Timnas U16
Muhammad Ridho Al-Ikhsan Bek Timnas U-16 Punya Impian untuk Bermain di Liga Jepang
Saya ingin mencapai level top tertinggi sepak bola di Indonesia bahkan internasional karena impian saya itu bermain di Liga Jepang.
Penulis: Eko Priyono | Editor: Umar Widodo
Laporan reporter TribunnewsTangerang.com, Gilbert Sem Sandro
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Kegembiraan sewaktu terpilih membela timnas sepak bola Indonesia di bawah usia 16 tahun atau U-16 tak disikapi berlebihan oleh bek sayap kiri Muhammad Ridho Al-Ikhsan.
Ia diingatkan orangtua bahwa jalannya masih panjang. Ia juga mengilas balik perjuangan bersama timnas Indonesia di Piala AFF U-16 2022 lalu.
Berikut wawancara seri terakhir jurnalis Tribunnews Tangerang (Warta Kota Network) Gilbert Sem Sandro bersama Ridho.
Wawancara berlangsung belum lama ini di rumahnya Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten.
Apa yang kami bayangkan saat pertama kali akan diturunkan di pertandingan internasional?
Piala AFF U-16 (berlangsung di Sleman, Yogyakarta) menjadi turnamen internasional pertama saya. Selama di sana, saya bermain sebagai bek kiri dan diturunkan dalam tiga pertandingan.
Dua pertandingan di babak penyisihan grup, melawan Singapura (menang 9-0, main selama 68 menit) dan Vietnam, serta satu pertandingan di semifinal melawan Myanmar.
Kalau laga yang cukup menegangkan bagi saya selama AFF 2022 itu saat melawan Myanmar karena saat itu saya diturunkan sebagai pemain pengganti dan posisi saya saat itu berubah yang biasanya bek kiri, menjadi (gelandang) sayap kiri.
Arahan itu langsung disampaikan oleh pelatih Bima Sakti kepada saya untuk memecah kebuntuan serangan saat itu.
Makanya jujur, ketika diturunkan waktu itu saya merasa agak canggung karena suasana pertandingan saat itu sudah sangat menegangkan (Indonesia masih tertinggal dengan skor 0-1).
Tapi untungnya sekitar satu menit berada di lapangan, saya sudah bisa beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan atmosfer pertandingan sehingga termotivasi membantu tim untuk mencetak gol penyeimbang buat Indonesia.

Berlanjut ke final, bagaimana suasana ruang ganti sebelum dan sesuah pertandingan?
Sebelum pertandingan itu, kami semua pemain saling menyemangati dengan seruan, "Mainnya tenang ya teman-teman, enjoy, jangan ada beban, supaya bola bisa mengalir lancar dan skema pelatih berjalan".
Persikabo 1973 Takluk di Tangan PSIS Semarang 2-3, Gawangnya Tiga Kali Dibobol Riyan Ardiansyah |
![]() |
---|
Bek Timnas Indonesia U-16, M. Ridho Al-Ikhsan Pernah Pingsan karena Forsir Tenaga untuk Sepak Bola |
![]() |
---|
Kalah Tiga Kali Beruntun, Widodo C. Putro Siap Terima Keputusan Manajemen Bhayangkara FC |
![]() |
---|
Kenaikan Harga BBM Picu Naiknya Harga Bahan Pokok, Mahasiswa Protes di Tugu Kujang Bogor |
![]() |
---|