Bentrok Antarkelompok di Yogyakarta, Polda DIY Bakal Usut Tuntas
Kerusuhan di Yogyakarta bermula dari selisih paham dan berujung dugaan penganiyaan di salah satu tempat hiburan di wilayah Caturtunggal, Depok Sleman.
TRIBUNNEWSDEPOK.COM, SLEMAN - Polda Daerah Istimewa Yogyakarta bakal mengusut tuntas kasus bentrok antarkelompok di Seturan - Babarsari.
Hal itu diungkapkan Kabid Humas Polda DIY, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Yuliyanto, Senin (4/7/2022).
Kerusuhan ini bermula dari selisih paham dan berujung dugaan penganiyaan di salah satu tempat hiburan di wilayah Caturtunggal, Depok Sleman.
Sebelumnya diberitakan viral di media sosial sejumlah pria bersenjata tajam berkeliaran di jalan-jalan saat siang hari bolong.
Video kondisi Yogyakarta yang mencekam itu dibagikan di akun twitter @RizalYuhazwara pada Senin (4/6/2022).
Dalam video yang dibagikan, terlihat suasana mencekam terjadi di sebuah jalan di Yogyakarta, tepatnya di kawasan Babarsari dan Seturan San Andreas.
Terlihat seorang pria berjaket hitam menggunakan topi mengeluarkan senjata tajam dari bajunya.
Pria tersebut terlihat berkeliaran di tengah jalan. Kemudian, pria bersenjata lain dengan pakaian preman tiba-tiba muncul.
Baca juga: Yogyakarta Mencekam, Sejumlah Pria Berkeliaran Bawa Senjata Tajam-Videonya Viral di Media Sosial
Di video lainnya, terlihat sekelompok pria mengejar sesuatu sambil membawa senjata tajam.
Disebutkan bahwa saat ini Yogyakarta tengah membara. Peristiwa terjadi di Ringroad depan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta pada Senin (4/7/2022) pukul 11.00 WIB.
Peristiwa mencekam itu terjadi selama dua jam hingga pukul 13.00 WIB.
“Lokasi video awal di ringroad depan Polda DIY atau RS JIH, lokasi video ini berada di Seturan sekitar jam 11.00-13.00 wib, Senin 4 Juli 2022,” jelas unggahan tersebut.
Dikutip dari TribunJogja sejumlah ruko di kawasan Babarsari, Sleman dirusak oleh sekelompok orang, Senin (4/7/2022).
Berdasarkan pantauan, satu rumah di kawasan Babarsari terbakar karena diduga dilempar bom molotov.
Tokoh masyarakat Babarsari, Sleman, Prasetyo Utomo (70), mengatakan peristiwa perusakan itu terjadi pada Senin (4/7/2022) sekitar pukul 10.00 WIB.
Menurut informasi, massa datang dan langsung melakukan perusakan.
"Ada banyak ruko yang rusak, lima lebih. Tadi langsung merusak aja," katanya, Senin (04/07/2022).
Selain itu, ada enam motor yang ikut terbakar. Dua motor diketahui berada di dalam rumah dan empat lainnya di sekitar ruko.
Ia menyebut, aksi perusakan tersebut merupakan buntut dari keributan yang terjadi di salah satu tempat hiburan malam di kawasan Caturtunggal beberapa hari lalu.
Akibat perusakan tersebut, kawasan di seputar Babarsari dijaga ketat oleh petugas kepolisian.
Baca juga: Sandiaga Uno Dorong Pelaku UMKM Yogyakarta Jadi Kunci Kebangkitan Ekonomi Nasional
Kawasan Jalan Seturan juga sempat ditutup oleh aparat kepolisian.
Kapolres Sleman, AKBP Achmad Imam Rifa'i, juga mengungkapkan adanya aksi penyampaian pendapat dari kelompok korban penganiayaan.
Kelompok tersebut sebelumnya dilaporkan mendatangi Mapolda DIY yang berada di Jalan Ringroad Utara, Sleman.
"Hari ini kami melakukan pengamanan kegiatan. Jadi memang ada penyampaian pendapat dari teman-teman yang merupakan tindaklanjut dari peristiwa yang kemarin, karena ada keributan di lokasi kemudian terjadi penganiayaan. Dan minta untuk penjelasan terkait dengan penanganan perkaranya,"ungkapnya.
Serentetan kerusuhan dan bentrok antarkelompok di Seturan - Babarsari ini masih berlanjut. Kerusuhan ini bermula dari selisih paham dan berujung dugaan penganiyaan di salah satu tempat hiburan di wilayah Caturtunggal, Depok Sleman.
Satu kelompok massa kemudian meminta kejelasan kasus tersebut dengan mendatangi Mapolda DIY pada Senin (4/7/2022) siang. Namun aksi ini berujung melakukan pengrusakan di Babarsari.
Kelompok massa ini bereaksi, karena satu di antara korban dalam rentetan peristiwa kerusuhan tersebut disebut memiliki hubungan darah dengan warga kelompok mereka.
