Berita Nasional

Jokowi Banggakan APBN Surplus Tahun Ini, Akui Mampu Subsidi BBM, Listrik & LPG

APBN Surplus Rp106 Triliun, Jokowi Akui Mampu Subsidi BBM Rp502 Triliun, Tapi Harus Hati-hati karena Ada Ancaman Krisis Ekonomi

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dalam pidato kenegaraan di depan MPR, DPR, dan DPD RI pada Selasa (16/8/2022).  

TRIBUNNEWSDEPOK.COM, JAKARTA - Presiden Jokowi singgung subsidi BBM dalam pidato kenegaraan di DPR RI.

Jokowi beri sinyal Indonesia masih kuat tanggung beban subsidi BBM.

 

Jokowi mengatakan, bahwa saat ini dunia hadapi masalah yang cukup berat.

 

Setelah dihantam pandemi Covid-19, Indonesia saat ini harus mengalami gejolak ekonomi akibat dampak perang Ukraina dan Rusia.

 

“Belum sepenuhnya pulih, perekonomian dunia belum semua bangkit tiba-tiba meletus perang di Ukraina,” ujar Jokowi, Selasa (16/8/2022).

Sehingga krisis pangan energi dan keuangan tidak bisa dihindarkan. Sebanyak 117 negara terdampak krisis dan sebagian di antaranya diprediksi akan jatuh bangkrut.

 

Hal itu membuat 553 juta jiwa terancam kemiskinan ekstrim dan 345 juta jiwa kekurangan pangan akut dan kelaparan.

 

Kata Jokowi, ujian tersebut juga tidak mudah bagi Indonesia.

 

Namun, di tengah tantangan yang berat Indonesia patut bersyukur karena termasuk negara yang mampu hadapi krisis global.

Baca juga: Pemindahan IKN Disebut Walhi Tak Berdampak pada Penurunan Masalah Lingkungan di Jakarta

Baca juga: Damaikan Rusia-Ukraina & Terpilih Ketua ASEAN, Jokowi Ungkap Indonesia di Puncak Kepemimpinan Global

Indonesia mampu kendalikan inflasi 4,9 persen dimana angka-angka ini jatuh di bawah rata-rata inflasi Asia 7 persen dan jauh inflasi negara-negara maju di bawah 9 persen.

 

Bahkan kata Jokowi, APBN surplus Rp106 triliun pada pertengahan tahun 2022.

Hal inilah kata Jokowi, yang membuat Indonesia mampu memberi subsidi BBM dan subsidi LPG serta subsidi listrik sebesar Rp502 triliun di tahun 2022.

 

“Hal ini dilakukan agar harga BBM di masyarakat tidak melambung tinggi,” ucapnya.

 

Selain itu kata Jokowi ekonomi tumbuh positif di 5,44 persen pada kuartal kedua tahun 2022.

 

Neraca dagang juga surplus selama 27 bulan berturut-turut dan di semester 1 tahun 2022 surplus Rp364 triliun.

 

Kata Jokowi capaian ini patut disyukuri namun di tengah gejolak ekonomi dunia ini, Indonesia harus tetap berhati-hati.  

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved