanjuruhan
Gianni Infantino juga menyebut bahwa peristiwa Kanjuruhan adalah tragedi yang gelap dalam dunia sepak bola.
“Ini adalah hari yang gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan sebuah tragedi di luar pemahaman,” ungkapnya.
Baca juga: Presiden Joko Widodo Perintahkan PSSI Hentikan Liga 1 Menyusul Tragedi di Stadion Kanjuruhan
Ia juga menyampaikan belasungkawa terdalamnya kepada keluarga dan teman para korban yang ditinggalkan.
“Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang telah menjadi korban. terluka, bersama rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Persatuan Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia, pada saat yang sulit ini.” bebernya.