Baca juga: Bus Pengangkut Karyawan Pabrik yang Ingin Berwisata ke Yogyakarta Menabrak Tebing, 13 Orang Tewas
Janji usut tuntas
Merespons reaksi satu kelompok massa ini, polisi meminta semua pihak menahan diri. Proses hukum dipastikan akan berjalan dengan seadil-adilnya.
"Semua pihak harus bisa menahan diri, semua pihak harus bisa mengendalikan dirinya. Supaya tidak menjadi atau tidak ada peristiwa pidana yang lain lagi".
"Sehingga sekali lagi, kami mohon dipercayakan kepada kami, Polda DIY, kepada Polres Sleman untuk mengusut tuntas peristiwa ini, apakah itu yang di TKP tempat hiburan di Babarsari, yang di TKP Jambusari, maupun yang di peristiwa hari ini," kata Kombes Pol Yuliyanto, Senin (4/7/2022).
"Kami akan lakukan proses hukum yang seadil-adilnya, yang proporsional," imbuh dia.
Kombes Pol Yuliyanto mengungkapkan, kejadian di Seturan - Babarsari hari ini merupakan rangkaian kejadian yang bermula dari salah satu tempat hiburan di Babarsari, pada hari Sabtu (2/7/2022) dinihari.
Kronologi
Diceritakan, kejadian itu bermula ketika oknum dari satu kelompok, satu di antaranya berinisial L selepas hiburan ditanya oleh kasir apakah sudah membayar atau belum. Saat itu timbul keributan.
Pihak manajemen kemudian menghubungi K, seseorang yang bertanggungjawab akan keamanan tempat hiburan tersebut.
Inisial K selaku security ini meminta agar tidak ada keributan. Tetapi, akhirnya terjadi keributan dan ada pengrusakan di tempat hiburan tersebut.
"Ada monitor komputer yang pecah. Kemudian juga ada kaca yang pecah di situ. Kemudian juga dari kelompok L juga ada yang terluka di situ. Pada dini hari itu, ada tiga orang (terluka), kondisinya saat ini masih dilakukan perawatan di rumah sakit," kata Kombes Pol Yuliyanto.
Dinihari itu, keributan di tempat hiburan dibubarkan.
Petugas kepolisian selanjutnya berjaga di lokasi. Tetapi, di pukul 05.00 pagi, ternyata dari kelompok L bergerak melakukan penyerangan di kelompok K di wilayah Jambusari. Dalam peristiwa itu, ada tiga orang terluka.
Periksa saksi
Sementara itu, manajemen tempat hiburan di Caturtunggal hingga kini belum bersedia membuat laporan polisi meski mengalami kerusakan fasilitas.
Sebagai langkah awal, kepolisian sudah membuat laporan model A. Selanjutnya, peristiwa di Jambusari, dari kelompok K sudah membuat laporan polisi. Hingga saat ini sudah ada 8 orang yang diperiksa.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat pelaku yang di TKP Jambusari bisa segera diamankan, karena kita sudah mendapatkan gambaran siapa yang melakukan (kekerasan) di Jambusari," katanya.
Masih berlanjut
Adapun aksi di depan Mapolda DIY dan kerusuhan di Seturan - Babarsari pada Senin (4/7/2022) merupakan respons atau buntut dari serentetan kerusuhan dan aksi kekerasan di dua TKP, tempat hiburan dan Jambusari.
Satu di antara korban di TKP Jambusari ada hubungan darah dengan warga salah satu kelompok. Sekelompok massa itu pun mendatangi Polda DIY untuk bertanya tentang penanganan peristiwa tersebut.
Perwakilan kelompok massa sudah diterima oleh Direskrimum Polda DIY.
Tetapi karena diduga kurang puas dengan jawaban yang diterima kemudian menuju ke Babarsari dan melakukan sejumlah pengrusakan.
Identifikasi kerusakan
Polisi melakukan identifikasi kerusakan yang terjadi pada Senin 4 Juli 2022 di kawasan Babarsari. Di antaranya, merusak ruko dan ada 7 sepeda motor yang terbakar.
Massa pada hari ini merusak di Babarsari karena diduga menjadi lokasi tempat tinggalnya L. Hingga saat ini pihak Kepolisian masih berupaya mengidentifikasi sejumlah kerusakan yang terjadi.
"Motor belum tahu pemiliknya. Baru diidentifikasi motor-motor itu yang punya siapa sementara proses identifikasi ke motor-motor tersebut. Kemudian hari ini belum ada laporan korban orang jadi Masih pada kerugian materi," kata Yuliyanto.
Lebih lanjut, mantan Kapolres Sleman ini mengungkapkan, saat ini ada tiga kelompok dalam rentetan kejadian yang bermula dari tempat hiburan di Caturtunggal tersebut.
"Harapan kami siapapun yang tinggal di Yogyakarta sama-sama jaga keamanan sama - sama jaga ketertiban, menjaga kondusivitas dan tidak membuat kerusuhan," harap dia.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Polda DIY Minta Semua Menahan Diri, Polisi Janji Usut Tuntas Kasus Kerusuhan di Babarsari